Pengguna Instagram Bikin Konten di Reels Bisa Dapat Bayaran Lebih Rp 400 Juta

15 November 2021 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Instagram. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Instagram. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Instagram menawarkan sejumlah besar uang kepada para penggunanya yang bisa bikin konten video menarik di Reels. Sebelumnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, pernah mengumumkan program bonus pada bulan Juli lalu, bahwa perusahaan telah menyiapkan 1 miliar dolar AS atau setara Rp 14,2 triliun untuk membayar konten kreator Reels hingga tahun 2022 .
ADVERTISEMENT
Dikutip The Verge, sejumlah pengguna Instagram di Amerika Serikat sudah mulai ditawari pembayaran untuk konten video mereka yang tampil di Reels, fitur baru yang mirip dengan TikTok. Merujuk satu posting di situs forum, Reddit, seseorang telah ditawari sebanyak 35.000 dolar AS atau sekitar Rp 497 juta untuk video Reels yang tembus 58,31 juta views dalam sebulan.
Sementara itu, ada seorang selebgram, Maddy Corbin yang memiliki sekitar 52.000 followers Instagram, dilaporkan ditawari hingga 1.000 dolar AS (Rp 14 juta) untuk konten Reels-nya. Corbin mengatakan ada orang lain yang ditawari 600 dolar AS atau 800 dolar AS.
Instagram mengubah desain tampilan layar utama, serta menambah tombol Reels dan Shop. Foto: Instagram
TechCrunch melaporkan bahwa aturan pemberian bonus ini tampaknya belum jelas. Ada seorang pengguna Instagram dengan 24.000 follower ditawari 8.500 dolar AS (Rp 120 juta) untuk video Reels yang mencapai 9,28 juta views.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Instagram menjelaskan untuk saat ini bonus hanya tersedia di negara Amerika Serikat. Belum ada informasi lebih lanjut soal perluasan ke negara lain, termasuk Indonesia.
Untuk mendapatkan bayar, seorang konten kreator harus berusia minimal 18 tahun dan memenuhi kebijakan monetisasi Instagram. Pengguna yang ditawari bonus harus memiliki jumlah followers berkisar antara 800 dan 59.000.
Ilustrasi aplikasi Instagram. Foto: Solen Feyissa via Unsplash
Untuk mencegah pengguna mendaur ulang konten dari TikTok, algoritma Instagram punya cara khusus mendeteksi konten yang memiliki watermark dari platform media sosial lainnya.
Sebenarnya tidak hanya Instagram yang bisa membayar penggunanya, YouTube juga menawarkan insentif yang kurang lebih sama. Pada bulan Agustus lalu, YouTube mengumumkan akan membayar hingga 10.000 dolar AS (Rp 142 juta) per bulan untuk konten kreator yang bikin video populer.
ADVERTISEMENT
Bukan rahasia lagi bahwa Instagram dan YouTube dengan hati-hati ingin melompati popularitas TikTok. Sepertinya, dengan banyak skema bonus bisa berpengaruh pada jumlah pengguna dan konten di dalam kedua platform itu. TikTok sendiri, pada akhir September lalu, mengumumkan telah melewati 1 miliar pengguna aktif bulanan.