Riset: Radiasi HP Ternyata Bisa Bunuh Serangga

23 September 2020 6:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lebah Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Lebah Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Populasi serangga di Eropa disebut mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Ilmuwan Jerman menduga, salah satu penyebabnya adalah gelombang radiasi yang dipancarkan handphone (HP).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penelitian terbaru, radiasi HP berpengaruh buruk bagi populasi serangga. Radiasi yang berasal dari gelombang elektromagnetik yang dihasilkan smartphone disebutnya dapat membunuh serangga.
Riset itu dilakukan oleh tim peneliti Serikat Konservarsi Lingkungan dan Keragaman Hayati (Nature and Biodiversity Conservation Union/NABU) di Jerman. Dalam penelitiannya, ilmuwan menganalisis 190 penelitian tentang serangga di Jerman dan Luxembourg.
Dari 83 studi yang dianggap relevan dengan topik ini, ada 72 penelitian yang menunjukkan bahwa radiasi punya efek negatif bagi insect. Adapun serangga yang paling banyak terkena dampaknya adalah lebah, tawon, dan lalat.
"Studi ini menunjukkan bahwa kita harus mengarahkan pandangan ke semua arah ketika menganalisis penyebab punahnya serangga," kata Johanes Enssle, salah satu peneliti NABU, seperti dikutip AFP.
Bermain game di smartphone Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
Adapun efek negatif radiasi HP pada serangga antara lain mengurangi kemampuan mereka untuk bernavigasi. Mereka kesulitan untuk menentukan arah karena medan magnet.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dampak negatif tersebut juga memengaruhi proses berkembang biak karena rusaknya material genetik serta larva serangga-serangga itu. 
Radiasi HP dan Wi-Fi juga disebut bisa merusak sistem imun serangga. Sebab, radiasi memicu serangga menyerap ion kalsium yang tidak dibutuhkan sel tubuhnya dalam jumlah banyak.
Hal ini dapat menyebabkan rantai biokimia pda serangga dan dapat mengganggu ritme sirkadian atau waktu bangun dan tidur serangga. Pada akhirnya, hal tersebut membuat sistem kekebalan tubuh serangga menjadi terganggu.
“Beberapa dari kita merasa tidak nyaman dengan hal ini dikarenakan berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari kita dan terdapat kepentingan yang kuat di balik teknologi komunikasi,” tambah Enssle.
Ilustrasi lebah Foto: pieterz
Perlu dicatat, hasil riset analisis tim ilmuwan NABU itu masih berstatus belum peer-review. Artinya, studinya belum diulas oleh ilmuwan lain.
ADVERTISEMENT
Hipotesisnya perlu dikaji lebih dalam dengan penelitian lanjutan, terutama soal efek radiasi HP terhadap hewan lain atau bahkan manusia. Riset lebih lanjut juga bisa membahas radiasi yang berkaitan dengan perangkat berteknologi 5G.
Teknologi internet 5G diperkirakan mampu menawarkan kecepatan 100 kali lebih baik dibanding jaringan 4G. Namun teknologi tersebut mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, di antaranya dari komunitas juru kampanye lingkungan.