Rudiantara Komentari Masuknya Nadiem Makarim dalam Kabinet Jokowi

22 Oktober 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menkominfo, Rudiantara. Foto: Aulia Rahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menkominfo, Rudiantara. Foto: Aulia Rahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Nadiem Makarim, pendiri Gojek, secara mengejutkan mundur dari posisinya sebagai CEO. Keputusan ini ia ambil setelah dirinya dipastikan bakal masuk kabinet pemerintahan Joko Widodo yang akan diumumkan pada Rabu (23/10).
ADVERTISEMENT
Meski telah berhasil membawa kesuksesan bagi Gojek, kapasitas Nadiem di pemerintahan masih dipertanyakan. Pasalnya, bagaimanapun juga mengurus perusahaan dan negara adalah dua hal yang berbeda.
Menanggapi hal tersebut, Rudiantara, yang baru saja melepas jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika, membenarkan permasalahan tersebut. Menurutnya, Nadiem perlu belajar aspek politik jika nantinya masuk ke pemerintahan, berbeda dengan ketika masih di perusahaan yang lebih banyak berkaitan dengan aspek komersial.
Nadiem Makarim bersama Rudiantara. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
"Komprominya ya satu, masalah politis aja, ya tapi nanti kan ada arahan dari Presiden dan Wakil Presiden," ungkap Rudiantara, saat ditemui di Jakarta, Selasa (22/10).
Meski nantinya akan diarahkan oleh presiden, Rudiantara mengatakan bahwa Nadiem memiliki kapasitas untuk berperan di pemerintahan dengan cara yang orisinil. Dia menilai bahwa Nadiem sudah terbiasa mencari cara baru untuk memecahkan permasalahan.
ADVERTISEMENT
"Tapi, saya yakin orang seperti Nadiem, karena orang yang sudah tidak memikirkan lagi dirinya sendiri, sudah selesai dengan dirinya, beliau akan 'ya kalau menurut saya begini ya begini," jelas Rudiantara.
"Di bawah Presiden dan Wakil Presiden saya rasa beliau akan tetap berkreasi seperti di Gojek. Artinya, come up dengan ide-ide baru, dengan cara baru yang memotong mata rantai yang tidak efisien," pungkasnya.
Mantan Menkominfo, Rudiantara. Foto: Aulia Rahman/kumparan
Sebagai contoh, Rudiantara menyebut bahwa Nadiem sukses mengatasi inefisiensi transportasi ojek. Dengan kehadiran Gojek, pengemudi ojek dapat memaksimalkan waktu mereka untuk mengantar penumpang, alih-alih membuang waktu di pangkalan.
Nadiem pertama kali mendirikan Gojek pada tahun 2010 bersama Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran. Saat itu, layanan Gojek baru sebatas pemesanan ojek lewat call center. Barulah pada 2015, Gojek meluncurkan aplikasi di Android dan iOS. Ini menjadi awal laju kencang pertumbuhan Gojek hingga sekarang menjadi super app dan berstatus decacorn.
ADVERTISEMENT