Riset IDC: Samsung Masih Jadi Raja Smartphone di Indonesia

30 Agustus 2019 18:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Smartphone Samsung Galaxy Note 10. Foto: Eduardo Munoz/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Smartphone Samsung Galaxy Note 10. Foto: Eduardo Munoz/Reuters
ADVERTISEMENT
Persaingan industri smartphone di Indonesia sedang memanas. Hasil riset berbeda dari sejumlah lembaga analisis membuat peta persaingan pasar smartphone di Tanah Air jadi semakin menarik.
ADVERTISEMENT
Hasil riset terbaru telah dikeluarkan oleh lembaga analisis IDC. Riset baru IDC ini terkait perolehan pangsa pasar alias market share smartphone di Indonesia pada kuartal kedua 2019.
Menurut riset IDC ini, Samsung masih menduduki posisi puncak peringkat brand smartphone dengan raihan pangsa pasar yang paling besar, yakni 26,9 persen. Sementara itu, di posisi kedua ada Oppo yang memperoleh pangsa pasar 21,5 persen.
Di bawah Oppo, ada 'saudara' mereka yaitu Vivo di posisi tiga yang memperoleh pangsa pasar 17 persen. Xiaomi tampak mengalami penurunan posisi. Dari sebelumnya di posisi kedua, kini mereka harus puas berada di posisi keempat dengan raihan pangsa pasar 16,8 persen.
Pangsa pasar smartphone di Indonesia Q2 2019. Foto: IDC Indonesia
Kejutan juga terjadi ketika Realme yang belum lama masuk Indonesia kini mampu merengsek masuk ke dalam lima besar brand smartphone terlaris di Indonesia. Realme berhasil naik ke peringkat lima dalam daftar tersebut dengan pangsa pasar 6,1 persen. Merek ponsel lainnya di luar lima besar jika digabung mendapatkan porsi 11,7 persen.
ADVERTISEMENT
Market Analyst IDC Indonesia, Risky Febrian, mengungkapkan laporan kuartal dua 2019 ini mencatatkan rekor baru dalam pengapalan smartphone dengan jumlah 9,7 juta unit atau naik 20 persen dibanding kuartal satu 2019.
Dibanding kuartal yang sama tahun lalu, kenaikannya mencapai tiga persen dengan mengapalkan 9,5 juta unit. Menurut Risky, kenaikan memang sering terjadi di kuartal dua setiap tahunnya. Itu dikarenakan bertepatan dengan momen Lebaran dan libur sekolah. Selain itu, rencana aturan IMEI untuk memblokir ponsel black market juga dianggap turut mempengaruhi.
Smartphone Samsung Galaxy S10, Galaxy S10 Plus, Galaxy S10e, dan Galaxy S10 5G. Foto: Henry Nicholls/Reuters
"Pengiriman smartphone mencatatkan rekor baru, dengan jumlah 9,7 juta unit di Q2 2019. Momen ini bertepatan dengan Lebaran dan libur sekolah. Sebagian penyebabnya dikarenakan oleh antisipasi para vendor smartphone dalam menghadapi rencana pemerintah untuk membatasi impor smartphone ilegal," ujar Risky, dalam keterangan yang diterima kumparan, Jumat (30/8).
ADVERTISEMENT
IDC juga memiliki catatan penting tentang pergerakan lima besar merek smartphone yang menguasai pasar Indonesia. Misalnya saja Samsung, berhasil memperkuat seri Galaxy di posisi segmen menengah dan segmen premium, di mana Samsung mampu menawarkan perangkat dengan spesifikasi, fitur, dan rentang harga yang lebih kompetitif.
Sementara itu, Oppo memperoleh pangsa pasar yang signifikan di segmen low-end karena cakupannya yang luas di pasar offline. Sedangkan, Vivo menunjukkan peningkatan segmen di kelas menengah.
Smartphone Oppo K3. Foto: Oppo
Xiaomi menurut IDC, dengan memperkenalkan model Redmi 7 dan Redmi Note 7 menjadi kekuatan tersendiri. Namun, tingginya permintaan Redmi Note 7 membuat harganya melambung tinggi.
Pemain baru, Realme, menerapkan strategi portfolio produk yang agresif dan memperkenalkan C2 dan 3 Pro. Selain spesifikasi dan desain fisiknya yang kompetitif, Realme menerapkan inisiatif pengendalian harga yang ketat dan menjadi pembeda dengan kompetitor lain.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui sebelumnya, ada dua hasil riset yang berbeda tentang penguasaan pangsa pasar smartphone di Indonesia pada kuartal dua 2019. Ada laporan Canalys yang menempatkan Oppo berada di posisi puncak penguasa pasar, sementara lembaga riset lainnya Counterpoint senada dengan IDC yang menempatkan Samsung di posisi teratas.