Pria Inggris Buang Bitcoin Senilai Rp1,5 Triliun ke Tempat Sampah

7 Desember 2017 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bitcoin (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Bitcoin (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Mata uang digital bitcoin terus mengalami pergerakan yang signifikan. Setidaknya itu tren yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman coingecko, Kamis (07/12), nilai bitcoin saat ini tercatat tembus Rp 203,754 juta. Angka ini begitu fantastis jika dibandingkan dengan nilai bitcoin kala pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009, yang hanya sekitar Rp 5 ribu.
Tentu tak pernah ada yang menyangka nilai bitcoin akan sebesar itu. Terlebih di banyak negara, termasuk Indonesia, peredaran bitcoin dianggap sebagai sesuatu yang ilegal, tak diakui sebagai mata uang yang sah oleh Bank Indonesia (BI).
Meskipun demikian, banyak pihak yang menilai bahwa melonjaknya harga bitcoin itu didorong oleh langkah legalisasi bitcoin oleh Jepang. Jepang terang-terangan menempatkan bitcoin sebagai mata uang yang sejajar dengan Yen pada April 2017.
Melihat fenomena kenaikan nilai bitcoin yang luar biasa, serta adanya kecenderungan bitcoin yang semakin lama mulai diterima oleh masyarakat dunia, ada banyak pihak yang menyesal karena pernah menyia-nyiakan bitcoin. Misalnya saja pria asal Inggris bernama James Howells ini.
ADVERTISEMENT
Apa yang menimpa Howells mungkin merupakan sebuah bentuk kesialan tersendiri. Pasalnya, sejak tahun 2009, dia mengaku telah menambang dan berhasil mengumpulkan 7.500 bitcoin. Jika koin yang ia miliki itu dikonversi ke dalam nilai tukar saat ini, maka jumlah uang yang ia miliki setara dengan Rp 1,5 triliun.
Sayangnya, ia lalai dan justru menghilangkan bitcoin miliknya ke sebuah tempat sampah.
Semua itu bermula pada tahun 2009, Howels rajin menambang bitcoin di sebuah laptop Dell M1710 miliknya. Namun kala itu, ia merasa aktivitasnya tersebut menjenuhkan dan memutuskan untuk berhenti menambang bitcoin. Tidak hanya itu, ia juga menjual laptopnya ke e-Bay.
Aktivitas menambang bitcoin sendiri merupakan sesuatu yang rumit. Dibutuhkan keterampilan komputasi yang tinggi untuk memecahkan serangkaian persoalan matematis, layaknya puzzle. Dibutuhkan waktu yang lama dan tak semua orang dapat melakukannya.
ADVERTISEMENT
Tetapi, Howels jelas tidak bodoh, meski ia menjual laptopnya ke e-Bay, namun ia mengamankan hard drive yang berisi bitcoin miliknya tersebut. Jaga-jaga jika suatu saat harga bitcoin melonjak di kemudian hari.
Sialnya, ketika ia pindah rumah pada tahun 2013, ia kehilangan hard drive. Kuat dugaan hard drive-nya itu turut terbuang bersama barang-barang yang tak terpakai di tempat pembuangan sampah di Newport, Wales, Inggris.
Ilustrasi sampah plastik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah plastik (Foto: Pixabay)
Howels ingin sekali mencari hard drive-nya di tempat pembuangan sampah tersebut. Namun, kata dia, pemerintah lokal setempat belum mengizinkannya. Tidak hanya itu,pencarian tersebut tak akan semudah apa yang dibayangkan.
"Saya belum mencoba mencari hard drive tersebut. Sebabnya, saya belum diizinkan untuk mencarinya sama sekali, meskipun sudah memiliki dukungan finansial dan telah meminta izin ke dewan lokal beberapa kali,” kata Howels seperti dilansir Wired, Jumat (1/12).
ADVERTISEMENT
"Menggali tempat pembuangan sampah nyatanya tak semudah menggali lubang di tanah," tambah dia lagi.
Sementara itu, pejabat pemerintah setempat mengatakan bahwa tempat pembuangan sampah itu berisi sekitar 350 ribu ton limbah, dengan penambahan 50 ribu ton limbah setiap tahunnya.
"Kemungkinan hard drive tersebut akan mengalami korosi galvanik yang signifikan, karena adanya pembuangan lindi dan gas," kata pejabat tersebut.
Howells sendiri rupanya tak kapok bermain bitcoin. Semenjak ia kehilangan asetnya tersebut, ia tetap aktif menambang. Apalagi jika teringat dengan nominal yang ia hilangkan di tempat sampah.
"Saya masih aktif di dunia bitcoin, serta masih terlibat dengan bitcoin dan cryptocurrencies setiap harinya,” tutup Howells.