Review Oppo A53: HP Rp 3 Jutaan Layar Mulus 90 Hz

29 September 2020 11:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Smartphone Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Smartphone Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Oppo A53 resmi rilis di Indonesia pada Agustus 2020 dengan harga Rp 3,09 juta. Smartphone ini merupakan penerus langsung Oppo A52 yang menyasar untuk segmen menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
Meski bukan tergolong smartphone premium, Oppo A53 punya spesifikasi dan fitur yang menarik. Beberapa fitur di antaranya bahkan tidak umum ditemukan di segmen menengah ke bawah.
Lantas, bagaimana pengalaman memakai Oppo A53? kumparanTECH berkesempatan menjajal Oppo A53 dalam beberapa minggu terakhir. Ini dia review-nya:

Desain

Oppo A53 punya ukuran yang terbilang generik seperti smartphone pada umumnya. Ia memiliki dimensi 163.9 x 75.1 x 8.4 mm dengan berat 186 gram, yang terasa ringan saat digenggam. Ponsel ini juga terasa nyaman digunakan dengan satu tangan berkat rasio layarnya yang memanjang 20:9 dan bentuk bodi belakang yang melengkung 3.5D.
Di bagian layar, Oppo A53 punya layar IPS LCD seluas 6,5 inci dengan resolusi HD Plus (1600x720 pixel). Spesifikasi yang cukup rendah untuk industri smartphone saat ini, membuat gambar yang ditampilkan terasa kurang tajam. Namun, mengingat smartphone ini memang entry-level, resolusi layar bisa dimaklumi.
Smartphone Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Menariknya, Oppo A53 telah mendukung refresh rate 90 Hz dan 120 Hz touch sampling rate. Kedua fitur itu biasanya jadi 'barang dagangan' smartphone Rp 7 jutaan, yang notabene di atas segmen yang disasar Oppo A53. Kamu juga bisa mengatur refresh rate tersebut sesuai dengan keinginan kamu di bagian Setting.
ADVERTISEMENT
Dengan refresh rate yang 50 persen lebih tinggi ketimbang layar normal, Oppo A53 terasa mulus saat digunakan untuk scrolling lama-lama di media sosial.
Untuk bodi ponsel, penampang belakang Oppo A53 memakai bahan polycarbonate. Meski bukan kaca, Oppo bisa membuat smartphone ini terkesan premium dengan efek glossy.
Smartphone Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Smartphone Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Ia juga punya modul kamera berbentuk persegi panjang yang terbilang besar, mengingatkan saya sekilas pada Reno 4. Di bagian tengah bodi belakang tersebut Oppo juga menempatkan sensor fingerprint yang bisa membaca sidik jari kurang dari 1 detik.
Sayangnya, bodi belakang ponsel rentan dengan jejak sidik jari. Oppo juga tak menjelaskan apakah bodi belakang ini memiliki perlindungan Corning Gorilla Glass atau tidak, jadi sebaiknya pengguna memakai soft case bawaan yang ada di kotak pembelian.
ADVERTISEMENT
Di bagian depan, Oppo A53 memiliki sebuah punch hole kamera selfie yang terletak di bagian kiri atas layar. Oppo juga menyematkan Corning Gorilla Glass 3 di bagian layar depan, dengan proteksi layar pelindung tambahan.
Smartphone Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Oppo A53 juga punya dual speaker yang terletak di bagian atas layar dan bawah ponsel. Keberadaan stereo speaker ini bisa dibilang nilai tambah bagi smartphone ini, mengingat biasanya perangkat entry-level hanya memiliki satu speaker. Hasilnya, pengalaman saat menonton video atau bermain game jadi lebih bagus karena suara yang dihasilkan lebih lantang dan jelas.
Perangkat yang kumparanTECH gunakan adalah varian Fancy Blue. Warna ini tampak cantik dan sederhana dengan gradasi warna yang halus dari biru muda di bagian atas ke biru tua di bagian bawah. Oppo A53 juga punya varian warna lain yang dinamai Electric Black.
ADVERTISEMENT

Kamera

Oppo A53 dibekali dengan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 13 MP (f/2.2), portrait 2 MP (f/2.4), dan macro 2MP (f/2.4). Adapun kamera selfie-nya memiliki resolusi 16 MP (f/2.0).
Di atas kertas, aspek fotografi memang terlihat bukan jadi fokus smartphone ini. Namun, ia bisa menunjang kebutuhan pengguna untuk menangkap momen di sekitarnya.
Untuk hasil foto kamera utama, Oppo A53 menyediakan 3 mode zoom yang terdiri dari foto normal, 2x zoom, dan 5x zoom. Saat digunakan, baik foto normal dan 2x zoom bisa menghasilkan gambar yang cukup detail dan warna yang natural. Kualitas foto bakal jadi kurang jernih dan detail ketika pengguna memakai mode 5x zoom.
Saat foto malam hari, kualitas kamera utama Oppo A53 bisa dibilang mumpuni untuk foto saat cahaya masih mencukupi. Kita bisa melihat ada sedikit noise yang mengganggu. Namun, kamu bisa meminimalisir noise itu dengan mode Night Mode di ponsel ini.
Foto kamera utama Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto kamera utama 2x zoom Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto kamera utama 5x zoom Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto kamera utama Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto Night Mode 2x zoom Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto Night Mode 2x zoom Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto 2x zoom dan Night Mode Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto kamera utama Oppo A53 saat minim cahaya. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Untuk hasil foto macro, Oppo A53 bisa menghasilkan foto yang cukup detail, meski lensa-nya cuma 2 MP. Warna yang dihasilkan juga konsisten.
ADVERTISEMENT
Kamera telephoto Oppo A53 juga bisa menghasilkan foto bokeh yang baik. Hal ini ditandai dengan objek foto dan bidang background blur yang terpisah dengan rapi.
Di bagian depan, kamera selfie Oppo A53 juga bisa menghasilkan gambar yang detail dan warna yang natural. Ia juga punya fitur portrait yang tampak rapi saat digunakan saat siang hari, namun terlihat kurang rapi saat malam hari.
Foto kamera macro Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto selfie bokeh Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto kamera macro Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto selfie Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto selfie bokeh Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto bokeh Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto selfie Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto selfie bokeh Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Selain untuk foto, kamera depan dan belakang di Oppo A53 juga bisa merekam video hingga resolusi 1080 pixel pada frame rate 30 fps. Video yang dihasilkan tampak rentan dengan guncangan. Masalah tersebut tak mengherankan mengingat smartphone ini tak memiliki fitur image stabilization.
Secara umum, Oppo A53 punya kamera yang 'cukup' bagi penggunanya. Kamera Oppo A53 dapat menunjang kebutuhan kamu untuk foto, meski bisa dibilang tak ada hal spesial di bagian ini.
ADVERTISEMENT

Performa

ADVERTISEMENT
Masuk ke bagian performa, Oppo A53 dibekali dengan Qualcomm Snapdragon 460 dengan kartu grafis Adreno 610. Kemampuannya juga didukung ketersediaan RAM RAM 4 GB dan memori internal 64 GB. Di bagian RAM dan memori internal itu, Oppo A53 telah menggunakan LPDDR4x dan UFS 2.1, membuatnya ramah konsumsi daya dan lebih baik dalam hal kinerja.
Dengan spesifikasi semacam itu, tidak ada keluhan apapun saat penggunaan multitasking. Oppo A53 bisa dipakai tanpa lag, aplikasi yang telah di-minimize pun bisa dibuka lagi tanpa perlu loading ulang.
Kendala utama yang mungkin jadi sorotan smartphone ini adalah ketersediaan memori internal yang kecil. Namun, kamu bisa menggunakan layanan penyimpanan cloud atau memakai micro SD yang punya ruang khusus di SIM tray Oppo A53.
Smartphone Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Adapun untuk kinerja berat seperti gaming, Oppo A53 bisa menjalankan game berat seperti Call of Duty Mobile pada grafis 'High' dan frame rate 'Max'.
ADVERTISEMENT
Kemampuan tersebut bisa dibilang cukup mengherankan bagi smartphone entry-level yang biasanya cuma bisa menjalankan grafis Call of Duty Mobile di tingkat 'Medium' dengan frame rate 'High'. Adapun untuk Mobile Legends: Bang Bang, Oppo A53 bisa menjalankan game pada setting grafis 'High', tanpa fitur 'High Frame Rate'.
Screenshot Call of Duty Mobile dari Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Screenshot Mobile Legends dari Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Oppo A53 juga telah menjalankan antarmuka ColorOS 7.2 yang berbasis Android 10. Ini merupakan antarmuka terbaru dari Oppo, yang hanya satu tingkat di bawah ColorOS 11 yang sudah memakai Android 11.
Dengan antarmuka baru tersebut, Oppo A53 punya tampilan yang lebih memudahkan pengguna, mulai dari Icon Pull-down Gesture hingga Quick Return Bubble yang menunjukkan notifikasi saat kamu keluar dari game sejenak sembari menunggu loading. kumparanTECH sendiri menyukai fitur Icon Pull-down Gesture, fitur yang bakal memadatkan aplikasi agar pengguna lebih mudah memakai A53 dengan satu tangan.
ADVERTISEMENT
Untuk menunjang masa hidup ponsel, Oppo menyematkan baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan fitur fast charge 18 Watt. Daya tahan baterainya itu terbilang awet.
Misal, ketika dipakai untuk main game PUBG Mobile dengan pengaturan high atau rata kanan selama 30 menit, daya baterainya turun sekitar 7 persen. Sementara pemakaian normal, seperti chatting WhatsApp atau buka media sosial Facebook, Instagram, dan lain sebagainya, smartphone ini bisa menemani kamu seharian. Bahkan dalam kondisi stand-by sanggup bertahan hingga 2 hari.
Pengisian daya ponsel pun terbilang cepat dengan baterai jumbo tersebut, di mana Oppo A53 bisa diisi dari 0 hingga 100 persen dalam waktu 2,5 jam.
Kotak Oppo A53. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan

Kesimpulan

Oppo A53 hadir dengan layar mulus 90 Hz, cocok bagi kamu yang suka lama-lama scrolling di medsos. Ia juga punya baterai jumbo yang dapat menemani kamu seharian penuh tanpa perlu khawatir kekurangan daya. Keberadaan dual speaker juga jadi nilai tambah yang bisa menunjang kegiatan entertainment seperti menonton film atau main game.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Oppo A53 tak memiliki layar yang tajam, apalagi dengan layar seluas 6,5 inci. Kekurangan itu tampak jomplang dengan keunggulan refresh rate mulus yang ditawarkan Oppo lewat smartphone ini.