Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Permintaan Besar, Vivo Perluas Pabrik Ponsel di Tangerang
24 Agustus 2017 17:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak beroperasi di Indonesia pada Maret 2016, pabrik ponsel pintar Vivo yang berbasis di Cikupa, Tangerang, Jawa Barat telah menghasilkan ratusan ribu perangkat smartphone untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia. Setelah lebih dari setahun beroperasi dan seiring dengan meningkatnya permintaan domestik, Vivo melakukan upaya memperluas pabriknya di Indonesia.
Pembangunan pabrik Vivo di Indonesia merupakan bentuk nyata keseriusan perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia.
"Saat ini, permintaan pasar domestik terhadap smartphone semakin tinggi dan salah satu strategi yang kami lakukan adalah dengan memperluas pabrik dan meningkatkan kapasitas produksi," kata Edy Kusuma, Brand Manager PT Vivo Mobile Indonesia.
Terkait dengan regulasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) ponsel 4G LTE, sejak awal 2017, ponsel Vivo telah mencapai persentase TKDN sebesar 32 persen yang melampaui standar nasional ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar 30 persen.
Vivo menilai hal ini sebagai pencapaian positif dan perusahaan menargetkan cakupan komponen lokal yang lebih tinggi lagi.
Selain menjaga persentase komponen dalam negeri, kualitas komponen yang digunakan di setiap unit menjadi perhatian bagi Vivo. Setiap unit dari smartphone Vivo telah melalui proses produksi yang diawasi oleh para teknisi ahli. Setelah melewati tahap produksi, setiap unit smartphone juga akan melalui uji kualitas ketat yang meliputi komponen misalnya uji kamera, uji performa, dan uji ketahanan smartphone pada berbagai kondisi.
Tahapan tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas produk, keamanan penggunaan, serta kepuasan pengguna, dan memenuhi kebutuhan konsumen smartphone di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitasnya dalam jangka panjang, Vivo terus menambahkan tahapan pengujian produk sebelum dipasarkan.
"Kepuasan konsumen menjadi motivasi utama bagi kami untuk selalu meningkatkan standar produksi. Kami konsisten melakukan riset kepuasan konsumen yang hasilnya menjadi referensi bagi para tenaga ahli untuk pengembangan dan Peningkatan kualitas produk kedepannya," imbuh Edy.
Sejak resmi memasuki pasar Indonesia di tahun 2014, investasi Vivo tidak hanya berfokus pada memproduksi unit, namun mempekerjakan sumber daya manusia Indonesia yang bertalenta untuk menjadi bagian dari perusahaan. Saat ini, Vivo memiliki ribuan karyawan lokal dan tenaga ahli potensial yang siap untuk memproduksi jutaan ponsel pintar berstandar global untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.
ADVERTISEMENT