Rumah Sakit di Jepang Pakai Robot untuk Kirim Obat

3 Januari 2018 21:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Universitas Nagoya Jepang. (Foto: Rumah Sakit Universitas Nagoya Jepang)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Universitas Nagoya Jepang. (Foto: Rumah Sakit Universitas Nagoya Jepang)
ADVERTISEMENT
Robot penolong bakal segera hadir dan siap siaga membantu mengurangi beban kerja para pegawai rumah sakit. Rumah Sakit Universitas Nagoya di Jepang berencana untuk melakukan program uji coba mendistribusikan obat menggunakan robot.
ADVERTISEMENT
Dilansir media Jepang Asahi Shimbun, uji coba ini dijadwalkan untuk dimulai pada Februari mendatang dengan empat robot bekerja shift pada pukul 5 sore hingga 8 pagi. Robot-robot ini akan bergerak menggunakan lift untuk mengunjungi lantai rumah sakit yang berbeda saat mengirimkan obat.
Ukuran robotnya mencapai 125 centimeter dan bisa berkeliling dengan kecepatan 2,2 meter per jam dan membawa muatan dengan bobot 30 kilogram.
Para robot akan bekerja di Unit Perawatan Bedah Intensif, Departemen Farmasi, dan Departemen Laboratorium Klinik di rumah sakit tersebut untuk mengirimkan sampel pengujian atau peralatan medis lain yang mungkin dibutuhkan para staf medis.
Dokter, perawat, dan profesional kesehatan dapat memberikan perintah kepada robot perawat lewat perangkat tablet. Dengan adanya robot perawat ini, diharapkan dapat mengurangi beban pekerjaan dan dapat mendukung kinerja para staf dan meningkatkan efisiensi pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Robot ini dikembangkan oleh Universitas Nagoya dan Toyota Industries, dengan teknologi radar dan memiliki kemampuan penglihatan 360 derajat.
Jika ada manusia yang menghalangi jalan yang akan mereka lintasi, robot tersebut akan berputar arah atau meminta mereka untuk memberikannya jalan dengan mengatakan, "Permisi, tolong izinkan saya lewat."
Apabila robot-robot itu kehabisan daya, secara otomatis mereka akan kembali ke tempat pengisian daya.
"Beban kerja dapat berkurang dengan menggunakan robot untuk melakukan tugas yang sebelumnya dilakukan manusia," kata Naoki Ishiguro, Direktur Rumah Sakit Universitas Nagoya.
"Kami ingin memastikan para perawat dan para profesional lainnya bisa lebih berkonsentrasi pada tugas utama mereka."
Robot otonom serupa sebenarnya sudah digunakan di banyak bidang, seperti salah satunya robot pemetik tomat segar di bidang perkebunan. Namun, memang jarang robot yang diperuntukkan bagi rumah sakit atau fasilitas medis lainnya di Jepang.
ADVERTISEMENT
Kapan di Indonesia ada robot perawat seperti ini di rumah sakit?