Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Vonis tersebut didapatnya setelah lebih dari satu tahun dia ditangkap oleh kepolisian Iran . Perempuan bernama asli Fatemeh Khishvand (19) tersebut didakwa mempromosikan penipuan kepada remaja atas posting-an foto-fotonya di media sosial.
Sahar Tabar memang menjadi terkenal setelah posting foto wajahnya menyerupai Angelina Jolie tapi dalam kondisi kurus dan menyeramkan seperti zombie. Awalnya, ia mengaku telah melakukan lebih dari 50 kali operasi agar menyerupai aktris Hollywood tersebut.
Alih-alih mirip Jolie, Tabar malah disebut lebih menyerupai zombie atau karakter di film animasi "Corpse Bride" (2005). Wajah Tabar memang terlihat menyeramkan, pipinya tirus, hingga tulang rahangnya tampak begitu menonjol.
Foto-foto perubahan wajah Tabar pun banyak beredar di media sosial. Setelah ramai dan membuat kontroversi, akhirnya Tabar mengakui sengaja mengedit foto-foto tersebut dengan riasan wajah dan bantuan software Adobe Photoshop.
ADVERTISEMENT
Tahar melakukan hal itu sebagai cara untuk menghibur dirinya. Ia bahkan bisa mengumpulkan 486.000 follower di akun Instagram-nya.
Banyak yang melihat aksi itu sebagai lelucon atau hiburan saja, tetapi pada 5 Oktober 2019, Sahar ditangkap di Iran, bersama dengan tiga orang wanita influencer Instagram lainnya.
Jurnalis Iran, Masih Alinejad, mengatakan kepada Daily Mail, bahwa dia telah berbicara dengan pengacara Tabar dan mengkonfirmasi bahwa kliennya telah dihukum 10 tahun penjara karena dakwaan mempromosikan penipuan ke publik.
"10 tahun penjara untuk Instagramer Iran yang menggunakan make up dan Photoshop untuk menjadi zombie Angelina Jolie," kata Alinejad melalui akun Twitter-nya.
ADVERTISEMENT
Alinejad juga meminta Angelina Jolie untuk memberi dukungan dan mengajukan petisi agar Tabar dibebaskan dari hukuman penjara.
Tuduhan terhadap Tabar tidak hanya mendorong pemuda melakukan kebohongan. Ia juga dituduh melakukan penistaan agama, menghasut kekerasan, serta mendapat penghasilan dengan cara tidak pantas. Akun Instagram Sahar Tabar pun telah dihapus.
Pada April 2020 lalu, Tabar pernah dilaporkan positif terjangkit COVID-19. Menurut laporan The Guardian, seorang hakim di Iran menolak untuk memberikan jaminan pembebasan penahanan, meski Tabar positif COVID-19 dan fakta bahwa virus corona tersebar luas di dalam penjara Iran.