Pendiri Uber: Travis Kalanick Tidak Akan Kembali Jadi CEO

8 Agustus 2017 15:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Travis Kalanick (Foto: REUTERS/Shu Zhang)
zoom-in-whitePerbesar
Travis Kalanick (Foto: REUTERS/Shu Zhang)
ADVERTISEMENT
Travis Kalanick dikabarkan mencoba kembali meraih posisi CEO di Uber, walau sudah digulingkan pada Juni lalu oleh para investor karena segudang masalah internal perusahaan yang gagal diselesaikan oleh Kalanick. Gosip tersebut langsung dibantahkan oleh sahabat sekaligus rekan seperjuangan Kalanick dalam mendirikan bisnis Uber, Garrett Camp. Dalam sebuah email yang dikirimkan ke karyawan Uber pada Senin (7/8), Camp, yang juga duduk sebagai anggota dewan, mengatakan bahwa Kalanick tidak akan kembali mengisi peran CEO. "Pencarian CEO kami adalah prioritas utama dewan," tulis Camp dalam email tersebut. "Inilah saatnya untuk babak baru dan pemimpin yang tepat untuk fase pertumbuhan kita selanjutnya. Terlepas dari rumor yang saya yakin sudah Anda lihat dalam berita, Travis tidak kembali sebagai CEO. Kami berkomitmen untuk merekrut CEO kelas dunia untuk memimpin Uber."
ADVERTISEMENT
Informasi seputar ambisi Kalanick untuk kembali jadi CEO didapatkan oleh jurnalis senior Recode, Kara Swisher, dari sejumlah sumber yang terlibat dalam pencarian kepemimpinan Uber. Dalam artikelnya di Recode, Swisher menulis bahwa ada niat Kalanick untuk menjadi the next Steve Jobs (tetapi dalam versi Uber) dan oleh karenanya Swisher menjuluki aksi ini dengan "Steve Jobs-ing it." Istilah "Steve Jobs-ing it" yang disebut Swisher mengacu pada kisah Steve Jobs, yang juga pernah didepak oleh para investor namun tetap berkarya dengan membangun perusahaan dan produk. Jobs kemudian berhasil kembali ke Apple untuk memimpin sejumlah revolusi organisasi dan produk. Kerja kerasnya membuat Apple saat ini menjadi perusahaan teknologi paling bernilai di dunia.
ADVERTISEMENT