Review TWS Nothing Ear 2: Audio Mengesankan, Ramah Android hingga Mac OS

24 Juli 2023 9:08 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nothing Ear 2. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nothing Ear 2. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Nothing Ear 2 tidak seperti Nothing Ear generasi pertama yang menderita banyak bug dan noise cancelation yang performanya biasa-biasa saja. Ear 2 sungguh mengalami peningkatan yang signifikan.
Desain Ear 2 memang sama seperti pendahulunya. Desain itu masih relevan di masa sekarang, sekaligus menjadi ikon desain yang kuat bagi lini produk Nothing. Mulai dari buds, hingga charging case-nya, semua dibuat transparan.
Mari kita bahas produk ini mulai dari desain, fitur, aplikasinya, hingga harganya. Apakah ia jadi TWS yang layak untuk dibeli?

Desain

Nothing memberi perbedaan desain yang jelas untuk membedakan Ear 2 dari generasi sebelumnya. Ada teks NOTHING ear (2) di setiap batang buds. Setiap buds pada Ear 2 memiliki tiga mikrofon.
Untuk Ear 2 varian warna hitam yang diulas kali ini, memiliki charging case dari material plastik transparan gelap. Bagi saya ini adalah warna sempurna, ketimbang varian putihnya. Material plastik yang lebih tebal dari Ear 1, membuatnya tidak mudah kotor dan tidak terlalu rentan pada goresan.
Di sisi kanan charging case ada port USB-C dan tombol setup yang berguna untuk memulai pairing Bluetooth Ear 2 dengan suatu perangkat elektronik.
Ukuran charging case-nya relatif pas untuk ditaruh di saku celana. Ia hanya membuat sedikit tonjolan di saku.
Casing pengisi daya ini punya kapasitas baterai 485 mAh. Pengisian nirkabel Qi (hingga 2,5W) juga tersedia, dan dapat diisi dayanya dengan kabel USB-C.
Tombol setup dan Port USB-C pada Nothing Ear 2. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Earbuds Ear 2 sudah disertifikasi IP54 agar tahan debu dan air, sedangkan casing pengisi dayanya bersertifikat IP55 untuk menangani percikan air dan paparan kotoran. Sertifikasi tersebut memberi jaminan buds ini aman terhadap keringat sehingga aman dipakai saat berolahraga.
Dalam paket pembeliannya, terdapat charging case dan dua unit buds Nothing Ear 2 untuk telinga kanan dan kiri. Kemudian ada kabel pengisi daya USB-C ke USB-C, dan ada tiga pasang karet silikon dengan ukuran berbeda yang siap dipasang untuk disesuaikan pada ujung telinga pengguna.

Kontrol dan Aplikasi Nothing X

Nothing meninggalkan metode kontrol sentuhan seperti yang mereka lakukan pada Ear 1. Ear 2 memakai metode kontrol pinch (mencubit) pada batang buds dengan dua jari. Ini mirip seperti kontrol Apple AirPods. Batang dari buds itu berperan seperti tombol untuk melakukan berbagai pengaturan. Pinch atau mencubit batang di sini, harus dilakukan dengan cara menahannya, sampai terdengar suara klik yang sangat tipis. Itu berarti kontrol berhasil dilakukan.
Pinch (mencubit) batang buds Nothing Ear 2 untuk melakukan kontrol. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Kalau kamu melakukan pinch batang buds sekali, itu berfungsi sebagai play dan pause lagu, atau untuk mengangkat dan menutup telepon masuk. Lalu pinch batang buds dua kali berfungsi next ke lagu berikutnya, atau menolak panggilan telepon yang masuk. Sementara pinch batang buds tiga kali berfungsi untuk previous ke lagu sebelumnya. Semua fungsi metode cubitan ini bisa diatur ulang di aplikasi Nothing X sesuai preferensi pengguna.
Berdasarkan pengalaman, kinerja metode kontrol pada Ear 2 tidak terlalu sensitif pada sentuhan. Di satu sisi itu menyebalkan, karena sering kali saya harus melakukan pinch lebih dari satu kali untuk mengeksekusi suatu kontrol. Jari saya juga sering mentok dengan tragus telinga ketika ingin mencubit batang buds. Di sisi lain, ada sisi positif dari metode kontrol yang tidak sensifit pada sentuhan ini. Ia jadi tidak rentan terhadap aktivitas yang tidak disengaja.
Yang baru dari Ear 2 ada pada fitur personalisasi untuk memfasilitasi preferensi mendengarkan musik bagi pengguna. Menu Equalizer di aplikasi Nothing X menyediakan pilihan karakter suara Balanced, More Bass, More Treble, dan Voice. Kita juga dimungkinkan untuk melakukan Custom untuk benar-benar mengontrol manual karakter audio sesuai keinginan.
Pada aplikasi Nothing X juga dimungkinkan untuk mengaktifkan dan mematikan fitur ANC (Active Noise Cancellation) serta mengaktifkan mode Transparency untuk memungkinkan kamu mendengarkan suara di background.
Ada tiga opsi intensitas ANC, yaitu low, mid, dan high. Semakin tinggi fitur ANC maka Ear 2 akan semakin memperkuat fungsi meredam bising di sekitar. Tapi, hal itu akan membuat baterai jadi lebih cepat terkuras. Sementara pilihan ANC Adaptive berguna untuk menyesuaikan intensitas peredaman kebisingan yang ada di sekitar pengguna.

Bagaimana Rasanya Pakai Nothing Ear 2?

Nothing memberikan tiga pilihan karet silikon ear tips dalam paket pembelian Ear 2. Ada yang terkecil 12mm (S), 13 mm untuk ukuran medium (M), dan yang terbesar berdiameter 14 mm (L). Karet silikon ini mudah dilepas. Jangan ragu untuk memakai karet silikon yang berbeda untuk telinga kanan dan kiri Anda, karena hal itu umum terjadi.
Saya sendiri memakai karet silkon ear tips ukuran M pada Ear 2. Begitu buds diselipkan ke telinga, perangkat nyangkut dengan sangat pas di telinga. Hal ini membuat tidak ada celah besar di antara telinga dengan buds. Posisi ini langsung meredam sebagian suara bising di sekitar, dan membuat pengalaman mendengar lagu jadi lebih baik.
Nothing Ear 2. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Saya sempat memakai Ear 2 saat bepergian dengan transportasi publik MRT Jakarta untuk mendatangi suatu pertemuan di kawasan Senayan. Selama perjalanan, perangkat ini nyangkut dengan sempurna di telinga. Dia bergeming, sekalipun saya berlari kecil mengejar kereta MRT.
Nothing Ear 2 adalah TWS yang menyenangkan. Kualitas audionya seimbang dan halus. Karakter More Bass atau Treble-nya tidak bikin sakit telinga. Mendengarkan musik rock yang cenderung ramai dan membara, jelas nikmat di sana. Kita juga bisa mendengarkan detail-detail instrumen yang mendalam dari Ear 2.
Fitur noise cancelation Ear 2 bekerja dengan baik. Saya sangat menikmatinya untuk mendengar lagu atau mendengar podcast saat bepergian dengan MRT Jakarta. Walaupun, saya lebih suka untuk mematikan ANC karena perlu lebih awas dengan lingkungan sekitar. Pengalaman yang menyenangkan ini tak lepas dari sejumlah fitur hebat pada Ear 2, termasuk keberadaan codec Bluetooth LHDC untuk melengkapi codec AAC dan SBC.
Pengalaman memakai aplikasi Nothing X juga sangat menyenangkan. Ikon tombol dibuat besar-besar. Visualnya cantik dan smooth. Didominasi dengan warna monokrom, hitam dan putih. Nothing mendesainnya dengan sangat user friendly. Sedap dipandang!

Mikrofon

Kualitas mikrofon Nothing Ear 2 juga bekerja sangat baik. Susunan tiga mikrofon di setiap tangkai buds dapat menangkap suara pengguna dengan sangat tajam. Ia menghasilkan suara yang normal seperti suara asli saat teleponan dengan smartphone. Artinya, suara pengguna tidak terkonversi menjadi karakter yang cempreng, pecah, atau seperti tenggelam.
Saat saya teleponan di ruangan yang sunyi, lawan bicara benar-benar hanya mendengar suara saya, yang seakan berada dalam kesunyian.
Nothing Ear 2. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Sementara saat saya teleponan di sebuah ruangan yang juga diisi kedua anak saya (masing-masing usia 4 tahun dan 2 tahun), saya perlu mengaktifkan fitur ANC untuk meredam suara anak-anak. Konsekuensinya, suara yang diterima lawan bicara sedikit teredam, walau masih jelas terdengar. Itu terjadi karena fitur ANC bekerja optimal meredam suara bising dan itu berdampak pada suara pengguna yang ikut teredam saat didengar oleh lawan bicara.

Baterai Tahan Berapa Lama?

Saat active noise cancellation (ANC) berada dalam posisi menyala, Nothing klaim Ear 2 bisa bertahan selama 4 jam dari buds-nya itu sendiri, dan bisa tahan 22,5 jam kalau buds-nya diisi dayanya lagi di casing.
Sementara kalau ANC dimatikan, angka daya tahan baterainya naik menjadi 6,3 jam dan 36 jam kalau diisi dayanya di casing.
Daya baterai Ear 2 dapat diisi ulang dengan colokan USB-C yang disertakan dalam kemasan. Pengisian daya wireless juga dimungkinkan seperti pada Ear 2.

Apa Bisa Konek ke iPhone dan MacBook?

Saat ini, perangkat daily driver saya adalah smartphone Android dan laptop MacBook Pro 13 inci. Nothing Ear 2 dapat terkoneksi mulus pada kedua perangkat itu. Saya juga telah mencoba Ear untuk terhubung via Bluetooth ke iPhone serta tablet Android, dan semua proses pairing Bluetooth-nya dapat dilakukan secara cepat.
Fitur Dual Connection pada Ear 2 memungkinkannya terhubung ke dua perangkat sekaligus. Ear 2 mempertahankan koneksi ke laptop dan smartphone saat saya bekerja di kantor.
Nothing Ear 2. Buds kanan ditandai warna merah, buds kiri warna putih. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan

Kesimpulan

Kualitas suara pada Nothing Ear 2 bisa termasuk mengesankan. Saya menyukai mode More Bass untuk memberi sensasi tendangan bass. Kita bisa mengaktifkan fitur noise cancellation (ANC) kalau mau mendapatkan sensasi mendengar lagu yang lebih senyap dan nikmat, tetapi saya lebih menyukai untuk tidak mengaktifkan ANC agar lebih awas dengan kondisi sekitar.
Mikrofonnya juga bekerja sempurna. Ketiga mikrofon pada setiap batang buds dapat menangkap suara yang baik, dan lawan bicara menangkap suara tersebut dengan baik. Konversi suaranya akurat. Tidak membuat suara kita menjadi cempreng, pecah, atau seperti tenggelam.
Pairing Bluetooth Ear 2 juga bekerja dengan baik pada smartphone dan tablet Android, hingga iPhone dan MacBook. Koneksi Bluetooth-nya bisa dilakukan secara cepat, dan bisa dilakukan Dual Connections. Saya juga menyukai UI dan UX pada aplikasi Nothing X. Tombol-tombolnya dibuat besar. Visualnya indah dan smooth. Semua sangat user friendly.
Urusan kualitas hasil audio, mikrofon, dan aplikasinya, semua itu setimpal dengan banderol harganya di angka Rp 2,4 juta. Harga itu lebih tinggi dari Samsung Galaxy Buds 2 Pro yang dibanderol Rp 2,2 juta, dan lebih rendah dari Apple AirPods Generasi 3, AirPods Pro Generasi 1 dan 2.
Nothing Ear 2. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Namun, saya kurang nyaman dengan metode kontrol pinch di batang buds Ear 2 karena sering kali harus melakukannya lebih dari sekali untuk mengeksekusi suatu tindakan. Ia tidak sensitif terhadap sentuhan, tetapi di sisi lain itu memberi dampak positif agar ia tidak rentan terhadap aktivitas yang tidak disengaja.
Urusan daya tahan baterai Ear 2 juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Nothing. Kelak, di generasi berikutnya, semoga Nothing dapat meningkatkan ketahanan baterai earbuds mereka.
Nothing Ear 2 patut dipertimbangkan untuk kamu yang memerlukan TWS dengan kualitas audio dan mikrofon yang baik, dan dibanderol dengan harga di bawah Rp 2,5 juta. Ditambah warna transparan pada buds dan charging case-nya, membuat Ear 2 benar-benar keren secara tampilan. Kalau mau merasakan sensasi mendengar musik dan teleponan dengan Ear 2, kamu dapat menjajalnya terlebih dahulu di toko Urban Republic terdekat.