Review Huawei P40 Pro Plus: Paket Lengkap Smartphone Flagship Fotografi

6 Juli 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Smartphone Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Smartphone Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketika smartphone terbaru Huawei ini datang ke Indonesia, segmen pasar kelas flagship semakin panas. Alasannya, Huawei P40 Pro Plus menawarkan sejumlah keunggulan, mulai dari kemampuan fotografi hingga sistem antarmuka yang baru dan menjanjikan.
Huawei P40 Pro Plus datang dengan lima kamera belakang alias penta, yang punya lensa 'paket lengkap'. Mau foto ultrawide? Ada! Mau foto zoom 100x? Bisa! Ponsel ini tetap pada pakem generasi sebelumnya, yang pakai teknologi Leica, pabrikan kamera asal Jerman yang tersohor di industri.
Huawei masih membalut Huawei P40 Pro Plus dengan sistem HMS (Huawei Mobile Service), bukan menggunakan Google Mobile Service. Ini adalah smartphone flagship kedua yang diluncurkan Huawei dengan sistem HMS, setelah hadir di seri Mate 30. Menarik memang untuk melihat kemampuannya dan masa depannya nanti.
Dengan sejumlah poin unik tersebut, dan banyaknya hal keren yang patut dikulik darinya, saya memakainya selama beberapa hari untuk merasakan experience utuh Huawei P40 Pro Plus. Penasaran? Baca review-nya di sini ya.
Smartphone Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Desain yang elegan

Dari mata, turun ke hati. Kiasan itu cocok untuk menilai desain Huawei P40 Pro Plus ini. Sekilas memandang, ia terlihat elegan. Kesan sebagai smartphone flagship sangat terasa.
kumparan mengulas unit Huawei P40 Pro Plus varian White Ceramic. Warna kalem sangat pas dengan kombinasi material bodinya. Warna ini juga membuat ponsel tidak terlihat kotor oleh bekas sidik jari yang menempel di bodi belakangnya. Material keramik yang digunakan ini juga berfungsi untuk mengantar panas lebih baik.
Smartphone Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Satu hal paling menonjol dari Huawei P40 Pro Plus adalah kotak kamera belakang yang berdiri vertikal di sisi samping kirinya. Kotak itu besar. Menampung lima lensa bersama dual LED flash. Tulisan Leica yang tertera di situ memposisikan kelasnya sebagai smartphone papan atas.
Tulisan Huawei di bodi belakang tertutup tangan. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Beralih ke bagian depan. Kesan flagship lebih terasa bila kita melihat sisi layar depan yang menggunakan konsep melengkung atau curve. Desain ini menambah luas pandangan, juga mempertipis bezel di bagian sisi kanan dan kirinya. Aspek rasio screen-to-body ponsel ini mencapai 91,6 persen.
Layar P40 Pro Plus yang memiliki luas 6,58 inci terlihat cemerlang dan tajam khas teknologi AMOLED. Layarnya mampu menampilkan resolusi Full HD+ 2.640 x 1.200 pixel. Layarnya ini juga didukung refresh rate 90 Hz yang membuat pergerakan scrolling atau pindah aplikasi akan terasa smooth, termasuk saat kita main game.
Di dalam layar terdapat sensor fingerprint yang mampu mendeteksi cepat 0,3 detik. Untuk keamanan lainnya, ada sensor infrared face recognition. Layar P40 Pro Plus telah mendukung HDR10 yang menampilkan warna lebih kaya, sehingga nyaman untuk menonton video atau main game.
Kamera depan Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Huawei juga mengaplikasikan desain punch-hole pada layar P40 Pro Plus sebagai rumah kamera selfie. Catatan penting, ini adalah perangkat pertama Huawei yang menganut desain punch-hole.
Secara umum, desain macam ini membuat Huawei P40 Pro Plus kokoh, termasuk karena dibalut frame metal. Saat digenggam pun terasa kompak, pas betul di tangan. Pengoperasian dengan satu tangan cukup mudah, walaupun bobot ponsel ini tergolong berat: 226 gram.
Bagian lainnya, di sisi kanan ada tombol volume naik dan turun sejajar dengan tombol power. Sisi kiri bersih. Lalu bagian bawah ada grip speaker, slot kartu SIM dual hybrid, serta port USB Type C. Huawei tidak menempatkan jack audio 3,5 mm lagi di ponsel ini. Port ini memang kian ditinggalkan.
Sim tray Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Lompatan besar Huawei Mobile Services

Banyak yang bertanya-tanya, bisa apa Huawei tanpa GMS. Pertanyaan itu dijawab dengan menghadirkan sistem Huawei Mobile Services (HMS).
Pada dasarnya, HMS merupakan pengganti GMS yang biasanya ditemukan di hampir semua ponsel Android. Dengan menggunakan HMS, tentu Huawei P40 Pro Plus tidak memiliki semua aplikasi esensial Google, seperti Play Store, Gmail, hingga Gmaps. Tapi, jangan sedih, HMS kini sudah berkembang cepat. Sudah ada ribuan aplikasi yang tersedia dan bisa di-download oleh pengguna device Huawei. Sekarang ada lebih dari 420 juta pengguna aktif bulanan. Daftar aplikasi di dalamnya pun terus bertambah.
Tampilan AppGallery di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam HMS, ada cara mudah untuk memindahkan data-data penting dari ponsel lama dengan fitur Phone Clone. Fitur tersebut bisa untuk mentransfer aplikasi, kontak, data, file dan foto, dari smartphone lama ke smartphone baru, dengan langkah yang sederhana. Saya yakin Huawei akan terus mengembangkan dalam menghadirkan top aplikasi di platform mereka.
Cara untuk menjalankan aplikasi Phone Clone, pengguna harus instal terlebih dahulu di ponsel lama, baik itu di Google Play Store untuk Android maupun Apple App Store untuk iPhone. Proses kloning berjalan cepat dan mudah.
Pengguna smartphone Huawei tentu harus beradaptasi untuk memakai HMS. Berdasarkan pengalaman, beradaptasi dengan HMS adalah sesuatu yang mungkin. Siapa saja pasti bisa beradaptasi dengan HMS. Dengan HMS, kita tetap bisa mencari aplikasi populer seperti WhatsApp, Instagram, atau Twitter di AppGallery. Meski tidak tersedia langsung di AppGallery, tapi saya mendapatkan saran untuk download di situs resmi penyedia aplikasi, yang tentu dijamin keamanannya.
Tampilan aplikasi AppGallery Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Misalnya mau instal WhatsApp, maka AppGallery akan mengarahkan untuk download langsung dari situs resminya. Sementara untuk Instagram, karena situs resminya tidak menyediakan pilihan download, maka akan dibuat shortcut atau jalan pintas membuka Instagram dari browser.
Sementara, untuk aplikasi lain yang tidak ada di situs resmi, bisa menggunakan alternatif situs-situs aman penyedia aplikasi, seperti Apkpure, atau lainnya. Cara lain mencari aplikasi di Huawei P40 Pro Plus adalah menggunakan aplikasi Petal Search Widget – Find Apps.
Bagaimana untuk mesin pencari pengganti Google? Tenang, masih ada mesin pencari Bing yang juga punya database besar seperti halnya Google Search.
Tampilan aplikasi Petal Search Widget – Find Apps. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Aplikasi-aplikasi populer sudah banyak tersedia di AppGalley. Sebut saja TikTok, BCA Mobile, BNI Mobile Banking, BTN Mobile, Info BMKG, MyTelkomsel, Joox, Tokopedia, KAI Access, MAXstream, Bigo Live, Vidio, Dana, Ruang Guru, Opera, dan aplikasi peta Here WeGo dan lainnya.
Buat para gamer, ada juga game-game populer di AppGallery, di antaranya Free Fire, Asphalt 9: Legends, Cut The Rope 2, Epic Games untuk main Fortnite, dan lainnya. Ke depannya, Huawei berjanji akan mendatangkan lebih banyak aplikasi dan game di AppGallery. Kita tunggu saja.
Selain sistem HMS, Huawei P40 Pro Plus sudah berjalan dengan sistem antarmuka EMUI 10.1 berbasis Android 10. Iya, kamu enggak salah dengar, memang Android 10, tapi di sini AOSP (Android Open Source Project) yang bisa digunakan oleh siapa saja, dan tanpa Google Mobile Service.
Sistem EMUI 10.1 di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tampilan ikon di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Di EMUI 10.1, Huawei meninggalkan Navigation Bar, yaitu tiga tombol Back, Home, dan Recent. Sebagai gantinya, Huawei mengenalkan gesture baru, seperti swipe di tepian bawah layar berarti "Home", kemudian, jika swipe-nya ditahan, fungsinya sama seperti "Recent" untuk pindah aplikasi atau bersihkan aplikasi.
Untuk back, sama seperti iPhone berada di sisi kiri atas layar di setiap aplikasi yang dibuka. Sistem antarmuka ini juga sudah ada tampilan dark mode-nya loh!
Karena Huawei P40 Pro Plus sudah berjalan di EMUI 10.1 tentu memiliki fitur video call bernama MeeTime. Fitur ini bisa digunakan untuk panggilan suara ataupun video dengan kualitas HD. Penggunaannya pun cukup mudah.
Pertama, pengguna pastikan menyimpan nomor telepon lawan bicara yang terdaftar dengan perangkat yang mendukung MeeTime. Untuk saat ini sudah banyak perangkat Huawei yang bisa menggunakan MeeTime, di antaranya P40 series, P30 series, Mate 30 series, dan Nova 5T. Ke depan akan terus bertambah.
Setelah menyimpan nomor, buka aplikasi Phone, lalu pilih MeeTime yang berada di pojok kanan bawah layar. Selanjutnya, pilih nomor yang dituju. Selesai. kamu sudah bisa melakukan video call atau hanya panggilan suara.
Fitur MeeTime di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Uniknya, sebelum panggilan video mulai, kamu bisa atur efek Beauty yang terdiri dari 10 level. Fitur MeeTime juga memungkinkan pengguna, baik sang penelepon maupun yang ditelepon untuk melakukan share screen.
Fitur berbagai layar ini bisa menampilkan apa saja, baik foto, video, dokumen, tampilan aplikasi, dan lainnya. Pengguna juga bisa melakukan presentasi dengan corat-coret layar di fitur share screen.
Ketika video call saat kondisi minim cahaya, MeeTime akan otomatis meningkatkan intensitas cahayanya, sehingga membuat muka akan tampak lebih cerah. Penggunaan MeeTime juga sudah terintegrasi dengan ekosistem Huawei, seperti Huawei FreeBuds, kaca mata pintar Huawei Gentle Monster, laptop, dan tablet Huawei.

Performa tinggi

Dapur pacu Huawei P40 Pro Plus menggunakan chipset Kirin 990 5G dengan pabrikasi 7 nm. Chipset ini diproduksi sendiri oleh Huawei. Yang bikin keren, chipset tersebut bikin ponsel ini sudah 5G ready, yang berarti sudah bisa digunakan di jaringan 5G. Sayang, karena di Indonesia belum tersedia 5G, fitur ini untuk sementara tidak bisa dipakai.
Kirin 990 5G ini memiliki 8 inti, yaitu Octa-core (2x2.86 GHz Cortex-A76 & 2x2.36 GHz Cortex-A76 & 4x1.95 GHz Cortex-A55) dan grafis ditunjang teknologi GPU Mali-G76 MP16. Huawei mengklaim kecepatan dan performa prosesor ini jauh melebihi kompetitor di kelasnya.
Huawei P40 Pro Plus juga ditopang oleh RAM berkapasitas 8 GB dan memori internal 512 GB dengan teknologi UFS 3.0. Teknologi itu membuat proses membaca dan menulis di ruang penyimpanan jauh lebih cepat. Saat instal aplikasi pun terasa cepat dan pengoperasiannya smooth.
Main game Free Fire di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Saya melakukan benchmark terhadap prosesor yang digunakan Huawei P40 Pro Plus. Hasilnya, dia memang gahar. Skor yang diraih juga tidak kalah dengan kompetitor di kelas yang sama.
Berikut hasil benchmark dengan tiga penilaian yang berbeda.
Hasil benchmark Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan

Tes gaming experience

Dalam pengetesan ini, kami menggunakan dua game yang telah tersedia di AppGallery, yaitu Free Fire dan Asphalt 9. Pada game Free Fire, ponsel P40 Pro Plus sungguh tidak mengalami kendala saat memainkannya. Pengaturan grafis game sudah rata kanan dan mulus, seperti opsi Ultra dan efek smooth.
Memainkan game bergenre battle royal tersebut di Huawei P40 Pro Plus sungguh menyenangkan, karena sama sekali tidak lagging, FPS tidak turun, layar yang luas dengan warna yang tajam. Yang juga penting, punch-hole di layar tidak mengganggu gameplay. Satu lagi yang enggak boleh ketinggalan, layarnya sudah AMOLED dengan refresh rate 90 Hz, jadi lebih nikmat mainnya.
Settingan game Free Fire di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Pengalaman bermain game Asphalt 9 dengan setting "High quality" juga berjalan mulus, semua scene tidak membuat FPS turun. Detail mobil bisa terlihat dengan jelas, tanpa menyebabkan game lagging. Suara deru mobil terdengar keras melalui speaker ponsel.
Pengalaman memainkan kedua game itu enak banget di Huawei P40 Pro Plus. Perangkat juga tidak cepat panas, mungkin karena frame metal yang mengelilingi bodi bisa melepas suhu hangat dengan baik.
Settingan game Asphalt 9 di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Huawei juga menanamkan fitur Game Center yang bisa menambah kinerja perangkat lebih baik saat bermain game. Selain itu, ada fitur untuk mencegah gangguan notifikasi, telepon, atau pesan masuk dan mengunci kecerahan layar. Dalam fitur Game Center ini terdapat, pilihan "Game Acceleration", "Uninterrupted Gaming", "Mistouch Prevention", dan lainnya.
Fitur gaming di Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan

Tes baterai

Pengujian baterai Huawei P40 Pro Plus menggunakan aplikasi benchmark PCMark 2.0 yang memiliki fitur Battery Test. Hasil pengujiannya, ponsel ini mampu bertahan hingga 10 jam 47 menit. Jadi bisa dibilang kapasitas baterai 4.200 mAh ini cukup banget, dapat diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan pemakaian nyata saya, ponsel dicas saat pagi hari. Dipakai membuka aplikasi media sosial, main game beberapa kali, nonton video, dan menjalankan beberapa aplikasi benchmark, hasilnya ponsel bisa bertahan seharian. Baru kembali diisi daya saat malam hari.
Pengisian baterai pun tergolong cepat, dengan charger bawaan yang sudah memiliki daya 40 W bisa mengisi dari 20 persen ke 100 persen hanya dalam waktu 1 jam. Dalam waktu 10 menit pertama, baterai langsung terisi sekitar 25 persen. Selanjutnya, proses pengisian berlangsung cepat.
Kabel dan Adapter charger 40 W Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Perlu diperhatikan, fitur fast charging ini hanya aktif ketika menggunakan kabel dan adapter charger yang resmi dari Huawei. Saat kamu menggantinya dengan kabel lain, fitur pengisian daya cepat ini tidak berfungsi. Memang kita sebaiknya selalu memakai charger dan kabel orisinal saat mengisi perangkat, karena itu sesuai dengan prosedur keamanan serta keselamatan.
Selain melalui kabel, kamu juga bisa mengisi daya baterai Huawei P40 Pro Plus dengan wireless charging 40 W yang perangkatnya dijual terpisah. Ponsel ini juga bisa menjadi "powerbank" dengan fast reverse wireless charging 27 W ke perangkat lain yang juga mendukung wireless charging.

Kamera paket lengkap

Sisi fotografi dari Huawei P40 Pro Plus sangat menjual. Sejak dulu Huawei memang menyediakan kamera paket lengkap pada smartphone kelas flagship. Bayangkan ada lima kamera belakang yang masing-masing memiliki fungsi dan resolusi yang berbeda. Selain itu, kamera ponsel sudah menggunakan algoritma yang dikembangkan oleh Leica.
Untuk lebih lengkapnya, mari kita lihat lima kamera belakang Huawei P40 Pro Plus ini:
Tampak kamera belakang Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Salah satu kamera Huawei P40 Pro Plus yang dijagokan adalah lensa periskopnya yang mampu memberikan 10x optical zoom dan 100x digital zoom. Kita bisa jauh sekali memotret objek foto dengan detail, namun kualitasnya tentu menurun, karena proses "SuperZoom" tersebut. Walaupun, lensa periskop ini sudah didukung OIS (optical image stabilization) untuk menstabilkan gambar. Saya masih memerlukan tripod untuk hasil foto jarak jauh yang bagus. Karena gerakan sedikit saja akan mengaburkan gambar ketika zoom.
Hasil foto ultrawide Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto 1x zoom Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto 10x zoom Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto 50x zoom Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto 80x zoom Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto 100x zoom Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Saya melihat hasil kamera zoom-nya ini cukup memuaskan hingga 50x digital zoom. Hasil foto lainnya, menggunakan kamera utama 50 MP pun cukup menakjubkan saat siang hari atau dalam kondisi cahaya yang cerah. Perlu diketahui, lensa utama Ultra Vision 50 MP di P40 Pro Plus ini, sebenarnya berukuran 12 MP.
Namun, dengan teknologi Quad Bayer yang bisa mengubah 4 pixel menjadi 1 pixel (4-in-1), maka terciptalah lensa 50 MP yang bisa menghasilkan foto dengan detail yang baik. Namun, ketika foto secara default dengan resolusi 12 MP, hasilnya warna yang ditangkap lebih cerah dengan kualitas 4096 x 3072 pixel.
Sementara, ketika memotret di resolusi 50 MP, hasil foto lebih dingin dan tidak secerah menggunakan resolusi 12 MP. Kualitas fotonya berada di 6144 x 8192 pixel. Balik lagi ke selera masing-masing, mau foto dengan saturasi warna yang tinggi, atau yang terlihat natural.
Perbedaan hasil foto 12 MP (kiri) dan 50 MP (kanan). Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Perbedaan hasil foto 12 MP (kiri) dan 50 MP (kanan). Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Varian foto lainnya juga baik, mulai dari ultrawide hingga foto-foto untuk objek seperti makanan atau pemandangan. Foto sudut pandang lebar atau ultrawide ponsel P40 Pro Plus terbilang oke, tidak meninggalkan efek melengkung di empat sisi sudutnya. Kemudian, foto dengan objek makanan dan pemandangan terlihat mengesankan dengan didukung teknologi AI sehingga meningkatkan dynamic range.
Hasil foto dalam ruangan dengan AI aktif. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto buah dengan AI aktif. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto buah dengan AI aktif. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto luar ruangan dengan AI aktif. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto luar ruangan dengan AI aktif. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Foto portrait atau bokeh dari Huawei P40 Pro Plus mengesankan. Dukungan lensa 3D ToF membantu lensa utama untuk menangkap objek foto dengan baik dan memisahkan latar belakang dengan mulus. Foto bokehnya ditunjang teknologi AI untuk penyempurnaan.
Hasil foto bokeh akan maksimal saat kondisi cahaya yang cukup. Walaupun pada kondisi minim cahaya pun ponsel ini masih bagus untuk menghasilkan foto bokeh.
Hasil foto luar ruangan Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto efek bokeh dalam ruangan. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto efek bokeh saat malam hari. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Fitur Night Mode memiliki kemampuan yang luar biasa. Di mode Pro-nya saja, bisa diatur ISO hingga 1600 dan Shutter Speed mencapai 32. Jika digunakan secara default untuk menangkap objek foto dengan Night Mode, memerlukan waktu antara 5 hingga 3 detik. Lensa ultrawide dan periskop juga bisa digunakan pada fitur Night Mode.
Sekali lagi, untuk hasil yang bagus, gunakan tripod, atau pastikan kedua tangan ini harus stabil. Memang saat menggunakan Night Mode ini, akan terlihat beberapa noise gambar, apalagi kalau kita memotret pada objek yang berada di tempat sangat gelap. Bisa dibilang fitur Night Mode di P40 Pro Plus ini terlalu "lebay", tapi dalam konteks positif.
Hasil foto dengan mode Pro di fitur Night Mode. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Dalam dunia fotografi smartphone, fitur Night Mode bisa digunakan untuk memaksimalkan cahaya yang ada. Hasilnya pun akan tampak maksimal. Kamera ponsel akan mengumpulkan cahaya sekitar dengan baik untuk fokus pada satu objek. Seperti ini hasilnya.
Hasil foto Night Mode Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto Night Mode Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto Night Mode Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto Night Mode Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Mode Pro di kamera Huawei P40 Pro Plus cukup lengkap. Menyediakan banyak pengaturan, mulai dari ISO, Shutter speed, White Balance, Autofocus, Exposure Value, dan lainnya. Uniknya, mode Pro ini juga bisa digunakan saat merekam video.
Kamera P40 Pro Plus juga memiliki fitur menarik seperti dari AR Lens, Time-lapse, Dual-view, sampai Monochrome. Hasil foto juga bisa keluar dalam bentuk RAW untuk proses editing lebih lanjut.
Hasil foto monochrom Huawei P40 Pro Plus. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto dengan fitur AR Lens di Huawei P40 Pro Plus Foto: Bianda Ludwianto/kumparan

Kamera depan

Beralih ke kamera selfie 32 MP, f/2.2 (wide) dan lensa IR TOF 3D. Kombinasi dua kamera itu membuat hasil foto selfie dari kamera P40 Pro Plus terlihat lebih tajam khususnya untuk menampilkan efek bokeh.
Ketika mencoba foto selfie dengan mode Portrait, menghasilkan efek bokeh dengan gradasi blur yang smooth untuk memisahkan antara objek utama dan background yang digunakan. Kamera depannya juga memiliki Night Mode yang bisa dipakai untuk hasil maksimal saat foto di kondisi gelap.
Selain itu, terdapat fitur Beauty yang bisa diaktifkan untuk memoles wajah sesuai keinginan, mulai dari mengubah kontur wajah dan warna kulit. Ada juga fitur Effect yang memberikan beragam filter warna yang menarik. Berikut hasil fotonya:
Hasil foto efek bokeh dalam ruangan. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto selfie efek beauty aktif (kiri) dan nonaktif (kanan). Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto selfie siang (kiri) dan malam (kanan). Foto: Bianda Ludwianto/kumparan

Video

Kamera Huawei P40 Pro Plus menyediakan beragam kualitas video, mulai dari 720p 60 fps hingga 4K 60 fps. Kualitas yang sama juga ada di perekaman video dengan kamera depan.
Walaupun tidak mencantumkan fitur Ultra Steady ataupun Super Steady, Huawei cukup yakin dengan teknologi OIS yang ada di kamera utama, periskop, dan telephoto. Perekaman videonya juga bisa untuk ultrawide hingga 100x digital zoom.
Ada fitur Pro yang bisa dimanfaatkan untuk merekam video. Selain itu ada fitur Time-lapse, real-time bokeh, Dual-view, hingga Slow-mo. Berikut adalah beberapa contoh hasil videonya

Kesimpulan

Huawei P40 Pro Plus bisa menjadi pilihan bagi kamu yang sedang mencari smartphone flagship dengan kemampuan fotografi lengkap. Dia membuat semua orang mendadak jadi percaya diri dalam memotret. Smartphone ini sudah resmi dijual di Indonesia dengan banderol Rp 18,5 juta, bersama dengan dua 'saudaranya', Huawei P40 dan Huawei P40 Pro.
Ulasan kami memberi nilai yang baik pada sisi desain, performa, dan kamera yang baik. Desain yang mewah dan elegan menunjukkan ponsel ini memang berkelas. Bobotnya memang agak berat, tapi itu sama sekali tidak menyulitkan dalam mengoperasikan dengan satu tangan.
Tampak depan Huawei P40 Pro Plus. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Paket lengkap kamera Huawei P40 Pro Plus sangat berguna untuk kamu yang memiliki hobi fotografi atau baru memulainya. Semua lensa di ponsel ini bisa digunakan untuk situasi dan momen-momen berbeda. Sangat bisa diandalkan sebagai perangkat mobile fotografi untuk dibawa bepergian, baik untuk foto dan video, ketimbang harus membawa kamera mirroless atau DSLR yang berat.
Ketiadaan layanan Google memang agak menyulitkan, namun sangat mungkin untuk melakukan penyesuaian mandiri dengan HMS, yang sejauh ini telah memberi solusi baik. Saya sendiri bisa beradaptasi dengan HMS dan menggunakan gesture baru di EMUI 10.1. Proses adaptasi ini perlu dinikmati. Nanti akan terbiasa.

Kelebihan:

Kekurangan: