Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Review ASUS Zenbook A14: Terlalu Ringan, Gak Lagi Sakit Punggung dan Nyeri Bahu
1 April 2025 16:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
Pasar Indonesia mulai diserbu dengan kehadiran laptop berbobot super ringan, bahkan sampai di bawah 1 kilogram, sejak awal 2025. Salah satu brand yang ikut serta meramaikan segmen ini adalah ASUS.
ASUS mendatangkan Zenbook A14 (UX3407QA) yang meluncur di Indonesia pada Februari kemarin. Ia diklaim sebagai Copilot+ PC paling ringan di dunia, dengan berat hanya 899 gram.
ASUS Indonesia berkenan meminjamkan laptop super ringannya itu kepada kumparanTECH untuk dijajal. Kami menggunakan Zenbook A14 selama sebulan, dipakai sebagai alat kerja utama untuk menulis berbagai liputan.
Begini impresi kami terhadap ASUS Zenbook A14 (UX3407QA):
Bodi Ultra Ringan, Gak Mudah Kotor
Dengan bobot cuma 899 gram, Zenbook A14 menjadi laptop 14 inci paling ringan yang pernah kami rasakan. Berbeda jauh dengan laptop yang biasa kumparanTECH gunakan untuk menulis laporan berita yang bobotnya terlalu berat, membuat kami sakit punggung dan nyeri bahu setiap dibawa menggunakan ransel.
Zenbook A14 begitu ringan dan tipis. Dia bisa masuk ke dalam berbagai jenis tas, bahkan bisa dibawa hanya dengan menggunakan tote bag kalau mau. Rasa sakit yang selama ini kami alami tidak lagi dirasakan ketika membawa Zenbook A14 jadi teman liputan.
Rahasia Zenbook A14 bisa memiliki bobot ultra ringan ada di bagian material yang digunakan untuk melapisinya, yaitu Ceraluminum. Ceraluminum merupakan bahan khusus yang memadukan aluminium dan keramik, dirancang oleh tim engineer ASUS selama empat tahun dan diluncurkan pada tahun lalu.
Ceraluminum melapisi semua bagian Zenbook A14, termasuk tombol keyboard-nya. Ini membuat permukaan laptop menjadi terasa halus seperti plastik, nyaman ketika terkena kulit tangan.
Model Zenbook A14 yang kami terima berwarna Iceland Gray, atau sederhananya abu-abu. Ceraluminum membuat bodi perangkat tidak mudah kotor meninggalkan bekas sentuhan kulit jari.
Meski tipis, port yang disediakan ASUS di Zenbook A14 terbilang lengkap. Ada dua USB 4 Type C yang salah satunya bisa digunakan untuk mengecas baterai, satu HDMI 2.1, satu USB 3.2 Type A, dan jack audio.
Layar 14 Inci, Touchpad Lebar
Sesuai namanya, Zenbook A14 mengusung layar berukuran 14 inci dengan panel IPS LCD dan tidak ada dukungan layar sentuh. Resolusinya sudah 2K, dengan refresh rate 60 Hz dan tingkat kecerahan puncak 400 nits.
Warna yang dihasilkan dari laptop ini cukup akurat tidak begitu pucat, masih nyaman di mata ketika digunakan di luar ruangan berkat lapisan Anti-Glare dan sertifikasi TÜV Rheinland. Teks dan gambar yang muncul di layar tampak tajam, meski tidak setajam layar OLED beresolusi di atas 2K.
Sementara itu, keyboard Zenbook A14 memiliki travel key 1,3 mm dan touchpad sangat lebar untuk ukuran laptop 14 inci. kumparanTECH merasakan bagaimana suara tombol keyboard ketika diketik begitu senyap, dengan touchpad tidak begitu licin saat jari menyentuhnya untuk mengontrol kursor mouse.
ASUS masih menempatkan tombol Power bersebelahan dengan tombol Delete dan Backspace, yang menurut kumparanTECH cukup mengganggu. Tak jarang kami sering salah pencet gegara desain ini. Padahal, tombol Power bisa saja diposisikan di bagian logo ASUS AI yang berada di atas tombol Delete.
Performa Standar dari Qualcomm
ASUS Zenbook A14 (UX3407QA) cuma punya satu model untuk prosesornya, yakni Snapdragon X Elite dari Qualcomm. CPU Snapdragon X X126100 dibekali dengan NPU Hexagon yang diklaim mampu menghadirkan performa komputasi AI hingga 45 TOPS, RAM 16 GB, dan storage SSD 512 GB.
Kinerja Zenbook A14 bisa dibilang tidak terlalu mengesankan, standar. Dia dapat melahap aktivitas pekerjaan standar, seperti browsing dan menulis, tapi tidak untuk gaming.
Laptop bisa menjalankan browsing web dengan puluhan tab, menulis teks dan mengunduh gambar di CMS, hingga kirim pesan email dengan lancar. Edit foto beresolusi kecil pun masih bisa tanpa memberatkan kinerjanya.
Namun jika berurusan dengan gaming, pengguna Zenbook A14 jangan berharap banyak. Hal ini bisa dimaklumi karena hampir sebagian besar game Windows belum dapat berjalan mulus di laptop berbasis Snapdragon X.
Gamer harus menyesuaikan pengaturan visual game agar aplikasinya bisa berjalan minimal di angka 30 fps (frame per second). Untuk Genshin Impact, misalnya, game bisa berjalan stabil di angka 30-an fps dengan visial diatur Lowest.
Jadi, laptop ini lebih enak buat diajak kerja daripada gaming. Apalagi Zenbook A14 sudah didukung dengan aplikasi bawaan Copilot maupun ASUS AI, yang lebih bermanfaat dalam pekerjaan.
Baterai Cukup buat Kerja Harian, Kipas Senyap
ASUS Zenbook A14 dibekali dengan baterai berkapasitas 48 Wh dan charger 65W ringan berkabel USB-C. Fitur USB-C ini memudahkan kami dalam mengecas baterai laptop dengan adaptor lain berdaya serupa atau power bank jika charger bawaan ketinggalan, membuat Zenbook A14 makin fleksibel.
kumparanTECH merasakan daya tahan baterai laptop ini cukup panjang dalam penggunaan harian. Berdasarkan pengalaman, Zenbook A14 sanggup bertahan sekitar 17 jam dalam penggunaan produktivitas sehari-hari, dan bahkan bisa lebih lama hingga 19 jam jika Wi-Fi dimatikan dan tingkat kecerahan diturunkan.
Laptop memiliki sistem pendingin kipas ganda tapi kami tidak pernah merasakan kebisingannya karena suaranya berada di bawah 25 desibel. Kipas tersebut dilengkapi dengan heat pipe yang dapat mengoptimalkan pembuangan suhu panas, sehingga laptop terasa dingin selama penggunaan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Zenbook A14 adalah laptop yang solid. Kehadiran CPU Snapdragon membuat laptop ini lebih cocok untuk tugas kantoran daripada pekerjaan kreatif atau gaming yang menuntut grafis tinggi.
Jika kamu lagi mencari laptop yang sangat ringan dan berdaya baterai tahan lama untuk dibawa bepergian, Zenbook A14 bisa menjadi pilihan. Bodi Ceraluminum-nya kokoh dan ringan bisa masuk tas mana pun tanpa harus menyebabkan sakit punggung maupun nyeri bahu ketika dibawa ke mana saja.