Qualcomm: Virus Corona Bakal Ganggu Industri Smartphone

6 Februari 2020 19:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Dampak penyebaran virus corona sudah dirasakan oleh beberapa sektor industri, termasuk smartphone. Salah satu pelaku industri teknologi, Qualcomm, memprediksi wabah virus corona bisa menimbulkan ancaman potensial yang akan mengganggu manufaktur dan penjualan smartphone.
ADVERTISEMENT
Chief Financial Officer Qualcomm, Akash Palkhiwala, melihat adanya kekhawatiran terhadap akibat yang ditimbulkan wabah virus corona. Ia mengatakan industri smartphone menjadi salah satu yang akan terdampak.
"Ada ketidakpastian yang signifikan terkait dampak dari virus corona terhadap permintaan dan rantai pasokan ponsel," jelas Palkhiwala, dalam sebuah konferensi dengan investor, dilansir Reuters.
Komentar Qualcomm cukup serius, karena ia merupakan salah satu pemasok cip prosesor dan modem untuk berbagai merek smartphone di dunia. Reuters mencatat, pernyataan Qualcomm tersebut membuat sahamnya menurun 3,75 persen.
Logo Qualcomm di pameran teknologi Mobile World Congress 2019. Foto: Aditya Panji/kumparan
Qualcomm meramalkan akan terjadi penurunan pendapatan pada kuartal kedua 2020. Perkiraan itu berbeda dari sebelumnya karena adanya wabah coronavirus di China.
Para pejabat Qualcomm mencoba menenangkan kekhawatiran para analis atas dampak virus corona, dengan mengatakan bahwa pasar 5G terbesar tahun ini diperkirakan berada di Amerika Serikat, Korea dan Jepang. Bukan di China. Qualcomm berupaya meyakinkan jika mereka mampu melewatinya.
ADVERTISEMENT
"Jika kita memiliki masalah, masalah rantai pasokan atau masalah permintaan di China, kita cenderung memiliki kemampuan untuk memiliki daerah lain untuk mendukungnya," kata CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf.
Gangguan produksi
Foxconn, manufaktur smartphone untuk vendor global termasuk Apple, meminta pemerintah China memberikan izin untuk membuka pabriknya lagi. Namun, tampaknya itu sulit diwujudkan mengingat isolasi di berbagai lokasi di China untuk menangkal penyebaran virus corona.
iPhone 11 dan Samsung Galaxy S10 Plus. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Akibatnya, hal ini diyakini akan menghambat produksi berbagai perangkat, termasuk iPhone, yang biasa dirakit di Foxconn.
Sementara itu, beberapa perusahaan teknologi termasuk Google, Xiaomi, dan Apple telah menutup kantor serta toko ritel mereka di China sebagai respons terhadap wabah tersebut. Situasi ini juga dapat berdampak pada acara Mobile World Congress (MWC) 2020 mendatang di Barcelona, Spanyol, di mana sejumlah perusahaan menarik diri dari acara tersebut.
ADVERTISEMENT