Review Game: Assassin's Creed Origins, Segar dan Berjaya Kembali

30 Januari 2018 11:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ubisoft telah resmi merilis game teranyar dari 'Assassin's Creed', yang kini berjudul Origins pada Oktober 2017 lalu. Game bergenre action adventure ini berlatar di zaman Mesir kuno, tepatnya periode sebelum Masehi.
ADVERTISEMENT
Kisah dalam game ini menceritakan bagaimana konflik antara Brotherhood of Assassins dengan The Order of the Ancients (cikal bakal Templar Order) dimulai dan bertahan hingga berabad-abad.
Banyak perubahan yang dibawa Ubisoft ke dalam Assassin's Creed Origins dibandingkan seri sebelumnya. Untungnya, perubahan itu memberikan dampak positif bagi seri Assassin's Creed. Syukurlah, para penggemar seri ini tak lagi dikecewakan.
Apa saja perubahannya? Simak pemaparannya berikut ini.
Gameplay
Hal yang sangat kami rasakan saat memainkan game ini adalah perubahan sistem gameplay-nya. Ubisoft memberikan sentuhan unsur RPG ke dalam Origins, yang membuat ada sistem level, upgrade senjata, armor, abilities, hingga crafting.
Untuk sistem bertarungnya pun sangat terasa unsur RPG ala 'Dark Souls'. Tak ada lagi kemampuan counter attack seperti di seri sebelumnya, kini protagonis utama dalam game, Bayek, harus lihai melancarkan serangan dan menghindari serangan musuh, juga bertahan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, tak hanya senjata jarak dekat, Bayek juga bisa menggunakan dua jenis panah dan beberapa alat bantu seperti bom api hingga obat tidur untuk mengalahkan musuh.
Meski terasa berbeda dari segi gameplay, kami senang masih bisa melakukan lompatan ikonik yang disebut 'leap of faith' dari Synchronize Point dan Stealth Kill yang jadi ciri khas seri game ini sejak awal lahir.
Pertarungan di Assassin's Creed: Origins. (Foto: Ubisoft)
Dengan adanya sistem level dan upgrade senjata, pemain tak bisa lagi dengan bebas menyerang musuh, karena kita harus 'sadar diri' ketika bertemu musuh yang level-nya jauh di atas kita.
Selain itu, aksi Bayek juga dibantu oleh seekor burung elang bernama Senu yang bisa dikendalikan untuk melacak dan mengidentifikasi lokasi musuh atau harta karun.
ADVERTISEMENT
Untuk crafting, pemain akan memburu sejumlah hewan untuk mendapatkan item tertentu yang dibutuhkan, ada buaya, rusa, hyena, singa, kuda nil, hingga macan tutul.
Hal yang membuat menarik dari game ini adalah kehadiran item-item seperti senjata legendaris, pakaian legendaris, dan lainnya yang berbau 'legendaris'. Kami terpacu untuk mengumpulkan item-item ini ketimbang menyelesaikan jalan cerita dengan cepat.
Jalan Cerita
Dari sisi cerita, mungkin awalnya kami merasa jalan ceritanya biasa saja dan sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata jalan cerita Assassin's Creed Origins jadi lebih luas dan kompleks.
Bayek mulanya memiliki tujuan utama membalas dendam terhadap pembunuh anaknya. Tapi, seiring berjalannya cerita, ada banyak fakta lain yang ditemui Bayek dan membuat jalan cerita jadi lebih luas.
Game Assassin's Creed Origins. (Foto: Steam)
Ada banyak tokoh yang muncul, seperti Cleopatra, dan pertemuan Bayek dengan tokoh spesial dalam game.
ADVERTISEMENT
Grafik
Melihat kualitas grafik dalam Assassin's Creed Origins sangat memanjakan mata. Begitu detail dan dinamis. Pantulan cahaya terlihat ciamik, tekstur, detail air, karakter, dan hewan yang mengagumkan.
Kualitas inilah yang membuat kami tak bosan memainkannya berhari-hari, hanya sekadar menyelesaikan misi sampingan yang sangat banyak di dalam game.
Game Assassin's Creed: Origins di Mesir. (Foto: Ubisoft)
Kesimpulan
Bermain game Assassin's Creed Origins sangat menyenangkan. Tak seperti kebanyakan game lain yang mengusung konsep open world, peta yang sangat luas di Origins tidak mubazir karena banyak hal yang bisa dilakukan.
Misi sampingannya pun berbagai macam tidak hanya pengulangan. Selain itu, sistem gameplay yang baru ternyata terasa apik dan jalan cerita tak membosankan.
Kami bisa bilang, Origins bisa disandingkan dengan seri Black Flag sebagai game Assassin's Creed terbaik. Bahkan, lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Sebuah karya berkelas dari Ubisoft. Ditunggu Assassin's Creed selanjutnya!
Assassin's Creed: Origins berlatar di Mesir. (Foto: Ubisoft)