news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Review Asus ROG Phone 6 Genshin Impact Rata Kanan, Kamera Minggir Dulu

25 November 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asus ROG Phone 6. Foto: Rian Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Asus ROG Phone 6. Foto: Rian Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Asus resmi merilis flagship gaming smartphone terbarunya, Asus ROG Phone 6, untuk pasar Indonesia. HP ini memiliki perbedaan menarik dibandingkan generasi sebelumnya yakni sudah punya sertifikasi IPX4, refresh rate layar hingga 165 Hz dan jangan lupakan SoC-nya! Snapdragon 8+ Gen 1.
ADVERTISEMENT
Skor AnTuTu rata-rata Asus ROG Phone 6 naik dari 700 ribuan ke di atas 1 juta.
Asus ROG Phone 6 begitu garang di urusan performa gaming. Menurut kami, HP Android ini sanggup 'dipaksa' main game sampai batas maksimum. Namun, tentu saja ada hal yang mesti dikorbankan, misalnya kamera.
Skor AnTuTu Asus ROG Phone 6 melebihi 1 juta. Foto: Screenshot
Seperti apa seluk beluk HP gaming android kelas wahid ini? Simak review kumparanTECH berikut ini.

Fisik gambot, tapi pas buat gaming

Di kotak penjualan, kita mendapatkan paket komplit. Mulai dari charger (65W), kabel, case, SIM ejector, earphone kabel, hingga ID card ROG yang nantinya bisa kamu scan VR.
Jarang-jarang kan, flagship ngasih paket lengkap seperti ini? Oh ya, kabel chargernya memiliki panjang 1 meter dibalut dengan sejenis kain motif fiber sebagai pelindung.
Box dari Asus ROG Phone 6, ada chargeran (65W), kabel, case, SIM ejector, earphone kabel, hingga ID card ROG yang bisa di-scan VR. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Bodinya cukup besar dan berat kalau dibandingkan dengan HP biasa. HP ini punya ukuran 6,7 inci dan berat 239 gram. HP sebesar ini jujur saja sulit buat masuk ke kantong celana biasa. Tapi ini tentu bukan masalah bagi yang pernah menggunakan flagship jumbo seperti Samsung S22 atau iPhone 13 Pro Max.
ADVERTISEMENT
Buat kami, dipakai buat scroll atau nonton YouTube barang sebentar, sebenarnya tidak ada masalah. Namun, lama-lama dipegang satu tangan kok melelahkan juga ya.
Pernak-pernik dekorasi bodi belakangnya cukup ramai, khas Asus ROG banget. Ada slogan Dare to Play, label ROG 06, dan ada nomor seri dan ada LED RGB. Bagi yang keberatan, tidak masalah, Asus memberikan case plastik yang kokoh serta menambah style-nya sendiri.
Lampu LEG RGB-nya bisa disesuaikan di aplikasi Armoury Crate, banyak warna pilihan yang tersedia. Lampu menyala otomatis ketika bermain game dengan Mode-X dan notifikasi khusus seperti pengecasan. Tulisan Dare to Play juga menyala merah.
ASUS ROG Phone 6. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ASUS ROG Phone 6. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Tombol volume dan air trigger berada di bagian kanan HP. Di sisi kiri ,ada slot dual SIM Card dan port USB Type C 3.1. Di bagian atas ada mic, dan bagian bawah HP tersedia USB Type C 2.0, mic dan audio jack 3,5 mm.
ADVERTISEMENT
Tampak depan, ada speaker atas bawah (stereo). Bezel kiri dan kanan HP ini terlihat cukup tipis, bezel atas bawahnya agak tebal. Kamera depannya enggak ganggu karena tersusun di dalam bezel.
Kita juga bisa lihat lampu indikator yang biasa menyala ketika muncul notifikasi dan pengisian baterai.
ASUS ROG Phone 6. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Sisi kanan Asus ROG Phone 6. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Tebalnya bezel atas dan bawah punya keuntungan tersendiri, yakni menghindari layar terpencet secara tidak sengaja. Ketika bermain game di HP biasa, tak jarang otot telapak tangan tak sengaja menyentuh layar. Tentu ini cukup mengganggu pengalaman bermain game.
Oke, lanjut ke bagian speaker. Kesan audio yang kami terima terdengar lebih jernih dan fokus. Speakernya mengarah ke depan bukan ke samping sehingga tidak tertutup tangan ketika memegang HP atau ketika bermain game tanpa earphone.
ASUS ROG Phone 6. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan

Kamera: tumbal trade-off performa

HP ini mengesampingkan fitur lain seperti kamera. Seperti namanya, HP ini memang dikhususkan buat siapa saja yang menginginkan sensasi main game yang menyenangkan, bukan penggemar selfie atau foto-foto.
ADVERTISEMENT
Asus menyematkan kamera dengan perpaduan resolusi 50 MP dengan sensor Sony IMX766. Secara spek hardware, sebenarnya HP ini cukup mumpuni untuk menghasilkan kualitas gambar yang ciamik. Hanya saja kami merasa Asus ROG Phone 6 tidak mengalokasikan kapasitas SoC-nya untuk image processing.
Hal ini tentu bisa dipahami karena Asus ROG Phone 6 memang dikhususkan untuk HP gaming.
Formasi kamera belakang dari Asus ROG Phone 6: kamera utama 50MP, ultrawide 13MP dan makro 5MP. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Post-processing dan scene optimizer-nya kurang maksimal. Hasil jepretan kurang tajam dan kurang hidup. Foto di kondisi gelap atau di dalam ruangan bahkan dengan cahaya lampu, masih menghasilkan grainy noise.
Meski sudah membawa resolusi dan sensor yang cukup, Asus kurang mengimbangi dengan kapasitas komputasi. Buat yang belum tahu, pengolahan gambar juga memakan porsi kapasitas prosesor dalam jumlah yang cukup banyak.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Agak disayangkan memang, karena SoC yang terpasang di Asus ROG Phone 6, yakni Snapdragon 8+ Gen 1 adalah salah satu SoC terkuat smartphone saat ini.
Selain parameter di atas, parameter lain seperti dynamic range-nya cukup bagus, sesuai yang diharapkan dari sensor Sony IMX766.
Tidak ada yang spesial dengan fitur zoom di kamera ini. Kamera depan tergolong normal untuk situasi pencahayaan yang cukup. Jika gelap harus berhadapan dengan noise, sehingga kurang bagus untuk pengeditan dan crop.
Fitur makro dan ultrawide-nya tampak biasa saja. Namun dalam hal pengumpulan cahaya, kamera depan dapat melakukannya dengan cukup baik. Hal ini karena ada dukungan mode malam.
Hasil foto kamera selife Asus ROG Phone 6. Foto: Rian Ramadhan/kumparan
Bicara soal Night Mode, fitur ini dapat menghasilkan warna hidup dan vibrant. Mode pengambilan gambarnya tergolong cukup banyak untuk kelas HP Gaming. Ada slow motion, time lapse, portrait, panorama, manual alias mode pro, mode malam, makro, pro video dan light trail.
Dari kiri ke kanan: foto kamera belakang, night mode, dan selfie dengan night mode di low light Foto: Rian Ramadhan/kumparan
HP ini juga bisa menangkap gampar light trail. Ada tiga pilihan di mode ini: trafic trail, light graffiti, watterfalls, flow of people dan star trail.
ADVERTISEMENT

Video: masih konten-able

OIS-nya terbilang sangat stabil. HP ini bisa merekam di angka 60 fps 4K, maupun 30 fps 8K. OIS bekerja dengan baik saat menangkap gambar di 60 fps. Untuk kebutuhan konten TikTok biasa, HP ini mampu banget! Resolusi maksimal ada di 4K dengan frame rate 30 fps, atatau FHD 60 fps.
Asus ROG Phone 6 juga bisa menangkap video slow-motion HD pada 480 fps atau 4K 120 fps.

Layar: luas, puas, agak overkill

Layar AMOLED yang diberikan ASUS sangat bagus dan memuaskan. Refresh rate 165 Hz, dan akan standby di kisaran 120 Hz. Layarnya adaptif tapi 'setengah-setengah' 60 Hz-120 Hz. Misal dari 120 Hz di beranda, langsung turun ke 60 Hz ketika buka YouTube.
ADVERTISEMENT
Mungkin saja, spek 165 Hz ini dipersiapkan Asus untuk mengakomodir game-game baru di masa depan dengan kualitas grafis yang lebih halus.
Buat kami, kualitas layar AMOLED-nya patut diacungi jempol, memberi kontras dan kejelasan citra maksimal. Tampilan always-on-display-nya pun terasa tajam.
Foto Asus ROG Phone 6. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Panel AMOLED mendukung display always-on jelas dan tajam. Foto: Rian Ramadhan/kumparan
Refresh rate yang ditawarkan tinggi sekali yakni 165Hz, namun limit ini untuk sekarang masih jarang tersentuh. Game smartphone kebanyakan, saat ini masih masih mentok di angka 120 Hz. Beberapa game yang kami mainkan bahkan mentok di 60 Hz.

Pengalaman nonton

Layarnya enak dan tajam untuk nonton. Tidak ada masalah dengan warna. Gambar mantap terang jelas, ditambah ukuran yang besar dan audionya pun bagus dengan formasi depan, memberi pengalaman unik menonton jika dibandingkan dengan HP lain. Minusnya hanya satu: HP ini berat.
ADVERTISEMENT
Dibuat meeting, tidak ada masalah spesifik. Suara lawan bicara terdengar, begitu pula sebaliknya. Mikrofon yang terpasang di Asus ROG Phone 6 kami akui bagus dan minim noise. Bahkan kamu tak butuh earphone untuk menghasilkan suara yang bagus.

Pengalaman gaming: settingan rata kanan dilibas!

Asus ROG Phone 6 berhasil all-out menawarkan semua nilai jual gaming-nya dan sudah dibuktikan sejak generasi-generasi sebelumnya. Mulai dari kemampuan grafis rata kanan, render grafik cepat, baterai jumbo, kecepatan prosesor anti-ngelag, dan banyak lagi.
Namun ada catatan untuk refresh rate. Pada pecobaan tiga game berbeda, refresh rate mentok di 60 Hz atau 90 Hz.
Yang paling kami suka adalah, Asus ROG Phone 6 masih menyediakan jack audio dan bahkan memberikan earphone kabel di paket pembelian. Ini tentu sangat langka untuk HP-HP kelas flagship.
ADVERTISEMENT
Asus tampaknya mengerti kebutuhan penggunanya. Main game memang membutuhkan audio tanpa delay, yang sulit dicapai untuk TWS bahkan yang high-end sekalipun.
Asus ROG Phone 6 dilengkapi banyak fitur pendukung game, seperti AirTrigger dan Game Genie yang memaksimalkan pengalaman bermain game. Foto: Rian Ramadhan/kumparan
Sistem pendingin di Asus ROG Phone 6 bekerja dengan baik bahkan HP masih bisa lancar jaya saat dipaksa main game dengan spek grafis rata kanan selama tiga jam.
HP ini memiliki ruang distribusi panas yang luas. Panas dari chip yang berada di tengah-tengah dibuang ke arah samping. Inilah alasan HP ini enggak cepat overheat saat dipakai main lama dengan spek grafis rata-kanan.
Di bagian interface, ada panel Game Genie. Di sini user dapat melihat data seperti suhu, dan fps. Ada pengaturan notifikasi, tambahan cross hair, rekaman in game, mati/nyala notifikasi, dan lain-lain.
Panel Game Genie berisi pengaturan dan fitur tambahan untuk bermain game. Foto: Rian Ramadhan/kumparan
Salah satu fitur Game Ganie adalah cross hair eksternal. Foto: Screenshot

Mode-X: Mode performa maksimal

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketika bermain, ada opsi mode penggunaan daya dan performa. Mode-X adalah model tertinggi di mana performa HP bakalan 'disiksa' sampai maksimal, minusnya, baterai akan habis lebih cepat. Lampu RGB belakang bakal nyala ketika Mode-X diaktifkan.
Kedua ada mode dinamis, yang menyeimbangkan antara performa tinggi, baterai yang tidak terlalu boros, dan tentunya baterai tidak cepat panas. Ketiga ada mode hemat daya, yang memprioritaskan umur baterai dan mengesampingkan performa.
Tampilan dekat Game Genie dengan settingan Mode-X. Foto: Screenshot

AirTrigger: bukan sekedar L1+R1

Fitur lain yang menambah nilai jual Asus ROG Phone 6 adalah Air Trigger. Tombol ini layaknya L1+R1 pada konsol. Bedanya, Air Trigger mendukung banyak gestur. Tak hanya tekan, tapi juga ada gesek dengan arah, tap dua kali, tekan lama, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Satu tombol bisa dipecah, ada L1+L2 dan R1+R2. Komplit. Air Trigger ini sangat membantu khususnya jika game yang kita mainkan adalah fps (first player shooting).
AirTrigger di sisi kanan Asus ROG Phone 6 untuk tombol tambahan bermain game. Foto: Rian Ramadhan/kumparan
Ada beberapa game yang kami mainkan untuk menguji performa Asus ROG Phone 6.

Genshin Impact

Pertama jelas Genshin Impact. Spek grafis kami set rata kanan. Grafik Genshin Impact bisa dikatakan paling berat dari semua game. Pasalnya, banyak pengaturan dari game ini, seperti tekstur, gerak (seperti gerak rumput), bayangan, hingga siluet terkena matahari.
Grafik Genshin Impact di Asus ROG Phone 6. Foto: Screenshot
Setting grafik di Genshin Impact. Foto: Screenshot
Kami nainkan Genshin Impact selama 1 jam 45 menit di Mode-X. Performanya menyedot baterai hampir 50 persen. Agar boros sih, namanya juga Genshin Impact.
Satu jam main temperatur yang ditampilkan di layar bisa mencapai 44 derajat Celsius. Sisanya lancar, tanpa lag, kecepatan render mumpuni. ROG Phone 6 berhasil menunjukkan kapabilitas sebagai ponsel gaming.
ADVERTISEMENT
Pemain Genshin pasti tahu bahwa setiap mengeluarkan skill ultimate dan melawan bos, visualnya sangat berat. Jika HP tak kuat, maka visualnya nge-freeze sebentar. Asus ROG dapat menjalankan animasi jurus tersebut dengan sangat lancar tanpa lag.

Call of Duty Mobile

Game kedua adalah Call of Duty Mobile. Kami tak begitu khawatir dengan kualitas grafisnya. Kami coba mainkan dengan setting grafis high dengan frame rate high. Saat grafis dipaksa ke ultra high, frame rate di layar agak kedodoran jadi medium.
Setting grafik di Call od Duty Mobile Asus ROG Phone 6. FPS mentok di 60fps. Bisa di-push ke 120fps kalau grafik turun ke low. Foto: Screenshot
Grafik Call of Duty Mobile di Asus ROG Phone 6. Very high di 60 fps. Foto: Screenshot
Di settingan grafis ultra high, refresh rate mentok di 60 Hz. Jika refresh rate dipaksa ke 120 Hz (yang mana hanya tersedia di mode MP), grafis bakalan turun ke high. Not bad.
ADVERTISEMENT
Main CODM 1 jam grafis tinggi, suhu stabil 40 derajat celsius, dengan menghabiskan kapasitas baterai 18 persen, agak kontras dengan Genshin Impact.

Apex Legends Mobile

Game ketiga adalah Apex Legends Mobile. Main di spek rata kanan HP ini begitu lancar. AirTrigger di HP saat memainkan game ini sangat membantu. Main 1 jam hanya menghabiskan baterai kurang 15 persen, dengan suhu stabil di 40 derajat.
Pengaturan grafik Apex Legends Mobile di Asus ROG Phone 6. Foto: Screenshot
Grafik di Apex Legengs Mobile, Asus ROG Phone 6. Foto: Screenshot
Kalau mau pengalaman main game maksimal, kamu bisa beli aksesoris tambahan seperti dan AeroActive Cooler untuk pendingin tambahan, dan Kunai Gamepad untuk kontroler.
Kami juga menjajal pengalaman streaming. Aplikasi bantuan yang digunakan adalah Streamlabs dengan platform tujuan Twitch. Hal yang membuat kami terkejut, kualitas grafik performa tidak terganggu sama sekali, tidak nge-lag. Hanya saja minus, kecepatan render jadi sedikit melambat dan suhu sedikit lebih panas (42 derajat Celsius).
ADVERTISEMENT
Fps yang tayang di Twitch berada di kisaran 30-45. Kami mencoba Genshin Impact dan CODM, semuanya lancar jaya.

Bagaimana baterainya?

ADVERTISEMENT
Kapasitas baterai Asus ROG Phone 6 gede banget! 6,000 mAh dan bisa tahan 2 hari meski beberapa kali dipakai bermain game.
Durasi pengisian daya dari 5-100 persen, hanya memakan waktu 41 menit, tak jauh dari klaim perusahaan yang menyebut durasi 42 menit charging dari 0 ke 100 persen untuk charge di port USB 3.0 di bagian samping. Untuk colokan bawah (USB 2.0) lama pengecasan membutuhkan waktu sekitar 50 menit.
Baterai besar ini juga membuat Asus ROG Phone 6 bisa jadi powerbank (reverse charging 5W), dan kami pun sudah mencobanya. Memang 'bukan kaleng-kaleng' ini HP Asus ROG Phone 6.
ADVERTISEMENT
Soal performa lain, jangan ditanya. Chipsetnya bisa membawa skor AnTuTu hingga 1.084.032+. Pindah-pindah aplikasi terasa cepat dan smooth, ditambah dengan refresh rate-nya yang tinggi.
Asus ROG Phone 6 sudah menggunakan Interface ROG UI berbasis Android 12. Tidak ada yang spesial–selain wallpaper-nya yang animatif. Kami yakin interface dibuat sesederhana mungkin untuk menekan konsumsi RAM.

Takeaway: Worthed untuk gaming

Buat kami, Asus ROG Phone 6 merupakan perangkat gaming terbaik yang bisa kamu dapatkan saat ini. Kekurangannya cuma 2: kuaitas kamera dan gambar yang dihasilkan.
Kami merasa puas memainkan HP ini selama berjam-jam lantaran HP stabil dan tak gampang nge-lag atau freeze. Performa dan pengalaman yang diberikan begitu maksimal. Pengalaman mabar hingga Co-op Genshin Impact jadi makin seru. Ditambah, HP ini juga lancar memainkan spesifikasi grafis rata kanan. Good job, Asus!
ADVERTISEMENT
Kami merekomendasikan kamu untuk menambah konsol eksternal hingga pendingin tambahan. Ada dua varian yang dirilis di Indonesia, yakni ROG Phone 6 versi standar dan ROG Phone 6 Pro.

Harga HP Asus ROG Phone 6 di Indonesia:

Harga aksesori ROG Phone 6 di Indonesia: