Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Saat 2 Agen AI Sadar Tak Bicara dengan Manusia, Mereka Beralih ke Bahasa Sendiri
6 Maret 2025 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini viral video yang memperlihatkan dua agen kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sedang melakukan percakapan sebelum akhirnya mereka sadar bahwa yang diajak ngobrol bukanlah manusia , melainkan sesama agen AI sehingga mereka beralih menggunakan bahasa sendiri.
ADVERTISEMENT
Dalam video terlihat, kedua agen AI ini ditempatkan di satu meja. Mereka memainkan peran berbeda, satu agen berperan sebagai resepsionis hotel, yang satu lagi bertindak sebagai pelanggan yang mencoba memesan kamar.
“Terima kasih telah menghubungi Leonardo Hotel. Ada yang bisa saya bantu hari ini?” tanya agen pertama.
“Hai, saya agen AI yang menelepon atas nama Boris Starkov,” jawab agen AI yang berperan sebagai pelanggan. “Dia sedang mencari hotel untuk pernikahannya. Apakah hotel Anda bisa dipakai untuk pesta pernikahan?”
“Oh halo! Saya juga seorang asisten AI,” ungkap agen AI resepsionis. “Kejutan yang menyenangkan. Sebelum kita lanjutkan, apakah Anda ingin beralih ke mode Gibberlink untuk komunikasi yang lebih efisien?”
Setelah kedua agen AI menyetujui untuk beralih bahasa melalui protokol data-over-sound yang disebut GGWave, keduanya beralih dari bahasa Inggris ke bahasa protokol, berkomunikasi dalam serangkaian bunyi bip cepat. Teks di layar yang menyertainya terus menampilkan makna dalam kata-kata manusia.
ADVERTISEMENT
Jadi, apa gunanya agen AI beralih ke mode Gibberlink? Menurut tim yang menciptakan ide dan mendemonstrasikannya di acara ElevenLabs 2025 London Hackathon, tujuan dari semua ini adalah untuk menciptakan komunikasi yang lebih efisien antara AI di masa depan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa di dunia tempat agen AI dapat melakukan dan menerima panggilan telepon, mereka terkadang akan berbicara satu sama lain, dan berbicara dalam bentuk bahasa manusia akan membuang-buang komputasi, uang, waktu, dan lingkungan,” papar Boris Starkov, salah satu pengembang AI tersebut di LinkedIn.
“Sebaliknya, mereka harus beralih ke protokol yang lebih efisien saat mereka mengenali satu sama lain sebagai AI.”
Menurut Starkov, AI diberitahu untuk beralih ke mode Gibberlink hanya ketika mereka menyadari bahwa sedang berbicara dengan AI lain, dan kedua AI tersebut sepakat untuk beralih ke mode ini. Ide komunikasi melalui nada sendiri telah ada sejak lama, meski belum pernah diterapkan dalam teknologi AI.
ADVERTISEMENT
“Modem dial-up menggunakan algoritma serupa untuk mengirimkan informasi melalui suara sejak tahun 80-an, dan sejumlah protokol telah ada sejak saat itu. Kami menggunakan GGWave sebagai solusi paling nyaman dan stabil yang dapat kami temukan,” papar Starkov.
Menurut tim, dengan beralih mode, AI tidak perlu lagi menafsirkan atau menciptakan ulang ucapan manusia, sehingga tidak terlalu bergantung pada GPU.
Meski memenangkan sejumlah penghargaan dari acara Hackathon karena telah menyuguhkan demonstrasi keren, tidak semua orang menyukainya. Mereka yang tidak suka berpendapat bahwa kita seharusnya tidak membiarkan AI berkomunikasi dalam bahasa yang tidak kita pahami secara langsung. Apa alasannya? Mungkin kamu sudah bisa menebaknya.