Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Satelit Merah Putih Telkom Resmi Meluncur ke Angkasa
7 Agustus 2018 12:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Satelit Merah Putih, yang diterbangkan pada pukul 12.18 WIB, akan menempati slot orbitnya di posisi 108 derajat Bujur Timur (108 BT), tepat di atas Selat Karimata.
Satelit baru ini membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, serta 24 transponder C-Band yang akan menjangkau kawasan Asia Selatan.
Pembangunan Satelit Merah Putih sendiri bisa terlaksana berkat kerjasama dengan 2 perusahaan asal AS, yaitu SSL sebagai perakit satelit, dan SpaceX sebagai penyedia jasa peluncurannya. Pembuatan satelitnya sendiri memakan waktu kurang lebih 2,5 tahun sejak 2016.
SSL (Space Systems/Loral) adalah perusahaan pembuat satelit ternama dan berhasil menuntaskan pembangunan Satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Satelit Merah Putih mengandalkan platform SSL 1300, yang didesain memiliki daya ketahanan 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Pengganti Satelit Telkom 1
Satelit Merah Putih atau Telkom-4 akan menggantikan Satelit Telkom 1, yang mengalami anomali pada Agustus 2017 lalu. Anomali yang terjadi pada satelit berusia 18 tahun itu mempengaruhi kinerja sejumlah layanan komunikasi, termasuk gangguan di banyak ATM dan siaran TV. Kala itu, Telkom mengalihkan layanan satelitnya ke perusahaan lain yang juga menyediakan jasa telekomunikasi berbasis satelit.
Satelit Merah Putih ditargetkan akan memperkuat bisnis telekomunikasi dan satelit Telkom yang dioperasikan terlebih dahulu, yaitu satelit Telkom-2 dan Telkom 3S.
Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, kehadiran Satelit Merah Putih merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian luar biasa untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah dunia digital di tingkat internasional.
"Satelit ini tak hanya akan memancarkan sinyal ke Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Selatan. Ini artinya BUMN makin kencang go internasional membawa nama Indonesia," kata Rini dalam keterangan resmi yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT