Serangan Siber ke RI Naik 6 Kali Lipat pada H1 2024, Mayoritas dari Dalam Negeri

28 Agustus 2024 18:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yudhi Kukuh, Founder AwanPintar.id, saat memaparkan Laporan Keamanan Siber di Indonesia Semester 1 2024, Jakarta, Rabu (28/8). Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yudhi Kukuh, Founder AwanPintar.id, saat memaparkan Laporan Keamanan Siber di Indonesia Semester 1 2024, Jakarta, Rabu (28/8). Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AwanPintar.id, penyedia layanan keamanan siber, menemukan tren serangan siber di Indonesia terus meningkat. Bahkan, kenaikannya mencapai enam kali lipat pada semester pertama (H1) 2024.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan hasil analisis terbaru AwanPintar.id, total seluruh serangan siber di Indonesia mencapai 2.499.486.085 selama semeter pertama 2024. Angka ini naik drastis daripada semester sama tahun lalu, yang jumlahnya 347.172.666 serangan.
Artinya, Indonesia mengalami rata-rata 13.733.440 serangan siber per hari, atau 158 serangan siber per detik.
Jumlah seluruh serangan siber di Indonesia selama semester 1 2024. Foto: AwanPintar.id

Serangan Siber dari Indonesia ke Indonesia

AwanPintar.id juga menemukan mayoritas serangan siber di Indonesia berasal dari dalam negeri. DKI Jakarta dan Depok merupakan daerah yang konsisten dengan sumbangsih serangan siber tertinggi.
Sebagai pusat bisnis, industri, dan tempat kompilasi big data dari seluruh Indonesia, Jakarta menjadi sentra serangan di dalam negeri karena didukung infrastruktur digital yang lengkap, begitu pun dengan Depok sebagai daerah satelit penyangga Jakarta. Gak heran banyak kejahatan siber dari kedua wilayah ini.
ADVERTISEMENT
"Yang gak kalah menarik adalah serangan dari Indonesia ke Indonesia. Kita melihat ada kenaikan serangan dari dalam negeri," kata Yudhi di acara AwanPintar.id Editor's Luncheon - Laporan Ancaman Digital Semester 1 dan Analisis Serangan Sepanjang 2024 di Jakarta, Rabu (28/8).
Perbandingan daerah penyerang siber tertinggi di Indonesia pada semester 1 2024 dan 2023. Foto: AwanPintar.id
Jakarta juga ditemukan menjadi objek serangan siber dari tahun ke tahun, karena pusat perputaran uang, bisnis, dan sentral data penting terjadi di sini. Berbagai insiden menimpa berbagai sektor dan institusi menjadi ilustrasi dari dominasi serangan tersebut.
Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dalam pembangunan harus mulai menyiapkan infrastruktur keamanan siber yang kuat, sebab Balikpapan mulai sering dihinggapi serangan siber. Ini menjadi sinyal kuat bahwa kelompok siber ingin menjadikan Balikpapan sebagai pijakan awal mereka untuk ancaman di masa depan.
5 daerah yang paling sering diserang. Foto: AwanPintar.id
AwanPintar.id mencatat, secara umum, kota-kota di Indonesia kurang siap dibandingkan perusahaan dalam memitigasi serangan siber. Penyebabnya karena terbatasnya sumber daya dan sulitnya bersaing untuk mendapatkan talenta keamanan siber.
ADVERTISEMENT
Mereka juga semakin bergantung pada teknologi untuk memberikan layanan kota. Hal ini dikombinasikan dengan sistem komputer yang menua, memperbesar permukaan kerentanan mereka.

Jenis Serangan Paling Dominan

AwanPintar.id mencatat upaya pengambilalihan hak akses admin menjadi jenis serangan siber yang paling sering dilancarkan ke dalam negeri. Serangan ini menunjukkan penjahat siber sudah ada di dalam sistem korban, dengan tujuan akhir menguasai akses admin hingga seluruh sistem.
Eksploitasi jaringan juga umum terjadi di Indonesia, dan ini adalah langkah paling berbahaya yang menjadi faktor yang berujung pada pelanggaran data, menurut AwanPintar.id. Angka cukup besar yang diperoleh dari AwanPintar.id yakni pemindaian dan pengintaian jaringan, yang merupakan upaya memetakan kelemahan dan kerentanan dalam jaringan internet di Indonesia, dari besarnya angka yang masuk, upaya ini cukup mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Pemindaian dan pengintaian jaringan, upaya memetakan kelemahan dan kerentanan dalam jaringan internet di Indonesia, juga banyak ditemukan. Berdasarkan besarnya angka yang masuk, upaya ini cukup mengkhawatirkan.
Jenis serangan siber paling dominan di dalam negeri. Foto: AwanPintar.id
AwanPintar.id menggunakan sejumlah detektor yang tersebar di jaringan internet Indonesia untuk Laporan Ancaman Digital Semester Pertama 2024. Big data yang terkumpul dianalisis untuk mengidentifikasi pola, tren, sifat, hingga sumber serangan siber.

Gandeng APJII, Sediakan Peta Keamanan Siber

Selain merilis laporan baru, AwanPintar.id juga mengumumkan kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Bersama dengan AwanPintar.id, APJII bisa menyediakan peta keamanan siber yang bisa dimanfaatkan oleh anggotanya.
Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran keamanan siber di jaringan internet Indonesia dengan berbagi tanggung jawab dalam pengawasan, deteksi cepat, dan berbagai informasi. Ke depannya, kerja sama ini dapat menjadi acuan atau parameter dalam penanganan kejahatan siber di Indonesia.
Yudhi Kukuh, Founder AwanPintar.id, dan Arry Abdi Syalman, Kabid. Keamanan Siber APJII, saat memaparkan Laporan Keamanan Siber di Indonesia Semester 1 2024, Jakarta, Rabu (28/8). Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
"Kerja sama kita dengan AwanPintar.id di mana kita memonitoring seluruh trafik internet yang ada di IIX (Indonesia Internet Exchange) APJII," ujar Arry Abdi Syalman, Kabid. Keamanan Siber APJII. "Jadi semua anomali sudah mulai kita dapatkan lewat monitoring ini."
ADVERTISEMENT
"Ini sangat bermanfaat, selain kita memperoleh data untuk melakukan riset analisis, ini kemudian bisa kita ramu untuk menjadi sebuah solusi, sebuah literasi, kemudian edukasi, serta proses mitigasi untuk penanganan ancaman-ancaman yang terjadi."