Riset: Masyarakat Indonesia Mulai Pakai AI buat Bekerja, ChatGPT Jadi Favorit

21 Juni 2023 8:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia mulai beralih menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk bekerja. Survei Populix mencatat, 45 persen masyarakat Inndonesia ternyata sudah pakai platform berbasis AI guna menunjang produktivitas dan efektivitas pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan bertajuk Unveiling the Revolution: How Technology Reshapes the Future of Work yang dirilis Mei 2023 itu, dari angka tersebut, penggunaan ChatGPT mencapai 52 persen dan Copy.ai sebesar 29 persen.
Survei tersebut dilakukan pada April 2023 terhadap total 1.014 responden berusia 17-55 tahun.
Survei Populix kehadiran teknologi di dunia kerja. Foto: Populix
ChatGPT dan platform AI lainnya banyak digunakan karena berbagai alasan. Sebanyak 75 persen responden menilai platform ini dipakai karena punya tools untuk bekerja.
Selain itu, platform digunakan sebab banyak template untuk pekerjaan lainnya (53 persen) dan membantu mencari ide (44 persen). Penggunaan platform ini juga diwajibkan oleh institusi, kantor, serta kampus untuk digunakan (26 persen).
Survei Populix ini juga menemukan aplikasi produktivitas yang paling banyak digunakan. Aplikasi Zoom rupanya paling banyak digunakan oleh pribadi dan kantor.
ADVERTISEMENT
Aplikasi lainnya yang tak kalah banyak digunakan untuk menunjang produktivitas adalah Google Workspace, Microsoft Teams, Skype, serta Slack. Mayoritas penggunanya merupakan Gen Z, disusul Millennial dan Gen X.
Penggunaan AI dalam pekerjaan menunjukkan geliatnya, namun Indonesia masih kalah dari negara-negara maju. Data Statista menunjukkan, China memimpin sebagai negara dengan adopsi dan penyebaran AI tertinggi di dunia.
Peringkat itu disusul Singapura, India, Italia, dan UAE. Secara global, penyebaran AI baru mencapai 34 persen dan eksplorasinya baru sebesar 42 persen.