Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Perbandingan Paket Berlangganan dan Kecepatan Fix Broadband di Indonesia
9 November 2021 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ketika internet telah menjadi kebutuhan primer masyarakat, provider penyedia layanan fixed broadband perlu memastikan jaringan internet bisa terus lancar. Bukan tanpa alasan, kini banyak kegiatan yang dilakukan dari jarak jauh, sehingga jaringan internet memegang peranan penting untuk menunjang berbagai aktivitas tersebut.
Tak heran, ketika terjadi penurunan kecepatan, sebagian besar pengguna akan mengeluh dan melaporkan gangguan itu. Seperti yang terjadi pada akhir September 2021 lalu, ketika sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) Telkom mengalami gangguan. Pada saat itu, layanan internet TelkomGroup baik fixed maupun mobile broadband mengalami penurunan kualitas di beberapa wilayah Indonesia.
Pihak TelkomGroup pun segera melakukan berbagai upaya agar layanan internetnya kembali pulih. Salah satunya melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam. Tak hanya itu, Telkom juga melakukan penambahan kapasitas beberapa link di wilayah Indonesia.
IndiHome Sediakan Paket untuk Kebutuhan Dasar Masyarakat
Guna menyesuaikan kebutuhan masyarakat sekaligus meminimalisir keluhan, kebanyakan Internet Service Provider (ISP) cenderung lebih memilih menjangkau pasar menengah ke atas dengan menawarkan paket berkecepatan tinggi, minimal 30 Mbps. Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang hanya membutuhkan kapasitas internet dengan kecepatan di bawah 30 Mbps.
Sebagai bagian dari TelkomGroup yang berkomitmen untuk mengakomodir kebutuhan internet masyarakat, IndiHome masih menyediakan paket internet mulai dari 10 Mbps. Menurut hasil survei Enciety Business Consult pada pelanggan internet fixed broadband —yang berlangganan paket dibawah 150 Mbps di Jakarta dan Surabaya pada Q3 tahun 2021— memperlihatkan bahwa IndiHome merupakan salah satu provider yang memiliki kesesuaian antara paket dan kecepatan download.
Dalam survei tersebut juga disebutkan bahwa rata-rata latency IndiHome cenderung lebih rendah daripada provider lain. Latency sendiri merupakan waktu yang dibutuhkan saat data dikirim hingga sampai ke penerima dan dihitung dalam skala milidetik atau milisecond (ms). Semakin tinggi waktu, maka semakin lambat data diterima oleh pemilik.
Dari survei Enciety Business Consult di Q3 2021 tersebut, angka latency di Jakarta selalu lebih rendah dibandingkan Surabaya. Latency IndiHome di Jakarta 0,7 ms dan di Surabaya tercatat 3,6 ms. Untuk latency CBN di Jakarta adalah 1,2 ms dan di Surabaya sebesar 35 ms. Sedangkan latency XL Home di Jakarta sebesar 4,9 ms dan di Surabaya sebesar 19,9 ms.
IndiHome menyadari, penyebab utama pelanggan tidak loyal adalah ekspektasi mereka terhadap kualitas layanan tidak terpenuhi, termasuk ketidaksesuaian antara paket internet dengan kecepatan yang didapat. Sebab, pelanggan mengharapkan kualitas internet yang andal, namun yang didapat malah sebaliknya.
Karena itulah, IndiHome akan terus berkomitmen untuk memfasilitasi kebutuhan internet pelanggan, sehingga berbagai aktivitas yang dilakukan pelanggan bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan IndiHome