Satelit Merah Putih 2 Bisa Jadi Backbone Penanganan Bencana di Indonesia

22 Februari 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roket Falcon 9 yang meluncur dari Cape Canaveral Florida, AS, sebagai wahana yang mengantarkan Satelit Merah Putih 2 menuju orbit, Selasa (20/2) waktu setempat. Foto: SpaceX
zoom-in-whitePerbesar
Roket Falcon 9 yang meluncur dari Cape Canaveral Florida, AS, sebagai wahana yang mengantarkan Satelit Merah Putih 2 menuju orbit, Selasa (20/2) waktu setempat. Foto: SpaceX
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satelit Merah Putih 2 merupakan jenis High Throughput Satellite (HTS) pertama yang dimiliki Telkom yang berhasil meluncur ke angkasa. Wahana ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan jaringan backhaul di Indonesia.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan bahwa satelit ini berbeda dengan satelit lain yang dimiliki perusahaan. Merah Putih 2 memiliki kemampuan dalam menghadirkan konektivitas di daerah pelosok maupun di kawasan maritim.
“(Satelit Merah Putih 2) ini peruntukan utamanya adalah untuk menambah membantu perluasan konektivitas broadband di indonesia terutama di daerah terpencil termasuk laut,” kata Ririek dalam konferensi pers di Cape Canaveral, Florida, AS, Rabu (21/2).
Karena kemampuannya dalam menjangkau wilayah laut dan daerah terpencil, satelit ini memiliki potensi turut andil dalam meningkatkan ketahanan, kedaulatan siber dalam negeri. Salah satunya ia bisa berfungsi sebagai backhaul dalam membantu penanganan bencana yang terjadi remote area.
Pembuatan Satelit Merah Putih 2 di fasilitas perakitan Thales Alenia Space. Foto: Telkom
Backhaul sendiri merupakan jaringan utama pengantar akses telekomunikasi, yang nantinya mampu terhubung dengan sub-jaringan seperti menara BTS dalam infrastruktur darat.
“Terkait dengan peran satelit di dalam (dunia) siber, ketika terjadi bencana baik kemanusiaan maupun alam, maka untuk konektivitas, (satelit ini bisa menjadi) the last resource,” kata Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf.
“Bagi negara seluas indonesia dan juga karena demografi yang menantang karena (negara) kepulauan, menurut kami memiliki satelit sendiri akan memberikan benefit lebih bagi bangsa kita,” tambahnya.
Konferensi Pers Peluncuran Satelit Merah Putih 2 Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Satelit Merah Putih 2 memiliki kapasitas transmisi data lebih dari 32 Gbps yang bisa menjangkau seluruh area Indonesia. Satelit ini rencananya akan beroperasi secara komersial pada April 2024 mendatang, setelah sukses meluncur dengan roket Falcon 9 milik SpaceX pada Selasa (20/2) waktu setempat atau Rabu (21/2) WIB.
Selain sebagai backhaul, satelit ini akan mendukung layanan bisnis seperti internet trunking, cellular backhaul, telemedicine, video conferencing, corporate VSAT network, VoIP, sampai multimedia over IP. Wahana ini akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113°BT) milik Indonesia.
Total dana investasi yang dikucurkan untuk pembangunan satelit ini mencapai Rp 3,5 triliun. Satelit ini memakan waktu 1 tahun dan dibangun sejak tahun 2021.