Dirut Telkomsel Setyanto Hantoro

Rekam Jejak Telkomsel Jadi yang Terdepan Bawa Teknologi Internet ke Indonesia

23 November 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telkomsel berinvestasi di Gojek sebesar Rp 2,1 triliun. Kedua perusahaan akan menjalankan sejumlah langkah strategis. Foto: Telkomsel
zoom-in-whitePerbesar
Telkomsel berinvestasi di Gojek sebesar Rp 2,1 triliun. Kedua perusahaan akan menjalankan sejumlah langkah strategis. Foto: Telkomsel
Perusahaan telekomunikasi Telkomsel baru saja mengambil salah satu keputusan penting mereka pada November ini. Mereka resmi menjadi salah satu investor raksasa ojek online Asia Tenggara, Gojek, dengan kesepakatan Rp 2,1 triliun.
Investasi tersebut boleh jadi merupakan bukti keseriusan Telkomsel untuk menyambut kesempatan di era digital. Perusahaan yang identik dengan warna merah itu terus mendorong transformasi diri menjadi digital telecom company.
Artinya, dengan misi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkomsel tak lagi hanya akan berurusan dengan bisnis telekomunikasi biasa. Mereka merambah bisnis digital di Indonesia, yang menurut laporan terbaru Google akan memiliki valuasi sekitar 127 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.
Telkomsel sendiri sebenarnya telah memiliki basis yang kuat untuk merambah bisnis digital. Hal itu bisa dilihat dari cakupan jaringan luas yang mereka punya saat ini, serta basis pelanggan seluler terbesar di Indonesia.
Saat ini, mereka telah memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Indonesia. Menurut laporan terakhir Telkomsel, mereka telah memiliki lebih dari 228.000 base transceiver station (BTS) di Indonesia. Sebanyak 178.000 di antaranya merupakan BTS broadband yang mampu menghadirkan layanan 3G dan 4G yang telah menjangkau 95 persen wilayah populasi masyarakat Indonesia.
Telkomsel juga telah menggelar lebih dari 20.000 BTS broadband yang tersebar di wilayah 3T dan perbatasan negara. Bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Telkomsel telah menggelar pengembangan 1.083 BTS universal service obligation (USO) agar seluruhnya bisa terkoneksi jaringan 4G hingga pada kuartal tiga tahun 2020. BTS USO ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk memberikan akses jaringan telekomunikasi ke wilayah terdalam, terluar, dan tertinggal (3T) hingga perbatasan negara.
Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro. Foto: Telkomsel
Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, menjelaskan bahwa Telkomsel membagi pembangunan infrastrukturnya ke dalam 3 kategori yakni; (1) BTS reguler; (2) BTS Merah Putih, dan (3) BTS Daerah Merah Putih. Banyak dari BTS tersebut, terutama kategori BTS Daerah Merah Putih, yang dibangun demi pembangunan dan keutuhan NKRI, kendati hal tersebut nyatanya tidak menguntungkan untuk perusahaan.
“Kemudian ada daerah lagi yang memang kita sebut pure Daerah Merah Putih. Apa artinya daerah Merah Putih? Ini adalah daerah-daerah yang kita tahu secara ekonomi maupun secara bisnis bukan keuntungan yang kami cari. Tapi, demi keutuhan NKRI dan demi pemerataan pembangunan tetap harus kita bangun,” kata Setyanto, dalam wawancara kepada kumparanTECH.
Aksi agresif itu dilakukan karena Telkomsel berada dalam posisi menyediakan ahead of demand. Mereka menggelar jaringan sebelum demand-nya ada.
“Apa tujuannya? Tujuannya tidak lain adalah agar masyarakat bisa menikmati layanan kami secara lebih convenience. Kami tidak, ini utilitasnya mentok (baru tambah BTS-red), sehingga kualitasnya turun baru kami bangun. Tidak! Kami ahead of demand. Kami selalu lakukan itu. Dan itu sudah kami jalankan. Itu dari sisi penggelaran jaringan,” kata Setyanto.
Tak cuma soal cakupan jaringan, Telkomsel juga tercatat sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang terdepan dalam membawa teknologi konektivitas terbaru ke dalam negeri.
Telkomsel, misalnya, telah menerapkan teknologi jaringan VoLTE yang memungkinkan layanan panggilan suara dilakukan bersamaan dengan akses internet. Melalui VoLTE, panggilan suara dapat dinikmati dengan kualitas HD, melalui jaringan 4G LTE. Hingga akhir tahun ini, teknologi VoLTE Telkomsel akan dikembangkan ke 40 kota seperti di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Sidoarjo, dan lain-lain. Wilayah lain akan segera menyusul seiring dengan komitmen Telkomsel menghadirkan layanan broadband terlengkap.
Selain itu, inovasi konektivitas dari Telkomsel juga secara umum bisa dilihat dari bagaimana mereka mengembangkan jaringan internet mobile terbaru. Mereka tercatat berturut-turut menjadi perusahaan yang mempelopori teknologi jaringan mobile terbaru di Tanah Air, mulai dari 2G, 3G, dan 4G LTE.
Konektivitas sendiri adalah faktor penting sekaligus tulang punggung bagi bisnis digital. Ia adalah prasyarat atau enabler bagi layanan dan platform digital itu.
Hal tersebut bisa kita lihat lewat perkembangan jaringan internet mobile dalam tiga dekade terakhir. Pada tahun 1990-an, misalnya, orang tidak mungkin streaming video, gaming, atau belanja online di handphone karena jaringan paling mutakhir saat itu adalah 2G. Lambat laun seiring kemunculan 3G dan 4G, hal tersebut dimungkinkan.
Saat ini, Telkomsel pun telah menatap teknologi telekomunikasi generasi terbaru dengan menjadi yang pertama menguji jaringan internet 5G di Indonesia. Mereka pun sudah menerapkan jaringan 4.9G untuk mempercepat jalan menuju 5G yang memungkinkan berbagai use case agar jaringan seluler bisa dimanfaatkan lebih luas lagi, terutama dalam membantu sektor industri untuk memaksimalkan potensi di era Industri 4.0.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten