Salah Kaprah Beli Charger dan Kabel Murah untuk Cas HP

10 Maret 2020 8:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charger Handphone  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Charger Handphone Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Aktivitas mengisi daya (charging) smartphone terlihat seperti urusan yang remeh. Ketika baterai habis dan tak membawa charger, pengguna biasanya hanya perlu mencari charger dengan port kabel yang sesuai dengan ponselnya untuk mengisi daya.
ADVERTISEMENT
Namun, kamu perlu berhati-hati dalam menggunakan charger dan kabel data yang perangkat gunakan saat charging. Mengisi daya baterai smartphone dengan charger dan kabel data nonresmi yang tak sesuai standar bisa jadi malapetaka.
Menurut pakar gadget, Lucky Sebastian, fenomena charger dan kabel data nonstandar muncul dari mahalnya harga kedua aksesori tersebut yang disediakan produsen smartphone. Charger dan kabel data tak resmi yang jauh lebih murah jadi jawaban pengguna, jika aksesori tersebut rusak atau hilang.
Ilustrasi charging ponsel Foto: Shutter Stock
Meski begitu, ada potensi bahaya yang dibawa aksesori abal-abal. Lucky berkata, charger dan kabel data nonresmi belum tentu sesuai dengan standar yang dimiliki sebuah perangkat.
"Biasanya yang dihilangkan pada charger abal-abal adalah proteksi keamanan dan QC besaran arus dan daya yang dihasilkan," kata Lucky ketika dihubungi kumparan, Jumat (6/3).
ADVERTISEMENT
"Pada kabel biasanya serabut yang digunakan tipis. Padahal tanpa serabut kabel yang memadai, arus akan diubah menjadi panas. Seperti air mengalir tetapi pipanya kurang besar, sehingga meluber," sambungnya.
Penggunaan charger dan kabel data nonstandar bisa merusak kesehatan baterai perangkat. Akibat terburuknya, smartphone yang kamu gunakan bisa meledak karena hambatan panas saat mengisi daya.
Ilustrasi Charger Handphone. Foto: Shutter Stock
Lucky menambahkan, potensi bahaya yang disebutkan tadi bukan berarti mengharuskan pengguna selalu memakai charger original dan tidak boleh menggunakan charger pihak ketiga. Charger pihak ketiga bisa digunakan oleh pengguna, namun kamu harus memastikan jaminan kualitas dari aksesori tersebut.
Alih-alih menyalahkan 'charger dan kabel non-ori', Lucky menyebut bahwa 'charger dan kabel non-standar' lebih tepat disebut sebagai sumber masalah.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh teknologi fast charging VOOC milik Oppo akan berbeda dengan standar Quick Charge dari chipset Qualcomm Snapdragon yang biasa digunakan Samsung. Menurut Lucky, agar pengisian daya smartphone bisa optimal, charger dan kabelnya jangan ditukarkan dengan aksesori lain, meski penggantinya itu punya ukuran arus, tegangan, dan daya yang sama.
"Smartphone sekarang besar-besar ukuran kapasitas baterainya, dan banyak yang sudah memiliki teknologi fast charging. Sayangnya teknologi ini tidak semua brand menggunakan metode yang sama," katanya.
Charger Oppo Reno 2F. Foto: Faisal Rahman/kumparan
"Jadi secara prinsip kita sebaiknya mengerti teknologi charging apa yang digunakan smartphone kita, kalau ingin optimal dalam pengisian," imbuhnya.
Lucky menambahkan, kebanyakan smartphone keluaran baru saat ini telah memiliki cip khusus yang mengatur manajemen arus. Meskipun charger-nya berbeda, itu bisa tetap berfungsi secara aman karena daya yang digunakan akan disesuaikan ke ukuran standar.
ADVERTISEMENT
Jadi, kamu perlu memeriksa terlebih dahulu standar dan kualitas charger dan kabel data yang smartphone kamu gunakan. Atau kalau tak mau repot, pastikan bahwa charger dan kabel data itu original dan sesuai peruntukan untuk perangkat yang dipakai.