Satelit Telkom 3S Sudah Masuk Orbit, Mulai Beroperasi April

24 Februari 2017 9:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rancangan satelit Telkom 3S. (Foto: www.thalesgroup.com)
zoom-in-whitePerbesar
Rancangan satelit Telkom 3S. (Foto: www.thalesgroup.com)
Kabar baik datang untuk industri telekomunikasi Indonesia. Perusahaan telekomunikasi Telkom, yang pada pertengahan Februari lalu meluncurkan satelit telekomunikasi Telkom 3S, mengatakan hari ini satelit tersebut "sudah masuk orbit" setelah melewati beberapa tahapan penting. Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo, menjelaskan saat ini satelit Telkom 3S sudah berada di orbit geostasioner namun masih di posisi sementara dan belum berada di posisi seharusnya pada slot orbit 118 derajat bujur timur. Rencananya, bulan Maret nanti satelit itu baru menempati slot orbit 118 derajat bujur timur untuk menggantikan satelit Telkom 2 yang telah beroperasi 15 tahun lebih. Kemudian, Telkom menargetkan operasional Telkom 3S bisa dimulai pada April 2017 dan di saat itu pula layanan telekomunikasi yang sebelumnya dioperasikan oleh Telkom 2, mulai dipindahkan ke Telkom 3S. "Bulan April itu sudah mulai bisa dioperasikan, termasuk mulai pemindahan (dari Telkom 2 ke Telkom 3S-red)," kata Arif kepada kumparan, Jumat (24/2). Menurut rencana, Telkom 3S bakal berada di ketinggian 35.000 kilometer dari Bumi, tepat di atas pulau Kalimantan. Satelit buatan Thales Alenia Space, Prancis, itu diluncurkan dari Guyana Prancis pada 15 Februari 2017 dengan roket Ariane 5 ECA VA235 dari Arianespace.
ADVERTISEMENT
Satelit ini di angkasa telah melewati proses pembukaan kepala roket hingga pembukaan panel surya yang menghadap Matahari. Tahap terakhir yang harus dilewati nanti adalah melakukan proses sinkroniksasi perputaran modul, reorientasi, serta pembukaan panel surya sepenuhnya. Telkom 3S membawa total 42 transponder dalam peluncurannya, yang terdiri dari 24 transponder C-Band untuk wilayah Asia Tenggara, 8 transponder Extended C-Band untuk wilayah Indonesia, Kalimantan Utara, dan Papua Nugini, serta 10 transponder Ku-Band khusus wilayah Indonesia. Teknologi C-Band cocok dimanfaatkan di Indonesia untuk menghadapi cuaca buruk. C-Band bisa digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan data tinggi, seperti mesin ATM. Sementara Ku-Band cocok untuk kebutuhan siaran televisi, telepon, dan komunikasi bisnis. Ku-Band rentan terhadap gangguan cuaca. Telkom 3S diproyeksikan bisa meningkatkan jaringan komunikasi dalam siaran televisi berkualitas tinggi (High-Definition Television), komunikasi seluler, jaringan ATM, serta broadband internet.
ADVERTISEMENT