Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selagi menelusuri aliran dana Indra Kenz, polisi juga mencari siapa sosok di balik aplikasi Binomo ini, khususnya yang secara langsung menjalin kontak dengan Indra Kenz.
Kerugian yang dialami para korban investasi bodong di Binomo telah mencapai miliaran rupiah. Polisi sedang mengungkap apakah ada bagi hasil antara platform dengan afiliator—influencer yang mengajak publik bergabung dan berinvestasi di platform tersebut.
Dalam pemeriksaan, pihak kepolisian menanyakan kepada Indra Kenz siapa sosok di balik platform Binomo. Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan, mengatakan bahwa Indra Kenz tak kooperatif mengungkap identitas pemilik platform tersebut.
"(Terkait) Binomo itu dia mengatakan, si Indra Kenz itu, dia mengatakan dia tidak kenal. Dia menutupi," kata Whisnu lewat keterangannya, Rabu (2/3).
ADVERTISEMENT
Meskipun server aplikasi Binomo berada di luar negeri, pihak kepolisian menduga bahwa ada orang-orang di Indonesia yang berperan sebagai penggerak operasional Binomo. Sosok-sosok inilah yang sedang dicari oleh kepolisian. Entah itu dari lembaga agensi, perwakilan, atau manajemen, yang diutus untuk menjalankan operasional serta pemasaran Binomo.
Kepolisian pun meyakini Indra Kenz pasti mengetahui aliran dana di Binomo, namun lagi-lagi, polisi bilang Indra Kenz tidak mengungkap soal ini.
“Menutupi. Bagaimana dia terima uang kalau dia tidak tahu? Memang uang dari langit dia bisa kaya gitu," ujar Whisnu.
Polisi juga coba mengungkap apakah ada role admin yang mengatur trading secara manual di Binomo. Polisi mengupayakan membongkar mekanisme pembagian uang antara Indra Kenz dan Binomo, dan dengan afiliator lainnya.
ADVERTISEMENT
Meski polisi menilai Indra Kenz tidak kooperatif untuk mengungkap siapa pemilik Binomo, pengacara Indra Kenz, Wardaniman Larosa, pada Februari lalu mengatakan bahwa kliennya akan kooperatif untuk membantu kepolisian menangkap sosok di balik Binomo.
“Kami kooperatif, karena terus terang saudara Indra Kenz tidak mengenal dan tidak tahu siapa saja pemilik platform Binomo. Justru dengan ditangkap ataupun diketahui siapa pemilik platform Binomo justru saudara Indra Kenz menguntungkan,” ungkap Warda, pada 24 Februari lalu.
Dari mana Binomo berasal?
Binomo merupakan platform buatan luar negeri dan gencar masuk Indonesia lewat iklan di media sosial. Asal usul perusahaan ini misterius. Sedikit sekali jejak digital tentang pendiri perusahaan tersebut, juga kantor pusat, dan kantor cabangnya.
ADVERTISEMENT
Di situs resmi Binomo, tertulis platform ini berkantor di First St Vincent Bank. James St, Kingstown, Saint Vincent & Grenadines. Saint Vincent & Grenadines adalah sebuah negara kecil di laut Karibia sekitar 350 km utara pesisir Venezuela. Negara ini hanya terdiri dari satu pulau kecil dan berpopulasi 110.000 jiwa.
Dilansir dari situs ICD Fiduciaries, Saint Vincent & Grenadines termasuk negara tax haven. Tax haven adalah negara yang menawarkan pajak rendah bagi perusahaan atau personal yang menjalankan bisnis atau mendaftarkan bisnis di negara tersebut, seperti dikutip Investopedia.
Ada lagi sumber lain, situs informasi bisnis Crunchbase mencatat, Binomo berlokasi di Bridgtown, Saint Michael, Barbados. Lagi-lagi, Barbados adalah sebuah negara kecil di laut Karibia. Investopedia mencatat Barbados sebagai satu dari top 10 negara tax haven.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah petinggi Binomo yang tercatat di Crunchbase dan ditautkan ke aplikasi media sosial bisnis LinkedIn. Mereka di antaranya adalah Aleks I sebagai Deputy CFO, dan Laylah Ali Otham sebagai Managing Director di Nigeria.
Terlepas soal informasi letak dan alamat rinci kantor Binomo yang berada di luar negeri, kepolisian menduga sebelumnya, pasti ada yang menjalankan Binomo di Indonesia.
Kini, Binomo merupakan salah satu aplikasi trading yang diblokir oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag). Polisi mengungkap dugaan penipuan yang menjerat affiliator Binomo, salah satunya Indra Kenz.