Serunya GoTo Engineering Bootcamp, Ini Cerita Alumni dari Gopay-Midtrans

11 November 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GoTo Engineering Bootcamp. Foto: Dok. GoTo
zoom-in-whitePerbesar
GoTo Engineering Bootcamp. Foto: Dok. GoTo
Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kebutuhan akan talenta teknologi yang andal pun semakin mendesak. Berdasarkan laporan Proyeksi Ketersediaan dan Kebutuhan Talenta Digital Indonesia 2024-2030 Badan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Indonesia butuh 10,5 juta talenta digital di 2023, tapi talenta digital yang ada hanya sekitar 6,1 juta orang.
Tahun 2030 Indonesia diperkirakan memiliki 9,3 juta orang dengan keterampilan digital. Namun, meningkatnya jumlah itu belum cukup memenuhi permintaan talenta digital yang diproyeksikan mencapai 12 juta orang.
Menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang ini, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) pun mengambil langkah strategis dengan menyelenggarakan GoTo Engineering Bootcamp, sebuah inisiatif untuk mencetak talenta lokal yang siap bersaing dan berkontribusi di sektor teknologi.
Digelar sejak 2018, GoTo telah mencetak lebih dari 250 lulusan dan merekrutnya menjadi karyawan penuh waktu di Gojek dan GoTo Financial (GTF). Bahkan, 10 persen lulusan bootcamp berhasil mencapai jenjang karier di posisi senior leadership GoTo.
Para peserta bootcamp ini berasal dari berbagai perguruan tinggi nasional di tanah air, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta yang sebagian besar dari jurusan teknologi informasi.
Salah satu alumni bootcamp yang digelar GoTo ialah Raydhitya Yoseph (Redi), yang kini menempati posisi Software Engineer Pembayaran Konsumen GoPay di GoTo Financial (GTF). Laki-laki yang akrab disapa Redi ini merupakan alumni GoTo Engineering Bootcamp gelombang pertama pada 2018.
Raydhitya Yoseph, Software Engineer Pembayaran Konsumen Gopay. Foto: Dok. GoTo
Redi mendapatkan kesempatan mengikuti bootcamp setelah bergabung menjadi karyawan Midtrans, salah satu anak perusahaan GoTo yang bergerak di bidang pembayaran. Ia menjadi 1 dari 6 karyawan Midtrans yang terpilih mengikuti GoTo Engineering Bootcamp.
“Dulu waktu GoTo Group membuka program engineering bootcamp dan tiap anak perusahaannya boleh mengirimkan perwakilan untuk ikut, aku langsung daftar sebagai perwakilan Midtrans,” jelas alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2009 ini.
Menurut Redi, setiap orang di bidang teknik informatika tentu bisa membuat program, tapi kualitasnya bisa sangat bervariasi. Keikutsertaan di bootcamp mendorongnya untuk meningkatkan keahlian menulis kode agar bisa membuat kode yang lebih berkualitas, mudah dibaca, dan minim bug atau kesalahan.
Usai lulus dari bootcamp, ilmu yang didapatkan langsung dipraktikkan guna meningkatkan kualitas platform Midtrans. Tak hanya itu, Redi juga dipercaya untuk membantu tim lain mengembangkan kualitas produknya.
“Setelah satu tahun, saya merasakan sendiri bagaimana kualitas kode yang dibuat menjadi semakin baik dan produktif. Dari awalnya jumlah deployment atau rilis aplikasi cuma dua kali sebulan, kini naik empat kali lipat sampai menjadi delapan kali per bulan,” terang penyuka games ini.

Talenta Lokal x Talenta Asing

Selain hard skill di bidang teknologi, peserta bootcamp juga diasah kemampuan soft skill-nya seperti kemampuan manajemen waktu dan komunikasi. Dua hal ini sangat penting karena dapat mempengaruhi kualitas dan kecepatan pekerjaan.
Dampaknya, ia bersama tim kini bisa lebih menerima perbedaan pendapat, saling menyatukan pemikiran demi menemukan ide-ide cemerlang baru, hingga lebih memahami inovasi apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Raydhitya Yoseph, Software Engineer Pembayaran Konsumen Gopay. Foto: Dok. GoTo
Menurut Redi kualitas talenta teknologi lokal tidak begitu jauh dengan talenta luar negeri. Namun ia melihat kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu perbedaan yang cukup mencolok. Talenta luar negeri cenderung lebih aktif dalam mengemukakan pendapat. Sementara orang Indonesia lebih pasif.
“Padahal, bisa jadi pendapat mereka (talenta lokal) benar dan cocok untuk diaplikasikan. Hal ini bisa terjadi karena kemampuan bahasa dan komunikasi yang kurang mumpuni,”
Begitu juga dari sisi hard skill. Redi mengatakan bagaimana generasi setelah dia justru memiliki hard skill yang jauh lebih hebat.
Setelah merasakan manfaat dari program bootcamp, Redi pun berharap terobosan serupa dapat dilakukan oleh perusahaan lain di Indonesia sehingga masyarakat pun bisa mendapatkan manfaat dari inovasi-inovasi yang dibuat talenta lokal. Selain itu, dengan adanya bootcamp, karyawan juga akan memiliki kualitas yang baik dan dapat menjadi branding positif bagi perusahaan.

Kapan Bootcamp 2025?

Tahun ini, GoTo Engineering Bootcamp membekali 43 lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) teknik informatika. Selama sembilan minggu, para peserta itu dibimbing secara intensif. Beberapa kegiatan yang dilakukan mencakup tantangan di bidang pemrograman, pelatihan pengembangan karier, dan sesi mentoring one-on-one.
Salah satu aktivitas saat GoTo Engineering Bootcamp. Foto: Dok. GoTo
GoTo pun memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar langsung dari para pakar engineering di GoTo dan ahli industri teknologi dari luar perusahaan.
“Sejak awal GoTo berdiri, kami konsisten terus membina dan mengembangkan talenta teknologi unggulan yang mendorong lahirnya berbagai inovasi di bisnis kami,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, dalam keterangan pers.
Perusahaan juga menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk mengembangkan dan membekali talenta teknologi dalam negeri seiring dengan pertumbuhan pesat Indonesia dan potensi menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Ini yang menginspirasi kami menyelenggarakan program GoTo Engineering Bootcamp, bagian dari misi dan komitmen GoTo sebagai #KaryaAnakBangsa yang terus #BerjuangUntukIndonesia dengan mengembangkan dan mencetak talenta teknologi kelas dunia yang akan membawa negara kita semakin berkembang,” kata Patrick.
Senada dengan itu, Chief Technology Officer Gojek dan GoTo Engineering Bootcamp Program Champion, Puneet Goyal, mengatakan, bootcamp ini adalah cara GoTo untuk memberikan kontribusi positif terhadap industri teknologi Indonesia.
“Para alumni (bootcamp) terus memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi ekosistem kami, dengan menghadirkan solusi-solusi teknologi yang bermanfaat bagi pengguna dan mitra kami,” kata Puneet.
GoTo Engineering Bootcamp. Foto: Dok. GoTo
Tak berhenti di situ saja, baru-baru ini GoTo juga mengadakan GoTo Associate Product Management Bootcamp. Program ini dikhususkan untuk pelatihan komprehensif bagi para product manager dengan kurikulum kelas dunia untuk mendukung dan mempercepat pengembangan talenta teknologi lokal.
Untuk informasi angkatan tahun 2025, akun resmi Instagram GoTo Indonesia menginformasikan bahwa induk Gojek dan Gopay itu akan membuka pendaftaran angkatan baru di Januari 2025.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio