Riset: Tahun 2050, 40,3 % Laki-laki Bercinta dengan Robot

5 April 2017 8:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
30
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pria di China menikahi sebuah robot (Foto: english.sina.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pria di China menikahi sebuah robot (Foto: english.sina.com)
Dibuat tercengang dengan berbagai hal memang terasa lucu, walau tak jarang pun membuat batin menjadi lelah. Bagaimana tidak? Fakta bahwa kini manusia bisa jadi menikah dengan robot terdengar semakin masuk akal. Bahkan, tak lebih dari 35 tahun dari sekarang, pernikahan pertama --dan legal-- antara manusia dan robot bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Dr. David Levy, pengarang buku Love and Sex with Robots, pun ‘tega’ menampar kemanusiaan dengan sebuah premis, bahwa robot akan berkembang menjadi semakin menarik bila dibandingkan dengan manusia lainnya.
Tak hanya dalam hal hubungan interpersonal, robot akan segera mumpuni untuk memberikan pengalaman ranjang yang paling memuaskan bagi manusia yang sudah terlalu bosan dengan manusia lainnya. Hal ini dikarenakan robot yang memiliki teknologi artificial intelligence, sehingga mampu menyesuaikan dengan rasa dan pikiran manusia, dan membuat ia seakan punya perasaan seperti manusia.
Kenyataan ini memang terdengar konyol. Banyak yang mungkin bertanya-tanya dan berpikir bahwa ini semua tidaklah masuk akal. Namun, bila dihadapkan dengan kenyataan bahwa kini hidup sebagian besar manusia tergantung dengan teknologi, apakah tawa dan cibiran tak percaya akan prediksi ini bisa tetap pecah?
ADVERTISEMENT
Dalam konferensinya di London, Dr. Levy menyatakan bahwa para ahli sepakat dan tengah mengembangkan prediksi dan teknologi terkait kegiatan seksual dengan robot di masa depan. Namun, tak semuanya terdengar baik dan wajar.
Muncul begitu banyak pendapat bahwa manusia akan membeli robot untuk memuaskan hasrat seks di masa depan. Dan jika kondisi ini terus terjadi, maka cinta antar manusia bisa jadi terancam untuk semakin terasa hambar, lalu hilang.
Pemikiran Dr. Levy pun menjadi salah satu yang mendukung kondisi ini. Dalam sebuah kesempatan, ia dan para ahli melalukan studi mengenai preferensi manusia terhadap robot di University of London, dengan jumlah 263 partisipan. Seluruhnya adalah heteroseksual, dengan umur 18 hingga 67 tahun.
ADVERTISEMENT
Studi tersebut menitikberatkan pada variable personality measures dan attractiveness rating yang mengukur tinggi rendah ketertarikan manusia terhadap robot dan hal menarik dari robot itu sendiri.
Dari hasil studi tersebut, sang ahli menemukan bahwa 40,3 persen laki-laki akan memilih untuk membeli dan berhubungan seks dengan robot dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Pengembangan teknologi robot pun tak berhenti hanya di kecerdasan buatannya. Kini, segi fisik, mulai dari baju hingga rupa, menjadi salah satu pengembangan yang akan terus didorong oleh para ahli. Sehingga, kini robot tak hanya berwajah manusia biasa --selayaknya aku dan kamu--, namun bisa memiliki rupa seindah Angelina Jolie atau Scarlette Johansson.
Dan bagi mereka yang punya cukup uang untuk membeli robot Angelina Jolie, mereka bisa dengan bebas mengklaim bahwa dirinya adalah pasangan dari Angelina Jolie --bersama laki-laki lain yang juga mampu membeli robot tersebut dan berhak untuk bebas mengklaim hubungan serupa.
ADVERTISEMENT
Dengan perkembangan teknologi robot yang begitu pesat, bukanlah hal yang mustahil bila akhirnya nanti manusia akan berpasangan dengan robot. Untuk saat ini, robot sudah berkembang hingga tahap di mana mereka mampu merespon ucapan dan sentuhan manusia. Dan dalam waktu 20 - 30 tahun ke depan, bukan tidak mungkin bahwa robot mampu berbuat dan bersikap selayaknya manusia. Atau, lebih luar biasa lagi, mungkin robot akan dimampukan untuk menampar manusia-manusia kurang ajar di muka bumi.
Manusia memang lahir dengan kecerdasan yang tak perlu diragukan lagi. Kita mampu membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi sangat mungkin terjadi.
Hanya saja, akankah yang kita buat lantas melupakan jati diri sebagai manusia? Biarlah tahun 2050 yang menjawab.
ADVERTISEMENT