Pendiri WhatsApp Masih Ajak Orang untuk Hapus Akun Facebook

10 November 2019 12:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Facebook. Foto: Reuters/Valentin Flauraud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. Foto: Reuters/Valentin Flauraud
ADVERTISEMENT
Seruan untuk menghapus akun Facebook masih terus disampaikan oleh salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton. Dia kembali mengajak orang-orang untuk menghapus akun Facebook saat menjadi tamu dalam acara ulang tahun blog teknologi Wired ke-25.
ADVERTISEMENT
Action mengatakan orang-orang harus membuat keputusan sendiri tentang pandangan dan sikapnya terhadap Facebook. Acton ditanya soal alasan mengapa dia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya ke publik tentang sikapnya kepada Facebook.
"Pada saat itu, ada tekanan yang sedang berlangsung terhadap Facebook. Aku seperti, mungkin sudah waktunya. Tapi kemudian saya menyadari kesalahan fatal di Facebook," jelasnya. Acton masih bersikap skeptis terhadap komitmen Facebook untuk menjaga keamanan data pengguna.
Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton. Foto: Mike Blake/Reuters
Acton telah meninggalkan Facebook sejak 2017 karena konflik dengan Mark Zuckerberg, yang disebabkan rencana sang bos untuk monetisasi WhatsApp. Meskipun Facebook telah mengantarkan Acton menjadi miliarder, tetapi publik sudah tahu posisi Acton yang memilih untuk jadi pengkritik Facebook.
Acton tidak sendiri, satu orang pendiri WhatsApp lainnya, Jan Koum, juga keluar dari Facebook pada April 2018. Mereka dilaporkan tidak setuju dengan rencana Facebook menghasilkan uang dari WhatsApp dengan pendekatan terhadap data dan privasi pengguna.
ADVERTISEMENT
Kritik keras Acton pernah menjadi perhatian saat puncak kasus skandal Cambridge Analytica terungkap. Saat itu, gerakan tagar #DeleteFacebook menjadi trending topic di berbagai belahan dunia. Action pun memposting pernyataan untuk hapus akun Facebook di akun Twitter-nya.
Setelah meninggalkan Facebook, Acton mendirikan Signal Foundation, sebuah organisasi nirlaba di balik aplikasi pesan terenkripsi yang digunakan oleh jurnalis dan pembela hak asasi manusia di seluruh dunia. Brian Acton kini menjabat sebagai Executive Chairman di Signal.
Pada 2018 lalu, Signal mendapatkan kucuran dana sebesar 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 682 miliar dari Acton. Dana tersebut digunakan dana itu untuk memperluas timnya, kapasitas, dan ambisinya, seperti tertulis dalam blog-nya.