Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Peneliti Bikin Teknologi Pengenal Wajah untuk Selamatkan Primata
30 Mei 2018 3:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi face recognition atau pengenalan wajah tidak hanya bisa terbatas pada manusia saja. Sistem tersebut ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk melindungi primata yang terancam punah.
ADVERTISEMENT
Peneliti dari Michigan State University (MSU) mengembangkan sistem pengenal wajah bernama PrimNet, yang dapat membantu menyelamatkan populasi primata yang terancam punah dengan melakukan pelacakan otomatis.
Program ini menggunakan machine learning berbasis artificial neural network. Dengan begitu, peneliti di lapangan bisa mengawasi simpanse, monyet emas dan lemur hanya dengan menjepret foto mereka via aplikasi Android pelengkap PrimID.
Dalam banyak kasus, PrimID akan menghasilkan kecocokan lebih dari 90 persen akurat (Dengan lemur, PrimID mencetak akurasi 93,75 persen). Jika aplikasi belum menemukan kecocokan, maka akan menawarkan hingga lima sample calon potensial dari kumpulan data, sesuai dengan lima peringkat kepercayaan teratas.
“Kami membandingkan PrimID dengan sistem pengenalan primata berdasarkan patokan kami sendiri dan dua, sistem pengenalan wajah manusia open-source, dan kinerja PrimNet lebih unggul dalam verifikasi perbandingan dan identifikasi satu-ke-satu, atau perbandingan satu ke banyak," kata Anil Jain, guru besar teknik dan ilmu komputer MSU seperti dilansir di situs resminya .
ADVERTISEMENT
"Ke depan, kami berencana untuk memperbesar dataset primata kami, mengembangkan detektor wajah primata dan berbagi upaya kami melalui situs web open-source," imbuhnya.
Penemuan ini juga dapat menekan sindikat perdagangan satwa liar. Contoh, jika seekor kera besar yang ditangkap dapat diidentifikasi di mana asalnya melalui foto lewat teknologi deteksi wajah. Selain itu dapat membantu meningkatkan upaya untuk mencegah kejahatan di masa depan.
Teknologi PrimNet ini lebih efektif dan hemat dari alat pelacak primata tradisional. Ditambah, alat pelacak hewan konvensional bisa memakan waktu dan dapat berdampak buruk pada hewan karena dapat mengganggu perilaku sosial mereka hingga menyebabkan stres, cedera dan bahkan kematian.