Seorang Ibu Kena Tipu Rp 518 Juta oleh Pemilik Apartemen di Airbnb

27 November 2017 19:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi AirBNB, Hotel, Travel (Foto: REUTERS/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi AirBNB, Hotel, Travel (Foto: REUTERS/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
Kejahatan kembali mengintai para pengguna internet. Seorang pengguna platform sewa kamar Airbnb, April Cho, mengaku telah ditipu saat memesan sebuah apartemen di Prancis lewat situs Airbnb.
ADVERTISEMENT
Kisah ini bermula ketika Cho melihat-lihat daftar apartemen yang disewakan di Paris pada bulan Oktober lalu. Wanita berusia 41 tahun ini ingin mengawali hidup barunya sebagai pemilik kafe, setelah 14 tahun jadi ibu rumah tangga dan merawat dua anak. Untuk mewujudkan mimpinya, dia mengikuti kursus membuat kue selama 7 bulan di sekolah kuliner Le Cordon Bleu, di Paris. Kursus itu dimulai pada 22 November 2017.
Jauh sebelumnya, Cho telah melihat-lihat pemilik apartemen di Airbnb. Dia menghubungi beberapa pemilik apartemen untuk membuat perjanjian sewa-menyewa apartemen selama tujuh bulan.
"Saya tahu bahwa Prancis cukup birokratis, jadi saya pikir itu wajar," ujar Cho yang merupakan warga negara Singapura, namun berasal dari Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan chatting untuk membuat surat perjanjian sewa, si pemilik apartemen meminta alamat email kepada Choa untuk mengirimkan surat perjanjian dan menyertakan link situs web untuk melakukan pembayaran. Si pemilik apartemen juga meminta agar uang ditransfer melalui DBS Bank ke sumber spesifik bernama 'Airbnb Euro Trans' di Polandia.
Logo layanan berbagi ruangan Airbnb. (Foto: REUTERS/Yuya Shino)
zoom-in-whitePerbesar
Logo layanan berbagi ruangan Airbnb. (Foto: REUTERS/Yuya Shino)
Cho dan suaminya mengeluarkan uang sebesar 32.154 euro atau setara Rp 518 juta untuk menyewa kamar itu dan melakukan transaksi lewat situs web. Namun, Cho berkata dia sama sekali tidak menerima notifikasi penyewaan apartemen berhasil di aplikasi atau situs web Airbnb yang asli.
Dari sini Cho mulai curiga. Dia menduga ada yang salah dengan transaksi tersebut.
Setelah mengamati lebih jauh soal situs web yang diberikan oleh pemilik apartemen lewat email, barulah Cho menyadari bahwa situs web Airbnb palsu yang didesain dengan sangat mirip dan dilengkapi dengan fasilitas live chat.
ADVERTISEMENT
Cho bersama suaminya telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian, Airbnb, dan menghubungi bank DBS tapi belum mendapatkan uangnya kembali.
Sementara itu, dia terpaksa harus memesan hotel untuk sementara waktu dan mencari apartemen lain untuk disewa selama 7 bulan.
Seorang juru bicara Airbnb mengatakan mereka mengutuk keras aksi-aksi penipuan seperti itu dan mengimbau para konsumen untuk terus waspada ketika bertransaksi. Airbnb mengaku telah menerima laporan ini dan memutuskan untuk menghapus profil si pemilik apartemen yang melakukan penipuan terhadap Cho.
Sekarang, Cho sudah tinggal di sebuah apartemen di Paris yang berjarak 10 menit dari sekolah kuliner tersebut.
Sebenarnya, bukan hanya Cho yang pernah mengalami penipuan seperti ini di Airbnb. Menurut laporan AsiaOne, beberapa pengguna dari Amerika Serikat dan Inggris juga mengaku pernah ditipu dengan cara yang sama seperti kasus Cho.
ADVERTISEMENT
Ini membuktikan kita harus benar-benar teliti dan hati-hati ketika bertransaksi online. Jangan sampai kejadian Cho menimpa kita dan membuat kita rugi besar seperti yang dialami Cho. Waspadalah, waspadalah!