Ponsel Lokal Digicoop Kejar Kandungan Lokal 50 Persen

22 Januari 2017 19:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ponsel Digicoop yang dikembangkan KDIM. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ponsel Digicoop yang dikembangkan KDIM. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Ponsel lokal merek Digicoop yang pada akhir Februari ini memulai debut pasarnya, sejauh ini masih mengusung kandungan lokal sebesar 20,2 persen. Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM) selaku pengembang produk itu, berkata akan meningkatkan kandungan lokal Digicoop sesuai regulasi yang berlaku.
ADVERTISEMENT
KDIM berjanji akan memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 30 persen pada produknya di tahun 2017, sebagaimana diminta oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Di tahun pula, KDIM yakin bisa mencapai TKDN hingga 50 persen di 2017.
"Lisensi TKDN yang kami miliki sebesar 20,2 persen. Itu tahun 2016. Ke depan kami tidak hanya 30 persen tetapi diusahakan seluruh produksi dalam negeri bisa mencapai 50 persen di 2017," sebut Teguh Prasetyo selaku Ketua Perangkat KDIM.
Aturan TKDN sudah berlaku sejak 2016 dengan kesepakatan awal kandungan lokal sebesar 20 persen, kemudian naik menjadi 30 persen untuk 2017. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 25 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Berbasis Standar Teknologi Long Term Evolution.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah kandungan lokal 30 persen pada sebuah produk, Kementerian Perindustrian telah merinci pembobotan TKDN itu bisa berbasis aspek manufaktur, aspek pengembangan, aspek aplikasi, dan aspek investasi. Itu diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 Tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
Menkominfo Rudiantara menyambut baik kehadiran Digicoop di pasar dan berharap KDIM turut menanamkan konten positif di produk Digicoop.
"Kalau bisa Digicoop ini juga dapat ditargetkan ke ibu-ibu. Katanya jumlah ibu-ibu di Indonesia 60 juta orang, pas buat Digicoop yang konten-kontenya positif semua. Karena ibu-ibu pasti selalu bareng sama anak-anak, jadi aman jika Digicoop lagi dipakai anak-anak," ujar Rudiantara.
ADVERTISEMENT
Digicoop sendiri dirakit di pabrik PT VS Technology Indonesia di Cikarang, Jawa Barat. Selain didukung dengan teknologi 4G LTE, Digicoop juga dilengkapi dengan prosesor quad-core 1,5 GHz, RAM 1 GB, memori internal 8 GB dengan tambahan kapasitas Micro SD hingga 32 GB, kamera utama bersensor 5 MP dan 2 MP untuk kamera depan, serta baterai 1.800 mAh.
Distribusi ponsel ini ke tangan pengguna melakukan pendekatan yang berbeda. Sebagai koperasi, KDIM akan memberi Digicoop kepada anggotanya yang menabung. Ini artinya, masyarakat yang ingin memilikinya harus menjadi anggota KDIM terlebih dahulu. Anggota diwajibkan memberi simpanan pokok Rp 100.000 sekali bayar, kemudian menabung simpanan wajib Rp 100.000 per bulan selama 12 bulan yang bisa dibayar ke rekening bank atas nama KDIM.
ADVERTISEMENT