Untitled Image

Persembahan TelkomGroup Wujudkan Kedaulatan Digital Indonesia

18 Agustus 2021 13:13 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia mengalami transformasi digital yang pesat. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan internet yang kian merata di seluruh penjuru negeri.
Hingga tahun 2020, terdapat 191 juta pengguna internet di Indonesia. Angka tersebut bahkan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna internet terbesar keempat di dunia. Jumlahnya diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan laju pertumbuhan digitalisasi.
Bila dahulu internet hanya sebagai sarana untuk saling terhubung dan mengakses informasi, kini aktivitas sosial dan ekonomi menjadi lebih produktif dan efisien melalui dukungan platform dan beragam layanan digital.
Ya, digitalisasi menawarkan begitu banyak kesempatan baru bagi perekonomian masyarakat. Mulai dari memperluas jangkauan usaha dan bisnis bagi para wirausahawan lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, memotong proses atau rantai produksi bagi sektor bisnis agar menjadi lebih singkat, membuat proses administrasi menjadi sederhana dengan pencatatan real time, serta memberikan akses teknologi bagi masyarakat untuk menjangkau layanan finansial, edukasi, logistik, kesehatan, berbagai gaya hidup, dan layanan penting lainnya yang bisa diakses kapan saja tanpa terhalang batasan geografis.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2019, ekonomi digital Indonesia berkontribusi sekitar 2,9 persen dari PDB nasional. Sementara itu, menurut e-Conomy SEA report tahun 2020, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara di tahun 2025 dengan pertumbuhan mencapai USD 124 miliar. E-commerce, transportasi dan makanan, online travel, online media, dan layanan finansial, menjadi sektor-sektor yang mempunyai peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 yang seolah memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan teknologi. Hal ini mendorong akselerasi digital di sektor industri semakin pesat karena masyarakat cenderung beralih ke aplikasi digital dan memanfaatkan layanan digital untuk menunjang kebutuhannya sehari-hari. Sektor edukasi dan kesehatan berbasis digital menjadi dua sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan paling signifikan selama masa pandemi.
Guna mendukung akselerasi digital di tengah pandemi, TelkomGroup terus berkomitmen menghadirkan solusi melalui beragam layanan digital yang didukung oleh konektivitas dan platform digital yang kuat, seiring dengan melonjaknya tingkat adopsi digital masyarakat.
Pentingnya akselerasi digital dalam menunjang aktivitas sosial dan masyarakat untuk meraih potensi ekonomi digital seperti yang diproyeksikan kini menjadi prioritas pemerintah dan seluruh sektor bisnis. Menciptakan masyarakat digital yang berkontribusi pada ekonomi digital merupakan hal yang begitu penting untuk mengantar Indonesia mencapai kedaulatan digital.
TelkomGroup percaya, setidaknya ada tiga hal yang perlu dikembangkan untuk membangun kedaulatan digital Indonesia. Ketiganya yaitu terciptanya lingkungan digital, pembangunan masyarakat digital, dan akselerasi ekonomi digital.

Transformasi TelkomGroup dukung digitalisasi di Indonesia

Transformasi TelkomGroup untuk digitalisasi di Indonesia. Foto: dok. Telkom
Peran dan kontribusi TelkomGroup di Indonesia selama ini tentu tidak dapat dipisahkan dari pembangunan konektivitas dan penetrasi internet yang menyeluruh di seluruh penjuru Indonesia.
Mulai dari membangun tulang punggung pita lebar (backbone broadband) yang memanfaatkan kabel optik, membangun jaringan akses tetap maupun mobile serta pemanfaatan teknologi satelit untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia hingga pelosok, serta menghadirkan layanan VSAT Mangoesky yang dapat menjangkau wilayah 3T untuk mengakses internet dan teknologi digital yang merata.
Upaya TelkomGroup dalam menciptakan lingkungan digital untuk mewujudkan kedaulatan Indonesia juga harus beradaptasi dengan transformasi dan perkembangan teknologi. Beberapa dekade lalu, lingkungan digital yang berfokus pada penyediaan infrastruktur jaringan berperan krusial dalam komunikasi dan akses internet, seperti telepon, sms, atau media sosial.
Namun kini, pemanfaatan aplikasi dan layanan digital juga diperlukan di segala aspek kehidupan. Hal inilah yang membulatkan tekad TelkomGroup untuk bertransformasi dalam memberikan layanan kepada masyarakat dengan menjadikan lingkungan digital memiliki fungsi sebagai sarana penopang atau backbone bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan pemanfaatan berbagai solusi digital termasuk dalam melakukan aktivitas bisnisnya.
Transformasi bisnis TelkomGroup akan berfokus pada tiga hal. Di antaranya menciptakan lingkungan digital dengan memperkuat digital connectivity, membangun masyarakat dan ekonomi digital melalui pembangunan digital platform seperti data center, big data, cloud services, internet of thing, serta menumbuh suburkan berbagai layanan digital baik dari internal maupun talenta digital milenial untuk menunjang aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Strategi pertumbuhan bisnis digital TelkomGroup

6 pilar teknologi yang dimiliki TelkomGroup. Foto: dok. Telkom
Dalam upaya mengembangkan bisnis digital, TelkomGroup menerapkan tiga strategi utama, yakni build dengan membangun kompetensi internal, borrow melalui kemitraan strategis, dan buy melalui akuisisi dan investasi yang mengutamakan synergy value TelkomGroup.
Dalam strategi build, TelkomGroup berfokus pada pembangunan ekosistem digital untuk mendorong solusi bagi masyarakat di berbagai sektor, seperti UMKM, edukasi, agrikultur, logistik, kesehatan, pariwisata, dan lifestyle services (video, gaming, dan musik).
Untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia, TelkomGroup meluncurkan program PaDi UMKM atau Pasar Digital UMKM bersama BUMN lain. PaDi UMKM diharapkan dapat mendorong akselerasi UMKM untuk go digital dan memberikan akses kepada UMKM untuk mendapatkan pasar transaksi di BUMN.
TelkomGroup juga memiliki platform Agree yang dibuat khusus untuk sektor pertanian & perikanan. Di sektor kesehatan, TelkomGroup menyediakan platform Telemedika yang memungkinkan pasien dan dokter melakukan konsultasi serta diagnosis secara daring. Kini, Telemedika sudah terintegrasi dengan lebih dari 6.000 jaringan rumah sakit dan klinik, serta menjadi enabler yang menghubungkan 200 lebih perusahaan asuransi dan penjamin dengan lebih dari 5 juta member AdMedika.
Sementara itu, pada sektor pendidikan ada platform Pijar yang bisa digunakan pelajar SD sampai SMA, mahasiswa, hingga profesional untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka agar menjadi SDM yang kompeten, inovatif, dan sesuai kebutuhan industri.
Platform di bidang logistik juga sudah dibuat TelkomGroup dan diberi nama Logee. Fungsinya untuk menghadirkan integrasi layanan logistik dan transportasi berbasis digital.
Platform Wonderin.id yang diluncurkan TelkomGroup untuk mendukung digitalisasi pariwisata. Foto: dok. Telkom
Guna mendukung digitalisasi pariwisata, TelkomGroup menghadirkan platform digital Wonderin.id. TelkomGroup memiliki platform analisis big data dan mendukung program pembentukan Satu Data Indonesia yang diberi nama BigBox. Wujud dukungan TelkomGroup dalam pemanfaatan big data salah satunya untuk mempercepat penanganan Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi dan Sistem Satu Data Vaksinasi Covid-19.
Terakhir, TelkomGroup bersama Dewan Pers dan Task Force Media Sustainability meluncurkan TADEX (Tanah Air Digital Exchange), sebuah premium programmatic advertising terbesar di Indonesia sebagai solusi digitalisasi di industri periklanan.
Selain menghadirkan solusi untuk korporasi dan ekosistem, TelkomGroup pun menyediakan beragam layanan digital untuk masyarakat umum, seperti IndiHome (layanan fixed broadband telepon rumah, internet dan TV interaktif), GameQoo (gaming), Maxstream (video streaming), LinkAja (layanan fintech) dan beragam layanan lainnya.
Pertengahan tahun lalu, TelkomGroup memulai pembangunan data center skala besar berstandar global dengan sertifikasi tier 3 dan 4 yang diberi nama Telkom Hyperscale Data Center (HDC). Telkom HDC bertujuan untuk menjadi fondasi bisnis digital di masa depan dan membantu para startup dan perusahaan berskala mega player, global player, dan korporasi dari berbagai sektor khususnya dalam domain digital platform. Dengan adanya hyperscale data center ini, TelkomGroup siap dan mampu untuk mengakomodasi kebutuhan digital di masa depan.
Hal itu menjadi bukti kesiapan TelkomGroup dalam mengawal kemajuan teknologi digital Indonesia dengan terus mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan saat ini dan di masa mendatang.
Kehadiran Hyperscale Data Center melengkapi fasilitas pusat data yang dimiliki TelkomGroup sekaligus semakin mengukuhkan dan mempertahankan posisinya sebagai market leader bisnis data center. TelkomGroup telah memiliki 26 data center yang terdiri dari 5 data center internasional, 18 neuCentrIX serta 3 data center tier 3 dan 4.
Seluruh data center milik TelkomGroup ini akan saling terhubung dan ditopang oleh infrastruktur konektivitas digital yang andal dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga memungkinkan kualitas akses dan layanan yang prima bagi para pemilik konten dan seluruh masyarakat Indonesia dengan pemanfaatan bandwidth yang optimal.
Tak hanya pembangunan ekosistem dan digital platform, TelkomGroup juga membangun digital talent melalui program Indigo Creative Nation. Lewat program tersebut, TelkomGroup membangun inkubasi startup yang bertujuan untuk pengembangan inovasi digital Indonesia. Indigo juga menyediakan pendanaan awal kepada startup dan memberikan akses bagi startup untuk berkolaborasi bersama seluruh anak perusahaan Telkom dan BUMN lain. Sejak tahun 2013, TelkomGroup sudah melakukan program inkubasi dan pendanaan ke 196 startup untuk mencetak unicorn baru kebanggaan tanah air.
Guna menumbuhkan inovasi yang ada di internal perusahaan, TelkomGroup mempunyai Amoeba, sebuah program yang diinisiasi TelkomGroup untuk mengembangkan dan mengakselerasi inovasi dari karyawan TelkomGroup demi memberikan dampak terhadap bisnis perusahaan.
Selanjutnya, dalam strategi borrow, TelkomGroup berfokus pada kolaborasi dengan global tech giant dan nation’s champion untuk saling bersinergi dalam membangun platform dan menghadirkan solusi layanan digital yang menunjang aktivitas masyarakat. Melalui strategi ini, TelkomGroup berupaya untuk selalu terdepan dalam teknologi demi memastikan langkah perusahaan di bisnis digital berada di jalur yang tepat dan memperoleh kepercayaan dari industri.
Sementara itu, dalam strategi buy, TelkomGroup melalui anak perusahaannya yaitu MDI Ventures melakukan investasi strategis pada 54 startup lokal dan regional. Investasi strategis ini tidak hanya berfokus untuk mendapatkan capital gain semata, tetapi yang lebih penting lagi untuk mendapatkan synergy value dengan TelkomGroup di berbagai lini bisnis digital dalam membangun dampak berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi digital.
Strategi yang mulai ‘berbuah manis’
Strategi build, borrow, dan buy yang dilakukan TelkomGroup untuk mengembangkan dan memperkuat bisnis digital dapat dikatakan mulai berbuah manis.
Selain terus melakukan pendampingan dan pendanaan tahap awal kepada startup yang berpotensi untuk mencetak unicorn baru bagi Indonesia, pengembangan digital platform seperti data center, cloud technology, big data, security, dan Internet of Things (IoT) siap mengawal kedaulatan digital Indonesia dengan mendukung pemerintah dan sektor bisnis untuk mengembangkan layanan aplikasi digital guna menunjang kegiatan masyarakat serta menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara di tahun 2025 seperti yang diproyeksikan.
Dari investasi strategis bersama Gojek, Telkom melalui anak perusahaannya Telkomsel, bersinergi untuk mendukung pertumbuhan ekosistem digital melalui berbagai bundling program dan solusi inovatif. Program ini termasuk mengintegrasikan Telkomsel MyAds dengan GoBiz untuk membantu mitra Gojek menjangkau pengguna Telkomsel dan menjadi mitra reseller Telkomsel melalui DigiPOS Aja!.
Aplikasi Telkomsel dan Gojek. Foto: Dok. Telkomsel
Selain itu juga para pengemudi Gojek akan mendapatkan paket internet terjangkau melalui aplikasi GoPartner dan My Telkomsel. Program lainnya lagi adalah pemberian akses ke lebih dari 20.000 outlet atau reseller Telkomsel untuk memanfaatkan GoShop, serta program marketing untuk menyediakan game service melalui Telkomsel Dunia Games dan GoPay.
Investasi lainnya yang telah dilakukan adalah pada layanan keuangan global yang berbasis di Singapura, Nium. Nium menawarkan peluang bagi perusahaan-perusahaan Indonesia memanfaatkan platform Nium untuk melakukan transaksi keuangan dari mana saja di dunia melalui satu platform. Baru-baru ini, Nium diproyeksikan menjadi unicorn pembayaran B2B pertama dari Asia tenggara melalui pencapaian pendanaan seri D yang dipimpin oleh investor teknologi yang berbasis di Amerika Serikat, Riverwood Capital.
MDI Ventures juga berinvestasi di Kredivo, platform pembayaran keuangan digital berbasis kredit dengan lebih dari 4 juta konsumen di seluruh Indonesia membuka banyak kesempatan bagi masyarakat khususnya segmen unbanked dan underbanked untuk menjangkau layanan keuangan dan mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia. Sinergi antara Telkomsel dan Kredivo di antaranya dalam memanfaatkan potensi big data sebagai basis credit scoring.
Baru-baru ini, Kredivo juga mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan publik dengan melakukan langkah merger bersama anak perusahaan Victory Park Capital (VPC), perusahaan global investment yang berkantor pusat di Chicago, dengan nilai ekuitas yang diprediksi akan mencapai USD 2,5 miliar.
Ilustrasi peran digitalisasi dalam memudahkan aktivitas sehari-hari. Foto: Shutterstock
Digitalisasi memberikan peluang tidak hanya bagi TelkomGroup, tapi juga mendukung kemajuan bangsa dan negara. Digitalisasi akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan loncatan yang memungkinkan Indonesia mampu mendekati negara maju dalam berbagai bidang.
Sementara itu, terwujudnya kedaulatan digital akan menempatkan bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa lain dalam hal kompetensi dan kapabilitas pemanfaatan teknologi digital. Tak hanya dalam penyediaan konektivitas yang andal dan merata hingga pelosok negeri, tapi juga keberadaan data center yang tersebar sebagai platform digital yang memberikan kesempatan untuk tumbuh suburnya beragam layanan digital baik dari startup-startup domestik maupun para penyedia konten global.
Harapannya, masyarakat maupun para pemilik konten dapat memperoleh akses dengan kualitas layanan yang prima dan bandwidth yang optimal melalui keberadaan data center TelkomGroup yang saling terhubung dan dekat dengan masyarakat Indonesia yang tersebar secara geografis.
Usai terwujudnya digital hub bagi trafik data dunia melalui kehadiran Indonesia Global Gateway, ke depan TelkomGroup berharap mampu mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat konten digital terbesar di dunia dengan kehadiran unicorn dan decacorn baik lokal maupun internasional di tanah air.
Dengan demikian harapan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri melalui digitalisasi guna membangun masyarakat digital dan mengakselerasi ekonomi digital nasional dapat terwujud.
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Telkom
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten