Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Robot AI Ini Sukses Bikin Lukisan Alan Turing, Laku Terjual Rp 20 Miliar
13 November 2024 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penjualan ini menandai karya seni pertama dari robot humanoid yang sukses terjual di pelelangan. Lukisan “A.I. God” terjual di rumah lelang Sotheby's Digital Art Sale di New York. Awalnya, “A.I. God” diperkirakan hanya akan terjual sekitar 120.000-180.000 dolar AS. Namun, karya seni ini justru dibeli oleh seorang anonim dengan harga sangat tinggi, yakni 1,3 juta dolar atau setara Rp 20 miliar.
Sementara seniman di balik lukisan “A.I. God” adalah Ai-Da, robot humanoid yang diberi nama Ada Lovelace. Ada Lovelace diketahui merupakan seorang programmer komputer pertama di dunia dan ahli matematika abad ke-19.
Dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Ai-Da mampu menganalisis foto Alan Turing dan memprosesnya menjadi karya seni ciptaannya sendiri.
ADVERTISEMENT
“Kami berbincang dengan Ai-Da, menggunakan model bahasa AI miliknya, tentang apa yang ingin ia lukis. Dalam hal ini, kami berdiskusi dengannya tentang ‘A.I. for good’ yang membuat Ai-Da mengangkat Alan Turing sebagai tokoh penting dalam sejarah AI yang ingin ia lukis,” kata Aidan Meller, Direktur Proyek Robot Ai-Da, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science.
“Kami kemudian berdiskusi dengan Ai-Da tentang bagaimana ia ingin melukis Alan Turing. Kami mengajukan pertanyaan kepada Ai-Da seputar gaya, warna, konten, corak, tekstur, dan sebagainya. Ai-Da kemudian menggunakan kamera di matanya untuk melihat gambar Alan Turing bersama algoritma menggambar dan melukis AI miliknya dan lengan robotiknya untuk membuat sketsa awal yang diikuti oleh beberapa lukisan Alan Turing,” jelas Meller.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Ai-Da mengaplikasikan cat akrilik dan cat minyak ke kanvas, di mana masing-masing lukisan membutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan jam untuk diselesaikan. Untuk proyek ini, Ai-Da melukis 15 potret wajah Turing. 3 dari 15 gambar ini kemudian dipilih oleh Ai-Da sebelum dipindai dan diunggah ke komputer tempat gambar akhir disusun. Hasil akhir kemudian diaplikasikan ke kanvas besar menggunakan printer bertekstur 3D.
Meski sebagian besar proses melukis dilakukan oleh Ai-Da, namun dia tetap membutuhkan bantuan manusia.
“Asisten studio kemudian menambahkan tekstur pada kanvas hasil cetak 3D dari karya seni tersebut–karena lengan robot pelukis Ai-Da tidak dapat meregang hingga ke kanvas berskala besar dan terbatas pada kanvas berukuran A3,” papar Meller.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada perubahan pada gambar yang mendasari proses pembuatan. Ai-Da kemudian menambahkan tanda dan tekstur pada kanvas akhir untuk melengkapi karya seninya. Posisi dan warna tanda ini diputuskan Ai-Da berdasarkan pembicaraan tentang apa yang ingin ia lakukan.”
Ai-Da robot yang digagas oleh Meller, pedagang seni dan direktur galeri. Meski gagasan utamanya dari Meller, robot ini dibuat oleh Engineered Arts, kelompok robotika yang berbasis di Inggris yang juga menciptakan robot humanoid Ameca, salah satu robot berbentuk manusia paling canggih di dunia. Robot ini dikembangkan oleh mahasiswa PhD dan profesor di Universities of Oxford and Birmingham.
"Lelang ini merupakan momen penting bagi seni visual, di mana karya seni Ai-Da membawa fokus pada dunia seni dan perubahan sosial, saat kita bergulat dengan era AI yang semakin berkembang. Karya seni 'A.I. God' memunculkan pertanyaan tentang agensi, saat AI semakin kuat," tambah Meller.
ADVERTISEMENT