Ramai-ramai Bernostalgia Pakai Layanan BlackBerry Messenger

19 April 2019 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BlackBerry Messenger. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
BlackBerry Messenger. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang ditutupnya layanan aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger (BBM) pada 31 Mei 2019, netizen ramai-ramai melakukan nostalgia di media sosial.
ADVERTISEMENT
Ya, memang layanan BBM sempat sangat populer di Indonesia sebelum adanya aplikasi pesan lain, seperti WhatsApp, LINE, ataupun Telegram. Munculnya BBM pada saat itu mengubah cara orang berkirim pesan yang tadinya menggunakan SMS untuk berkirim pesan text dan MMS untuk berkirim gambar.
Setelah sempat berjaya, kini BBM harus mengakui kekalahan mereka karena tidak bisa kembali menaklukan pasar layanan aplikasi pesan. Berakhirnya perjalanan BBM di Indonesia ini telah diumumkan secara resmi lewat blog dan media sosial mereka.
"Hari ini kami mengumumkan bahwa BBM akan berhenti beroperasi pada 31 Mei 2019," tulis BBM, dalam blog resminya.
Mendengar pengumuman tersebut netizen pun ramai-ramai bernostalgia menggunakan layanan BBM di media sosial Twitter.
Aksi nostalgia ini mereka lakukan dengan menggunakan tagar #GoodbyeBBM dan #KenanganpakeBBM yang menjadi trending topik di Twitter Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di antara para netizen itu, ada yang mengungkapkan rasa kangennya pada fitur PING yang menjadi ciri khas BBM pada waktu itu untuk memastikan bahwa teman sedang aktif atau tidak. Tidak hanya itu, mereka juga rindu dengan fitur-fitur BBM lainnya, seperti status BBM, broadcast, delete contact, dan lainnya.
Layanan BBM sendiri dibangun pada tahun 2005 oleh BlackBerry Limited yang dahulu memproduksi ponsel merek BlackBerry.
Pada tahun 2016, Perusahaan asal Kanada itu memberikan lisensi software dan hak kekayaan intelektual BBM kepada korporasi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group) dengan nilai kontrak sebesar 207,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,9 triliun.
Aplikasi BBM kemudian dikelola oleh Creative Media Works, sebuah divisi di Emtek Group. Secara perkembangannya, BBM pun menjelma jadi platform pesan dan jejaring sosial yang memfokuskan layanan serta kontennya untuk pasar Indonesia.
ADVERTISEMENT
BBM sempat menambahkan beberapa fitur baru, seperti mengirimkan pesan dengan stiker, panggilan video menikmati konten melalui channel BBM, dan juga membayar tagihan lewat aplikasi BBM.
Namun penambahan fitur-fitur itu tampaknya tak begitu sukses menggaet pasar di Indonesia. Sebab, pada akhirnya Emtek memutuskan akan menutup layanan BBM di Indonesia pada 31 Mei mendatang.
Good bye, BBM!