Peneliti Bikin Kecoak Cyborg Cuma 1 Menit, Bisa Dipakai saat Bencana

15 Januari 2025 10:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para peneliti dari Nanyang Technology University (NTU) di Singapura, berhasil menciptakan kecoak cyborg.  Foto: Nanyang Technology University (NTU)/Hirotaka Sato
zoom-in-whitePerbesar
Para peneliti dari Nanyang Technology University (NTU) di Singapura, berhasil menciptakan kecoak cyborg. Foto: Nanyang Technology University (NTU)/Hirotaka Sato
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti dari Nanyang Technology University (NTU) di Singapura memasang seperangkat mesin mungil di badan kecoak hidup, menjadikannya kecoak setengah robot (cyborg) yang bisa diandalkan saat bencana. Proyek riset ini sudah dirangkum dalam jurnal pracetak di arXiv dan belum ditinjau oleh rekan sejawat.
ADVERTISEMENT
Saat ini ada beberapa model kecoak cyborg yang berhasil diciptakan. Studi terbaru yang NTU lakukan berfokus pada penciptaan bagaimana membuat cyborg dalam jumlah besar untuk menunjang operasi pencarian dan penyelamatan saat bencana terjadi.
Para ilmuwan NTU melakukan penelitian dan berhasil menciptakan sistem otomatis yang mampu melengkapi kecoak dengan ransel elektroda mini dan microchip.
Kecoak cyborg bisa dikendalikan dari jarak jauh. Selama uji coba yang dilakukan para peneliti, kecoak cyborg dapat bekerja dengan sangat baik. Dia mampu melakukan berbagai perintah, seperti memutar, memanjat dinding, memperlambat gerakan, dan menavigasi melalui tes ringan.
Para peneliti dari Nanyang Technology University (NTU) di Singapura, berhasil menciptakan kecoak cyborg. Foto: Nanyang Technology University (NTU)/Hirotaka Sato
Studi NTU menunjukkan, hanya butuh 68 detik untuk mengubah kecoak menjadi cyborg. Ini memungkinkan peneliti membuatnya dalam skala besar yang bisa dimanfaatkan untuk menemukan korban di bangunan runtuh akibat gempa atau bencana lain. Di masa depan, kecoak cyborg diharapkan bisa dimanfaatkan untuk militer.
ADVERTISEMENT
Adapun kecoak yang digunakan adalah kecoak Madagaskar (Gromphadorhina portentosa) yang bisa mengeluarkan suara berisik. Mereka menciptakan suara dengan memaksa udara melalui spirakel pernapasan, menghasilkan suara keras yang dapat menandakan agresi, pacaran, atau gangguan.
Mereka juga arthropoda berumur panjang, dengan rentang hidup rata-rata antara dua hingga lima tahun. Sebagai ahli penjelajah medan kompleks, kecoak cyborg mampu menavigasi lingkungan jauh lebih baik daripada robot biomimetik lain yang pernah diciptakan manusia hingga saat ini.
"Kemajuan robot hibrida serangga-komputer memiliki potensi yang signifikan untuk menjelajahi medan yang kompleks dan meningkatkan aplikasi robotika," tulis para penulis sebagaimana dikutip IFL Science.
"Strategi perakitan otomatis yang diusulkan mengurangi waktu persiapan untuk robot hibrida serangga-komputer sambil mempertahankan kontrol yang presisi, sehingga menjadi dasar untuk produksi dan penerapan yang dapat diskalakan dalam aplikasi dunia nyata."
ADVERTISEMENT