Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
27 Ramadhan 1446 HKamis, 27 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Ruby Alamsyah Bikin IC4, Aplikasi untuk Cek dan Lapor Kejahatan Siber
26 Februari 2025 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Perusahaan PT Digital Forensic Indonesia (DFI), yang dipimpin oleh pakar keamanan siber Ruby Alamsyah, meluncurkan aplikasi Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4) untuk membantu masyarakat mencegah dan menanggulangi berbagai bentuk kejahatan siber, termasuk penipuan online yang marak terjadi belakangan ini.
ADVERTISEMENT
IC4, yang tersedia dalam format website maupun aplikasi, menyediakan berbagai fitur seperti Cek Data sebagai deteksi awal kejahatan online. Pengguna dapat mengecek email, link phishing, file/APK, rekening, pesan penipuan, nomor telepon, hingga profil fintech. Lewat IC4, pengguna juga bisa melaporkan kasus kejahatan online.
IC4 juga menampilkan artikel-artikel pakar yang mengulas tentang kejahatan siber, termasuk modus dan saran pencegahan.
Founder sekaligus CEO DFI, Ruby Alamsyah, mengatakan bahwa pihaknya tak hanya menargetkan segmen masyarakat sebagai pengguna dari IC4, tetapi juga segmen korporasi untuk memperkuat sistem keamanan digitalnya, terutama perusahaan yang memiliki klien atau pelanggan dalam jumlah besar.
Ruby juga berharap aplikasi ini dapat meningkatkan literasi digital bagi masyarakat, serta menciptakan ekosistem digital yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
Peluncuran IC4 dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, Deputi III Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), Sulistyo. Turut hadir sejumlah pakar teknologi informasi dan keamanan siber, seperti Onno Widodo Purbo dan Gildas Deograt Lumy.
Nezar dan tim Komdigi mengapresiasi kehadiran IC4 yang membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran keamanan siber di Indonesia, yang tengah menempuh perjalanan transformasi digital mengenai big data, AI, dan tentu saja keamanan digital.
Nezar mengatakan bahwa Indonesia harus menelan pil pahit dari bobolnya data pribadi publik yang disimpan di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada Juni 2024. Ada reputasi yang runtuh di sana, sekaligus ada biaya besar yang harus dikeluarkan untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kembali reputasi pemerintah dalam mengelola data publik.
ADVERTISEMENT
“IC4 merupakan sumbangsih dari ekosistem dalam memperkuat keamanan ruang digital di Indonesia. IC4 diharapkan dapat menjadi salah satu pilar dalam perlindungan atas kejahatan online bagi masyarakat secara luas,” ujarnya.
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN, Sulistyo, menambahkan, IC4 merupakan inisiasi yang positif dari ekosistem digital sebagai solusi yang akan membantu pemerintah meminimalisir risiko kejahatan siber.
“UU Keamanan dan Ketahanan Siber telah masuk Prolegnas DPR RI di era Presiden Prabowo Subianto. Kontribusi dari komunitas keamanan digital seperti aplikasi IC4 ini dapat menjadi bagian strategi keamanan siber nasional,” ujarnya.