Review Samsung Galaxy A33 5G: Naik Kelas

23 April 2022 10:03 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Galaxy A33 5G adalah salah satu smartphone andalan Samsung untuk bertarung di segmen pasar Rp 4,5 jutaan. Agar punya daya tarik kuat, Samsung membekalinya dengan sejumlah fitur yang mengalami peningkatan signifikan.
Layar, kamera, OIS, NFC, sertifikat IP67, dan 5G, adalah sejumah fitur kunci pada Galaxy A33. Fitur-fitur mengalami kenaikan kelas dibandingkan generasi sebelumnya.
kumparan telah memakainya selama beberapa hari sebagai HP utama. Berikut adalah pengalaman yang saya rasakan.

Spesifikasi Samsung Galaxy A33 5G

Desain

Samsung Galaxy A33 5G memiliki bodi dengan wujud compact. Ia punya ketebalan yang cukup tipis, tetapi ketika digenggam, itu terasa pas dan agak tebal. Penampakannya polos dengan material plastik atau polikarbonat, yang kalau diketuk, terasa agak kopong. Material polikarbonat ini membuat HP tak terlalu panas jika dipakai dalam waktu lama.
Saya merasa aman ketika membawa HP ini kala musim hujan. Dia telah mengantongi sertifikat IP67 yang berarti tahan air dan debu. Tak perlu khawatir jika ia kecipratan air saat tengah menggenggamnya di tengah gerimis. Fitur IP67 ini sulit dilawan oleh brand lain karena umumnya tersedia di smartphone kelas menengah atas.
Warna Awesome Blue pada perangkat yang saya coba dibuat doff dan tak nge-jreng atau norak. Masih lembut untuk dipandang. Warna ini agak tricky karena mudah kotor, jadi pastikan tanganmu benar-benar bersih.Saya harus hati-hati ketika menaruh HP ini, karena tidak ingin ada baret pada kamera belakangnya. Meski ada perlindungan Gorilla Glass, prinsip kehati-hatian tetap harus dijaga demi menghindari hal yang tak diinginkan. Perlindungan tambahan juga bisa dengan memakai sarung atau case HP.
Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Samsung Galaxy A33 5G warna peach, biru, dan putih. Foto: Samsung
Di bagian bawah terdapat port USB Type-C 2.0, microphone, dan speaker. Di bagian atas ada slot SIM card, juga microphone. Di sisi kanan ada tombol kunci dan volume. Sementara di sisi kirinya polos tidak ada apa-apa, jadi empat jari yang menggenggam di sana terasa mulus.
Sayangnya, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, Samsung tak memberikan port audiojack untuk seri Galaxy A33 5G. Paket pembeliannyya hanya ada kabel USB tanpa kepala charger, pembuka SIM card tray, dan kartu garansi.

Layar

Ini adalah layar yang tajam dan terang, berkat jenis layar Super AMOLED di Galaxy A33. Kualitas layarnya terasa naik kelas dibandingkan generasi sebelumnya.
Jika HP digunakan di luar ruangan di bawah paparan sinar matahari, tampilan layar masih terlihat dengan cukup jelas.
Layar yang besar seluas 6,4 inci, asyik untuk diajak menonton film atau video pendek. Caption atau subtitle pada video terbaca jelas. Detail yang ditampilkan saat membaca juga bagus.
Aplikasi kamera Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Aditya Panji/kumparan
Refresh rate-nya sendiri 90 Hz, membuat pengalaman scrolling cukup smooth saat mengakses media sosial, dan menggeser notifikasi.
Ketika main game pun terbilang lumayan, mulai dari warna dan ketajaman layar, tidak membuat mata cepat lelah meski durasi penggunaannya lama. Respons layar ketika bermain game sangat baik.
Oiya, layar ini sudah dilapisi Corning Gorilla Glass 5 sebagai pelindung agar tahan gores.

Speaker dan Audio

Samsung Galaxy A33 5G hanya menyertakan satu speaker stereo yang terletak di sisi bawah HP. Ada juga earpiece di atas layar perangkat.
Suara yang dihasilkan cukup jernih, dengan bass masih terdengar jelas. Ia masih bisa dipakai baik untuk menelepon, mendengarkan musik, dan menonton video dalam durasi yang cukup panjang.
Ada Dolby Atmos di dalam Galaxy A33 5G. Saya mencoba menggunakan fitur ini untuk mendengar musik di Spotify dan Soundcloud. Hasilnya, lagu terdengar lebih besar dan lebih 'nendang'.
Sayangnya, pengalaman bagus ini langsung berkurang seketika dipakai di tempat yang agak ramai. Suara yang dikeluarkan dari speaker menjadi terganggu dan tidak terlalu jelas.
Speaker di Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Solusi untuk masalah tersebut adalah menggunakan earphone, dan sayangnya lagi, tidak ada jack audio 3.5mm yang tersedia di HP ini. Samsung 'memaksa' pengguna Galaxy A33 5G meninggalkan earphone kabel dan beralih ke TWS Galaxy Buds, earphone, atau speaker yang tersambung lewat Bluetooth.
Saat mencoba pertama kali menyambungkan earphone dan speaker Bluetooth, dari jarak dekat maupun jauh, hanya butuh waktu sekitar 2-5 detik hingga speaker Bluetooth dapat terdeteksi di HP. Waktu pairing ini termasuk cepat berkat dukungan Bluetooth 5.0 yang ditanam Samsung di Galaxy A33 5G.
Sedangkan jika perangkat sudah terlebih dahulu di-paired, ia akan otomatis muncul di daftar ketika Bluetooth HP dinyalakan. Untuk connecting sendiri juga memakan durasi yang sama, sekitar 2-5 detik.

Kamera

Soal kamera, Samsung memberikan empat kamera sekaligus di bodi belakang Galaxy A33 5G: Kamera utama 48 MP, kamera ultra wide 8 MP, kamera macro 5 MP, dan kamera depth sensor 2 MP.
Kemampuan menghasilkan fotonya akurat. Warna-warnanya sangat khas Samsung, yang memberikan saturasi agak tinggi, tapi masih dalam batas yang natural. Jika foto diambil di tempat dengan cahaya yang cukup di luar ruangan, dia bisa mereproduksi warna yang cerah, detailnya tajam. Ini kamera yang baik untuk kelasnya.
Sementara kalau dijepret dalam kondisi remang-remang atau kurang cahaya, jangan harap mendapat gambar yang sempurna. Kamu akan menemukan noise, sedikit blur, dan warna kurang jelas. Usahakan agar tangan tidak gerak untuk mendapatkan hasil foto maksimal dalam kondisi cahaya kurang.
Kamera Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Kamera utama 48 MP sudah mendukung Mode Pro yang memungkinkan pengguna, yang mengerti ilmu fotografi, mengatur sendiri shutter speed, ISO, dan lain sebagainya layaknya kamera profesional. Ketika mode ini dipakai, HP kehilangan kemampuan zoom.
Saya juga mencoba fitur menarik di Samsung Galaxy A33 5G, yakni Object Eraser, fitur yang dulunya hanya ditemukan di Galaxy S Series. Hasilnya tergantung bagaimana background gambar yang objeknya ingin dihapus.
Jika latar foto terlalu ramai, kemampuan Object Eraser kurang oke. Apabila background-nya polos, maka hasil edit tidak terlalu kentara dengan foto awal.
Penghapusan objek menggunakan Object Eraser di Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Farren Sahertian/kumparan
Galaxy A33 dapat menghasilkan video bergerak yang tak terlalu shaky berkat kehadiran Optical Image Stabilization (OIS) di kamera utama 48 MP. Fitur macam ini termasuk jarang ditemukan di HP kelas menengah. Yang satu ini benar-benar peningkatan signifikan. Perekaman video dari kamera utama bisa mencapai 4K. Kualitas videonya terbilang standar dengan warna yang natural.
Untuk kamera depan yang beresolusi 13 MP, foto selfie sangat bisa diandalkan selama pemotretan di luar ruangan atau cukup cahaya. Samsung juga membekali AI yang dapat mereduksi jerawat atau noda di wajah jika kamu melakukan foto selfie. Jika gambar diambil dalam kondisi cahaya kurang, lagi-lagi kualitasnya foto yang dihasilkan agak turun dengan warna kurang akurat.
Berikut hasil foto-foto menggunakan Samsung Galaxy A33 5G:
Hasil foto Galaxy A33 5G di luar ruangan saat siang hari. Foto: Farren Sahertian/kumparan
Hasil foto Galaxy A33 5G di luar ruangan saat siang hari. Foto: Farren Sahertian/kumparan
Hasil foto selfie menggunakan kamera Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Farren Sahertian/kumparan
Hasil foto makro menggunakan kamera Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Farren Sahertian/kumparan
Hasil foto di dalam ruangan dengan cahaya cukup menggunakan kamera Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Farren Sahertian/kumparan
Hasil foto menggunakan night mode di kamera Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Farren Sahertian/kumparan
Hasil foto selfie menggunakan night mode kamera Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Farren Sahertian/kumparan

Fitur Keamanan

Soal keamanan biometrik, Samsung Galaxy A33 5G sudah bisa mendeteksi wajah, dan finger print. Pilihan ini tersedia di Settings.
Proses registrasi wajah sangat mudah. Saya hanya perlu menghadapkan wajah dengan layar selama kurang lebih 5 detik. Perlu dicatat, ketika proses identifikasi dilakukan, wajah tidak boleh terhalang apa-apa, termasuk kacamata.
Untuk membuka device pun, respons HP ini cepat, asal wajah benar-benar dihadapkan pada layar perangkat. Samsung juga menyediakan PIN sebagai alternatif untuk membuka HP jika wajah sulit terdeteksi.
Sedangkan untuk finger print, proses registrasi lebih lama dibandingkan dengan face recognition, agar ia mendapatkan data sidik jari yang sempurna. Jari harus berulang-ulang diposisikan pas dengan sensor, agar sidik jari pilihan dapat terekam seluruhnya.
Ketika sidik jari sudah digunakan untuk membuka perangkat, hanya dibutuhkan waktu kurang dua detik bagi perangkat untuk mendeteksi sidik jari, jika jari berada di posisi yang pas.
Samsung membekalinya dengan fitur Secure Folders dari Samsung Knox untuk memberi keamanan satu lapis pada folder tertentu tempat kamu menyimpan data penting berupa foto, video, file, hingga aplikasi.

Baterai

Pengisian baterai Galaxy A73 5G akan maksimal dengan adaptor yang mendukung fast charging 25 watt atau lebih. Proses pengisian baterai dari 5 persen ke 50 persen butuh waktu sekitar 30 menit. Kalau pengisian penuh 100 persen total perlu waktu 60 menitan.
Sekali selesai dicas, Samsung Galaxy A33 5G dapat digunakan seharian karena kapasitas baterai 5.000 mAh. Sepenggunaan saya seharian tanpa tugas yang berat seperti bermedia sosial atau baca-kirim chat WhatsApp dan email, HP-nya bisa digunakan seharian dan masih tersisa 35 persen.
Konsumsi baterai saat dipakai main game tidak menyedot terlalu banyak. Detailnya bisa kamu simak di bawah ini.

Experience Main Game

Untuk melihat performanya secara nyata, saya mengunduh dua game, yakni Free Fire dan PUBG. Ketika dipakai main Free Fire, pengalaman yang diberikan lebih mulus, apalagi game cukup ringan dan refresh rate 90 Hz membantu membuat tampilan dan animasi grafisnya smooth.
Pengalaman berbeda saya rasakan ketika memainkan game PUBG. Frame rate hanya bisa di-set di High. Saat main FPS ini, gameplay dan sensitivitasnya tak terlalu mulus, dengan proses animasi cukup tersendat. Pengalaman main game dengan Galaxy A33 5G memang sudah cukup baik, walau bisa dikatakan tidak hebat-hebat amat.
Aktivasi fitur Game Launcher memungkinkan saya untuk mengatur Silent Mode guna mematikan notifikasi pesan, maupun memblokir telepon tanpa harus keluar game. Saya juga dapat dengan mudah membuka WhatsApp hingga aplikasi seperti Play Store, langsung sambil main game.
Bermain selama dua jam, HP hanya terasa hangat di sekitar kamera, namun dengan suhu yang masih bisa ditoleransi berkat bahan plastik yang dipakai pada desain. Dalam kurun waktu yang sama, baterai terkuras hanya 20 persen.

Fitur lain

Fitur Samsung Quick Share memungkinkan pengguna berbagi file antar-perangkat Samsung dengan cepat. Artinya, jika kamu juga punya Galaxy Tab S8, maka perpindahan file dari dan ke Galaxy A33 tak perlu menunggu lama.
Ada juga Quick Panel di samping layar kanan. Fitur ini mempermudah pengguna untuk ‘melompat’ dari aplikasi satu dengan yang lain dengan lebih cepat.
Maksudnya, ketika saya sedang mengakses media sosial Twitter dan kemudian ingin lanjut membuka Instagram, saya hanya perlu menggeser Quick Panel yang terletak di samping layar kanan, kemudian memilih Instagram. Layar akan secara otomatis pindah dari tampilan Twitter ke Instagram.
Daftar aplikasi di Quick Panel sendiri bisa kita atur, sesuai dengan preferensi masing-masing.
Fitur lain yang berguna adalah NFC untuk mengisi saldo BCA Flazz. Smartphone ini cocok banget buat pengendara mobil yang sering masuk tol sampai pengguna transportasi publik kereta MRT hingga TransJakarta.
Samsung juga memberi komitmen memberi update OS Android sampai 4 tahun ke depan dan ekstra 1 tahun untuk update security. Komitmen ini patut diapresiasi karena belum tentu brand lain mau memberikannya.

Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman memakainya selama dua minggu, Samsung Galaxy A33 5G bisa dikatakan perangkat yang worth it untuk kelas mid-range. Penampilannya yang polos membuat HP terkesan keren, tidak norak. Kamera belakang yang menonjol membuat tampian kerena, tapi ini menjadi perhatian saya yang khawatir tergores sesuatu jika tidak hati-hati. Sebaiknya jaga-jaga memakai case.
HP ini cocok buat kamu yang membutuhkan smartphone untuk mendukung aktivitas harian maupun digital, mulai dari mengakses konten media sosial, hiburan menonton atau main game, hingga streaming lagu, karena layar dan audionya yang oke punya. Pindah-pindah aplikasinya juga nyaman. Keberadaan NFC juga memudahkan untuk isi saldo kartu uang elektronik.
Samsung Galaxy A33 5G. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Sektor kamera terbilang bagus di kelasnya. Bisa meladeni kebutuhan foto hingga video. Dengan catatan, pengalaman pemotretan dan perekaman paling baik terasa ketika dilakukan di luar ruangan dan kondisi cahaya terang.
Samsung Galaxy A33 mengadopsi beberapa fitur kelas flagship, tapi kelemahannya juga ikut dibawa, salah satunya tidak ada kepala charger bawaan. Isu ini sebenarnya tak jadi masalah jika kamu sudah berinvestasi memiliki kepala atau adaptor charger berkualitas. Lubang untuk earphone kabel juga sudah tidak ada, memaksa pengguna pakai earphone Bluetooth.
Perangkat ini bisa kamu pakai hingga 4 tahun ke depan mengingat Samsung berkomitmen memberikan update OS sampai 4 tahun ke depan dan ekstra 1 tahun untuk update di sektor keamanan. Jaminan update ini sangat patut dipertimbangkan jika kamu adalah seorang yang memerhatikan keamanan.
Samsung Galaxy A33 juga sudah mendukung koneksi 2G, 3G, 4G LTE, hingga 5G. Jika tertarik, perangkat ini bisa kamu boyong dengan harga mulai dari Rp 4.699.000 untuk varian 6 GB/128 GB. Samsung juga menyediakan varian 8 GB/128 GB seharga Rp 4.999.000 dan varian 8 GB/256 GB seharga Rp 5.499.000.