PUBG Ganti Ikon Peti yang Disebut Mirip Ka'bah

27 Maret 2019 9:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Game PUBG Mobile. Foto: PlayerUnknown's Battlegrounds
zoom-in-whitePerbesar
Game PUBG Mobile. Foto: PlayerUnknown's Battlegrounds
ADVERTISEMENT
Game battle royale populer PUBG Mobile merayakan ulang tahunnya yang pertama. Ada berbagai event menarik yang diadakan PUBG Mobile untuk memperingati momen ulang tahunnya.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah adanya Birthday Crate yang disebar di peta-peta pertarungan. Birthday Crate ini berbeda dengan Crate biasa, karena peti edisi ulang tahun itu tampil dengan desain berbeda dan item yang lebih menarik.
Namun, Birthday Crate itu ternyata mendapat pertentangan dari sejumlah penganut agama Islam di media sosial. Peti berwarna biru itu dianggap mirip dengan Kabah, tempat suci bagi umat Muslim yang berada di Arab Saudi.
Pemilihan desain ini semakin diprotes karena peti-peti itu nantinya harus ditembak untuk mengeluarkan item di dalamnya. Artinya, orang-orang tersebut melihat 'Kabah' yang ditembaki.
Sejumlah pemain PUBG Mobile dari berbagai negara pun menyuarakan protesnya di media sosial, bahkan sampai menyerukan boikot PUBG.
Menyikapi protes itu, pihak PUBG Mobile bertindak cepat dan langsung mengganti desain Birthday Crate miliknya.
ADVERTISEMENT
"Kami menghargai tanggapan Anda terkait Birthday Crate, dan kami meminta maaf atas hal ini. Kami akan mendesain ulang Birthday Crate dan merilisnya segera," tulis PUBG Mobile, lewat akun Twitter resminya.
Saat ini, game PUBG Mobile sedang digemari di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Namun, game yang diterbitkan oleh Tencent ini sedang dipermasalahkan di Indonesia karena dianggap membawa dampak negatif bagi masyarakat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang mengkaji fatwa haram untuk PUBG. Alasannya, mereka menganggap PUBG telah menginspirasi aksi penembakan yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru, beberapa waktu lalu.
Tapi hingga saat ini, belum ada keputusan yang diambil oleh MUI. Mereka masih melakukan diskusi dengan berbagai pihak terkait sebelum mengeluarkan fatwa.
ADVERTISEMENT
Hasil diskusi MUI dengan beberapa pihak terkait menyimpulkan beberapa catatan yang bersifat rekomendasi. Pertama, peserta diskusi memiliki pandangan yang sama untuk mengoptimalkan sisi positif game dengan mengkanalisasi melalui olahraga elektronik atau eSports, agar nilai manfaatnya terasa.
Kedua, Komisi Hukum MUI mengusulkan adanya kaji ulang Permen No. 11 Tahun 2016 soal permainan elektronik agar meningkatkan nilai manfaat dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan game. Terakhir, PUBG dan game kekerasan lainnya perlunya pembatasan usia, konten, waktu bermain, dan dampak yang ditimbulkan.