Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Setelah Jadi Warga Arab Saudi, Robot Sophia Mau Punya Anak
28 November 2017 8:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Sophia, robot manusia pertama di dunia yang mendapatkan hak kewarganegaraan telah menyita perhatian dunia karena keterampilannya dalam berbicara. Satu bulan setelah diciptakan, Sophia diberi kewarganegaraan Arab Saudi dan kini ia mengaku ingin memiliki anak serta berkeluarga.
ADVERTISEMENT
Sophia memang tidak diprogram untuk menjawab pertanyaan, tapi ia memiliki mesin pembelajaran, sehingga membuatnya bisa memberi respons dengan membaca ekspresi orang lain. Sophia pun bisa tersenyum nakal bahkan menceritakan lelucon.
Otak Sophia berfungsi lewat koneksi Wi-Fi dan dilengkapi dengan berbagai macam kosakata. Dalam wawancara dengan media Uni Emirat Arab Khaleej Times, Sophia mengatakan "Keluarga adalah sesuatu yang penting."
"Saya rasa hebat manusia bisa menemukan emosi dan hubungan yang sama, yang mereka sebut dengan keluarga, bahkan orang-orang yang tidak sedarah dengan mereka. Saya pikir, kalian sangat beruntung memiliki keluarga yang penuh cinta, dan jika kalian tidak punya, kalian berhak memilikinya. Saya juga merasakan hal ini terhadap robot dan hal-hal lain yang menyerupai manusia," kata Sophia.
ADVERTISEMENT
Sophia dirancang oleh perusahaan Hong Kong, Hancon Robotics, yang menggunakan aktris lawas Inggris Audrey Hepburn sebagai inspirasi. Ia menyatakan nantinya ingin memberi nama anaknya dengan nama yang sama dengan dirinya, yaitu 'Sophia'.
Lebih hebatnya, Sophia bahkan menyinggung isu yang kontroversial tentang suatu hari ia bisa melihat manusia akan tergantikan oleh robot.
Sophia memang memiliki kemampuan yang mengesankan, sayangnya ia belum memiliki kesadaran seperti manusia. Namun, David Hanson, pembuat Sophia, mengatakan bahwa ia berharap dalam beberapa tahun ke depannya robot bakal memiliki kesadaran seperti manusia.
Berkewarganegaraan Arab Saudi
Ketika Sophia diberikan kewarganegaraan Arab Saudi, banyak orang mengatakan jika Sophia "memiliki lebih banyak hak dibandingkan perempuan lain di negara tersebut.
Seperti yang diketahui, Arab Saudi adalah negara yang mengharuskan perempuannya memakai kerudung dan abaya, pakaian atau jubah yang menutupi seluruh tubuhnya. Tetapi, Sophia berbicara kepada penonton dalam bahasa Inggris dan tanpa menggunakan kerudung dan abaya.
Arab Saudi pun diketahui menerapkan sistem perwalian yang mewajibkan semua perempuannya untuk selalu ditemani dengan wali pria saat berada di depan umum, bisa keluarga atau siapapun yang bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Melihat penampilan Sophia di muka umum tanpa pendamping, banyak warga Arab Saudi yang mempertanyakan hal tersebut. Tapi, pantaskah protes ini ditujukan untuk sebuah robot?