Pendiri Uber Mau Jual Sahamnya setelah Dipaksa Turun dari Posisi CEO

5 Januari 2018 14:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Travis Kalanick (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui)
zoom-in-whitePerbesar
Travis Kalanick (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui)
ADVERTISEMENT
Uber tidak akan pernah ada jika tidak ada seorang Travis Kalanick yang mendirikannya. Tetapi ketika Uber sudah berdiri tegak dan besar seperti sekarang, bisa saja perusahaan itu tidak lagi bergantung pada Kalanick dan ini nyata adanya: Kalanick ditendang dari kursi CEO oleh para direksi dan manajemen.
ADVERTISEMENT
Setelah tidak lagi menjabat posisi tertinggi, Kalanick secara perlahan mungkin akan melepas kepemilikan sahamnya di Uber, kata seorang yang mengetahui rencana ini kepada Reuters. Kalanick dilaporkan berencana menjual 29 persen saham yang ia miliki di perusahaan yang ia dirikan pada 2010 bersama Garrett Camp.
Pihak yang akan membeli saham itu adalah SoftBank Group asal Jepang, yang beberapa waktu lalu dikabarkan telah sepakat untuk membeli saham di Uber. Softbank yang juga menggandeng sebuah konsorsium investor.
Jadi, penjualan saham milik Kalanick adalah bagian dari kesepakatan antara Uber dengan konsorsium investor yang dipimpin SoftBank yang Desember lalu sepakat untuk membeli 20 persen saham Uber sekitar 48 miliar dolar AS atau setara Rp 651,3 triliun.
ADVERTISEMENT
CEO Uber Travis Kalanick. (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Uber Travis Kalanick. (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
Kalanick sendiri adalah pemilik 10 persen saham di Uber, yang berarti, dengan penjualan 29 persen dari porsi saham Uber yang dimilikinya, Kalanick akan menjual 2,9 persen saham Uber yang diperkirakan bernilai 1,4 miliar dolar AS (setara Rp 18,8 triliun).
Kesepakatan ini diperkirakan akan rampung pada akhir bulan ini. Setelah selesai, akan terjadi beberapa perubahan struktur kepemimpinan di Uber, yang tentunya akan memengaruhi kedudukan Kalanick di perusahaan.
Kalanick sendiri telah diberhentikan dari kepemimpinannya di Uber pada Juni 2017, terkait masalah hukum yang berlarut-larut dan harus menghadapi proses penyelidikan otoritas atas bisnis yang dijalankan.
Langkah ini akan membuat Kalanick mendadak jadi miliarder dari hasil penjualan saham, walaupun di bulan Oktober 2016, dia pernah berkata tidak akan pernah menjual menjual sahamnya di Uber.
ADVERTISEMENT