Review MacBook Air M3 15 Inci: Dibuat Lupa Kapan Terakhir Kali Ngecas

16 September 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MacBook Air M3 15 inci warna Starlight. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
MacBook Air M3 15 inci warna Starlight. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MacBook Air adalah laptop untuk semua orang karena ia mengkombinasi nilai ideal antara fisik ringan, performa, fitur, dan harga. Nilai-nilai itu semakin ditingkatkan oleh Apple berkat upgrade chip M3 yang dilakukan pada 2024, termasuk pada model MacBook Air 15 inci.
ADVERTISEMENT
Hal paling berkesan saat memakai MacBook Air M3 15 inci, ada pada ketahanan baterainya yang, luar biasa panjang. Kita sungguh dibuat lupa; kapan terakhir kali mengecasnya. Laptop ini sangat cocok digunakan oleh para mahasiswa, profesional, atau pemilik usaha, yang punya mobilitas tinggi. Mereka harus membuka laptop di mana pun. Mereka tidak perlu bergantung pada colokan listrik berkat daya tahan baterai yang sangat hebat.
Layar luas 15 inci juga sangat membantu untuk multitasking, membuka banyak dokumen, banyak aplikasi, banyak tab di browser. Sungguh tak ada kendala membuka itu semua berkat chip M3.
Oiya, MacBook Air M3 15 inci tidak memiliki opsi untuk chip M3 Pro atau Max. Performanya 20 persen lebih baik dibandingkan MacBook Air M2. Performa ini serupa dengan MacBook Pro M3.
ADVERTISEMENT

Spesifikasi MacBook Air M3 15 inci

Desain

Desain MacBook Air terkini dimulai sejak model M2 yang rilis pada 2022. Desain MacBook Air M3 yang rilis tahun 2024, baik yang 13 dan 15 inci, punya desain yang sama dengan pendahulunya. Sulit untuk membedakan MacBook Air M2 dan M3 karena mereka memakai sasis yang sama.
ADVERTISEMENT
Desainnya dipikirkan secara matang oleh Apple. Tidak ada tekukan yang membuatnya kaku. Sudut-sudut dibuat melengkung. Desain ini akan punya usia yang panjang. Membuatnya punya gaya yang khas.
Warna Starlight perangkat MacBook Air M3 15 inci. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
MacBook Air M3 15 inci adalah laptop yang tipis, ringan, solid, dengan build quality yang sangat baik. Bobotnya sekitar 1,5 kg. Dengan layar yang luas, jelas dia terlihat sebagai perangkat yang besar, tidak bisa disebut compact seperti laptop 13 inci.
Warna Midnight sebaiknya dihindari karena dengan mudah meninggalkan sidik jari, walaupun itu mudah dihilangkan dengan mengusapkan noda dengan tisu. Buat kamu orang yang resik, tolong hindari warna ini. Starlight adalah warna baru yang patut dipertimbangkan. Cocok digunakan untuk laki-laki maupun perempuan. MacBook Air juga tersedia dalam warna Silver dan Space Grey yang cenderung biasa aja.
Port MagSafe dan dua USB-C pada MacBook Air M3 15 inci. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Ada dua port Thunderbolt 4/USB-C di sebelah kiri laptop. Lalu di sebelahnya ada port charging MagSafe 3. Sementara jack audio 3,5 mm ada di sebelah kanan. Ya, itu saja pilihan port-nya. Itu menegaskan bahwa Apple mengutamakan mobilitas pada laptop ini.
ADVERTISEMENT
Di bagian atas layar terlihat webcam yang mengambil ruang kotak kecil di tengah. Kita tidak akan melihat lubang-lubang speaker, karena lubang speaker itu terdapat di bagian bawah laptop, dan tersembunyi, tapi suaranya nendang.
Ada jack audio 3,5 mm di sisi kanan MacBook Air M3 15 inci. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan

Keyboard dan Trackpad

Ini adalah keyboard ukuran penuh. Dia empuk dan memberi feedback yang pas. Seperti keyboard pada MacBook seri-seri sebelumnya yang selalu enak untuk dipakai mengetik cepat. Hampir hanya sedikit mengalami kesalahan ketik. Ada lampu latar yang selalu menyala yang tidak menguras baterai. Lampu ini sangat membantu jika kita bekerja di tempat gelap.
Yang istimewa dari MacBook Air 15 inci, kita mendapatkan trackpad yang sangat luas. Manuver jari jadi lebih bebas.
Keyboard ukuran penuh dan trackpad yang besar pada MacBook Air M3 15 inci. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan

Layar, Speaker, dan Kamera

Apple menggunakan layar Liquid Retina (LED) untuk MacBook Air, yang merupakan versi lebih rendah dari layar Liquid Retina XDR (mini-LED) di MacBook Pro. Namun, tidak ada yang melihat atau menganggap layar MacBook Air buruk atau tidak dapat diterima–untuk penggunaan sehari-hari. Layar MacBook Air terlihat sangat bagus.
Layar Liquid Retina pada MacBook Air M3 15 inci. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
MacBook Air M3 15 inci memiliki sistem enam speaker dengan woofer. Sementara Air M3 13 inci memiliki sistem empat speaker. Speaker Air tidak terdengar sejernih Pro, tetapi tetap terdengar bagus dan bertenaga untuk ukuran laptop tipis. Spatial Audio pada musik atau video dengan Dolby Atmos juga didukung. Soket audio 3,5 mm mendukung headphone impedansi tinggi.
ADVERTISEMENT
Speaker MacBook Air M3 15 inci suaranya bisa keluar lebih keras, dengan keluaran frekuensi yang terasa lebih lebar. Suara itu keluar dari bagian bawah perangkat. Mendengarkan lagu melalui speaker ini di rumah, harus diakui enak didengar.
Kamera FaceTime 1080p pada laptop ini jauh lebih baik dari kamera 720p yang digunakan Apple pada seri lawas. Kita akan tampil lebih baik saat melakukan konferensi video. Namun, perlu digarisbawahi, ketika kita melakukan perekaman video diri sendiri, pasti muncul rasa ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Keluarkan smartphone flagship kamu jika ingin video diri yang lebih baik.
Webcam MacBook Air M3 akan menyala jika sedang dipakai. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan

Performa Hebat

Pembaruan mesin sepenuhnya ada pada peningkatan performa pada chip M3 terbaru. MacBook Air M3 tidak memiliki kipas, yang mana ini membedakan dirinya dengan MacBook Pro M3 yang punya kipas. Karena tidak punya kipas, saat melakukan aktivitas yang cenderung berat, MacBook Air mungkin akan sedikit melambat performanya untuk mempertahankan suhu operasionalnya.
ADVERTISEMENT
Melakukan edit foto dengan aplikasi Photoshop jelas masih bisa. Memakai fitur Generative Fill AI di Photoshop juga masih berjalan sempurna. Buat ngedit video durasi pendek, yang kontennya berasal dari kamera smartphone atau kamera mirrorless, masih bisa dilakukan dengan responsif, walaupun waktu render-nya tidak cepat-cepat amat. Kita harus memberi toleransi waktu render yang lebih panjang dibandingkan jika me-render editan video serupa dengan MacBook Pro.
Kita juga masih bisa bermain game dengan pengaturan grafis rendah yang biasa-biasa saja, sampai rendering 3D yang tidak kompleks. Dia masih sanggup untuk melakukan hal itu. Meskipun, mungkin ini bukanlah alat utama untuk melahap software-software yang demikian.
MacBook Air M3 15 inci punya desain fanless atau tanpa kipas. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Kinerja multi-core pada CPU dan GPU akan lebih cocok untuk memakai MacBook versi Pro M3 karena ia memiliki lebih banyak core dan memori, dengan harga yang jelas lebih mahal.
ADVERTISEMENT
Chip M3 basic tidak memiliki cukup banyak core untuk melakukan proses kelas berat. Apple menggunakan memori terpadu dalam prosesornya, sehingga core CPU dan GPU saling meminjam dari kumpulan core yang sama, saat ia memproses tugas berat. Kalau dipaksa me-render gambar 4D yang kompleks dengan banyak pemakaian resource, mesin akan kehabisan memori GPU sebelum tugas itu diselesaikan.
Dan, karena urusan pendinginan mesin MacBook Air M3 15 inci masih dilakukan secara pasif, maka tidak ada yang bisa mencegah prosesor dari pelambatan kinerja saat suhu mesin menjadi terlalu panas.

Performa Baterai Tahan Lama

ADVERTISEMENT
MacBook Air M3 15 inci memiliki kapasitas baterai lebih besar, 66.5Wh, tetapi baterainya bertahan sama lamanya dengan versi Air 13 inci. Melakukan pengisian daya baterai pada MacBook Air M3 15 inci butuh waktu sekitar 2,5 jam dari posisi baterai 10 persen sampai 100 persen. Notifikasi low battery akan muncul saat daya baterai tersisa 10 persen.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengalaman memakai MacBook Air M3 15, baterainya tahan sejak matahari terbit sampai hingga lewat waktu tidur saya. Pengalaman saya memakai perangkat ini tahan hingga 19 jam. Itu berarti lebih lama satu jam dibandingkan 18 jam dari janji Apple.
Dengan kemampuan ini, saya percaya diri untuk membawa laptop ini tanpa charger, baik ketika bekerja di kantor ataupun saat liputan dan harus mengetik berita.
Ada momentum dalam sepekan saya memiliki jadwal padat pertemuan di luar kantor, lalu hanya sesekali membuka laptop untuk menulis atau mengutak-atik dokumen presentasi, baterainya bisa menyala panjang sekali. Saya dibikin lupa kapan saat terakhir melakukan charging. Semoga battery health MacBook ini bisa terus sehat, selama kita juga menjaganya baik-baik.
Papan ketik yang sangat nyaman di MacBook Air M3 15 inci. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Pada paket pembelian, disertakan adaptor daya 35W dengan dua port USB-C. Port keduanya bisa dipakai untuk mencolokkan kabel cas ke smartphone atau perangkat lain. Saya cukup membawa satu adaptor ini untuk mengisi daya MacBook Air dan Samsung Galaxy S24 Ultra yang menjadi daily driver. Oiya, ada juga satu kabel MacSafe 3 yang panjang, sehingga memudahkan kita untuk menyolokkannya ke sumber listrik yang jauh.
ADVERTISEMENT
Kita juga bisa mengisi daya baterai dengan kabel USB-C yang ditancapkan ke laptop. Baterai akan terisi dengan kecepatan yang cukup baik. Dan, yang terpenting, itu tidak merusak garansi.

Fitur Lain M3 yang Patut Diperhitungkan

Fitur baru yang paling menarik dari MacBook Air M3, kini dapat menyalakan dua monitor eksternal dengan posisi layar laptop tertutup. Dua layar eksternal itu bisa mencapai resolusi 5K yang masing-masing berjalan pada kecepatan refresh 60 Hz. Sedangkan M2 dan M1 hanya dapat menyalakan satu monitor.
Ingat, ya, MacBook Air M3 harus dalam posisi tertutup saat ingin terhubung ke dua monitor eksternal. Jika laptop dibuka dengan dua layar eksternal yang tersambung, maka salah satu monitor akan terputus sinyal videonya, dan disalurkan ke layar MacBook Air M3 itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Saat laptop tertutup, itu berarti keyboard dan trackpad dari MacBook Air juga tak dapat digunakan. Kita harus memakai keyboard dan mouse eksternal.
Buat kamu yang senang bekerja dengan monitor eksternal, fitur ini tentu jadi pertimbangan besar jika ingin membeli laptop terkini. Begitu layar laptop ditutup, kita akan merasakan tampilan utama dengan cepat beralih ke monitor eksternal.
Untuk konektivitas nirkabel pada MacBook Air ada kemampuan Bluetooth 5.3 dan WiFi 6E (802.11ax). Ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan WiFi 6 (802.11ax) pada MacBook Air M2. Kecepatan jaringan internet dari WiFi ini akan lebih cepat.

Kesimpulan

MacBook Air M3 adalah laptop yang hebat. Ia pasti masuk daftar laptop yang direkomendasikan dan patut dipertimbangkan di masa sekarang sebagai teman menyelesaikan pekerjaan dan kegiatan multimedia tipis-tipis. Harga MacBook Air adalah yang terendah dibandingkan MacBook seri lain keluaran tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa, eksekutif perusahaan, sampai pemilik bisnis, adalah profil yang cocok untuk memakai MacBook Air M3 15 inci. Jika pemakaiannya lebih menjurus pada aktivitas multimedia yang sangat kompleks, jelas itu adalah kavlingnya MacBook Pro.
Kalau kamu adalah pengguna MacBook yang berbasis prosesor Intel, pasti akan mendapatkan pengalaman yang jauh lebih baik saat memakai prosesor Apple Silicon. CPU Apple Silicon M3 kini jauh lebih andal, stabil, dan multifungsi.
MacBook Air M3 15 inci warna Starlight. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Kalau sebelumnya kamu sudah memakai MacBook Air M2, ini adalah upgrade minor dari MacBook Air M2. Satu-satunya alasan upgrade ke M3 hanya ada pada dukungan layar eksternal ganda. Peningkatan peforma 20 persen memang bagus, tetapi untuk menyelesaikan pekerjaan harian, M2 dirasa sangat cukup selagi dia punya RAM minimal 16 GB dan storage 512 GB.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi pemilik M1 ada lebih banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Peningkatan kinerja antara M3 dan M1 jelas cukup jauh, juga ada perubahan desain yang lebih baik secara fisik. Laptop baru M3 memang terasa sedikit lebih besar dari desain lama, tetapi layarnya lebih besar.
Di Indonesia, kita juga harus mempertimbangkan selisih harga yang signifikan dibandingkan MacBook Pro, apalagi jika memakai chip seri Pro dan Max, baik itu M2 ataupun M3.
Di era big data modern seperti ini, memilih perangkat dengan RAM minimal 16 GB dan storage minimal 512 GB adalah keputusan yang bijak. Kita memerlukannya untuk pemakaian jangka panjang. Kalau konfigurasinya di bawah itu, ia pasti kekurangan sumber daya di masa depan, dan membuat pengguna lebih banyak mengeluh. Untuk MacBook Air M3 15 inci RAM 16 GB, storage 512 GB, dibanderol seharga Rp 29,5 juta.
ADVERTISEMENT

Plus

Minus