Petinggi Uber Mundur karena Tuduhan Pelecehan Seksual

1 Maret 2017 8:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amit Singhal, dari Google beralih ke Uber. (Foto: Twitter @theamitsinghal)
Uber kembali menjadi sorotan media. Kali ini, perusahaan transportasi online tersebut harus kehilangan salah satu petingginya, Amit Singhal, yang menjabat sebagai senior vice president of engineering .
ADVERTISEMENT
Singhal yang baru saja bergabung dengan Uber bulan lalu, diminta mundur setelah Uber menemukan fakta bahwa Singhal pernah dituduh terlibat dalam kasus pelecehan seksual saat masih di Google. Perlu diketahui, Singhal bekerja di Google selama 15 tahun sebelum bergabung dengan Uber.
Singhal disebut tidak membahas tuduhan tersebut saat diwawancarai di Uber. CEO Uber, Travis Kalanick, tampak tak bisa terima dengan hal itu dan meminta Singhal untuk mundur secara pribadi.
Singhal sendiri membantah dirinya pernah terlibat isu pelecahan seksual selama bekerja di Google maupun di Uber. 
"Saya ingin semua orang tahu jika saya tidak terlibat dan tidak melakukan perilaku semacam itu (pelecehan seksual)," ujar Singhal, dilansir CNET. "Dalam 20 tahun berkarier, saya tidak pernah dituduh hal-hal seperti itu sebelumnya dan keputusan untuk meninggalkan Google berasal dari saya sendiri."
ADVERTISEMENT
Menurut Recode, Singhal dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang karyawati dalam departemen yang berbeda di Google dan karyawati tersebut telah mengajukan komplain. Namun, karyawati itu tidak berkenan untuk berbicara di hadapan publik dan menceritakan detail dari insidennya.
Belakangan ini Uber memang terus menghiasi berbagai pemberitaan di media massa karena beragam kasus yang menimpanya. 
Apalagi, Uber baru saja diserang tuduhan pelecehan seksual yang pernah dialami salah satu mantan karyawatinya bernama Susan Fowler saat masih bekerja di Uber. Dalam tuduhan itu, Fowler juga mengungkapkan bukan dirinya saja yang mengalami pelecehan tetapi karyawati lainnya.
Melalui blog pribadinya, Fowler mengaku bahwa manajernya pernah mengirim pesan yang berisi ajakan untuk melakukan hubungan seksual dengannya. Setelah diadukan ke bagian sumber daya manusia di Uber, ia diberitahu bahwa manajernya tidak akan dihukum karena statusnya sebagai "pemain tinggi di perusahaan".
ADVERTISEMENT
CEO Uber Travis Kalanick langsung bergerak dan mengerahkan timnya untuk menyelidiki kasus yang menimpa mantan pegawai itu, yang menurutnya bertentangan dengan budaya kerja Uber.