Rudiantara Surati AWS soal Kebocoran Data Penumpang Lion Air

19 September 2019 10:21 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara (kanan). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara (kanan). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut turun tangan menangani kasus kebocoran puluhan juta data penumpang dua maskapai penerbangan milik Lion Air. Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, pihaknya telah mengirim surat ke Amazon.
ADVERTISEMENT
Data yang bocor ini dilaporkan beredar di forum pertukaran data sejak sebulan lalu. Data-data tersebut diakses dalam penyimpanan cloud Amazon Web Services (AWS) yang dibuka lewat web.
"Sejak Tengah malam kami sudah komunikasi dengan Amazon Web Series (AWS) dan surat sudah kami kirim ke AWS, menanyakan proses (breach) yang terjadi," terang Rudiantara pada kumparan, Kamis (19/9).
Amazon Web Services. Foto: Salvador Rodriguez/Reuters
Rudiantara menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti. Selain itu, ia turut mengundang pihak maskapai Lion Air untuk bertemu pada minggu ini dan menelusuri kasus tersebut.
Adapun jumlah data yang bocor diperkirakan mencapai 35 juta data yang tersimpan di file backup yang dibuat pada Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air. Data itu terbagi dalam dua database yang masing-masing berisi 21 juta data dan 14 juta data termasuk informasi KTP penumpang, alamat, nomor telepon, email, nama, tanggal lahir, nomor paspor, hingga masa berlaku paspor.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kejadian ini, PR and Communications Department Malindo Air, Andrea Liong, mengaku bahwa telah terjadi kebocoran data dan pihaknya tengah menyelidiki hal itu bersama pihak penyedia layanan data eksternal, AWS.
"Kami sadar, beberapa data pribadi penumpang yang disimpan atau hosted on di lingkungan berbasis cloud, kemungkinan sudah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," tutur Andrea.
Namun, Andrea memastikan tidak ada data rincian pembayaran penumpang yang bocor. Sebab, pihaknya tidak pernah menyimpan rincian pembayaran setiap pelanggan dalam server, sesuai dengan ketentuan payment card industry dan data security standard.
Sebagai tindakan pencegahan, Andrea tetap meminta seluruh pelanggan yang memiliki akun Malindo Miles untuk mengubah kata sandi mereka. Terutama, jika kata sandi tersebut sama dengan kata sandi pada layanan daring lainnya.
ADVERTISEMENT