Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sindiran Pendiri Snapchat untuk Facebook: Penuh Berita Palsu
30 November 2017 17:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Facebook diketahui telah meniru fitur dan ide dari Snapchat selama beberapa tahun ini. Fitur yang dijiplak itu mulai dari filter wajah, fitur kamera, Stories, atau pengiriman pesan berderet.
ADVERTISEMENT
Raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg itu memang terang-terangan menjiplak fitur Snapchat dan membawanya ke dalam berbagai aplikasinya, mulai dari Facebook itu sendiri, Facebook Messenger, Instagram, hingga WhatsApp.
Merasa fitur dan ide-ide Snapchat sering dijiplak oleh Facebook yang kini lebih unggul, CEO Evan Spiegel pun bersuara dan menunjukkan kegeramannya.
Lewat tulisan yang ia buat di media Axios, Spiegel mengatakan algoritma Snapchat lebih superior ketimbang Facebook terutama untuk jaringan pertemanan. Ia menyebut Facebook memiliki masalah pada penyebaran berita palsu.
Tanpa menyebutkan Facebook dalam pernyataannya, Spiegel menyindir dengan menyebutkan bahwa "Media sosial dipenuhi oleh berita palsu karena konten yang dibuat untuk dibagikan kepada teman tidak selalu berisi informasi yang akurat," kata Spiegel.
ADVERTISEMENT
CEO Snapchat tersebut bahkan ingin memisahkan aplikasinya dari deskripsi 'media sosial'. Spiegel mengatakan Snapchat lebih berfokus untuk berbicara dengan teman, seperti bertukar pesan visual.
Snapchat sendiri sedang bersiap mengeluarkan desain baru dari aplikasinya yang rencananya pada Jumat (1/12) besok. Dalam pembaruan ini, Snapchat ingin lebih mempersonalisasi dan menampilkan konten-konten paling relevan untuk pengguna, bukan menampilkan konten yang disukai oleh seorang teman.
Desain baru Snapchat ini dijanjikan membawa pengalaman menggunakan aplikasi berbagi video itu secara lebih nyaman. Ini didukung dengan antarmuka yang lebih sederhana dan terstruktur.
Snapchat akan memfokuskan user untuk membuat story sesuai selera mereka dan menekankan apa yang ingin dibagikan kepada teman-teman. Spiegel juga menjelaskan bahwa penggunaan media dan sosial secara bersamaan memang bisa membuat hasil yang luar biasa untuk bisnis, namun pada akhirnya bisa merusak hubungan kita dengan teman-teman dan hubungan dengan media.
ADVERTISEMENT
“Kami percaya bahwa jalan terbaik untuk ke depannya adalah memisahkan keduanya dengan menyediakan konten-konten yang berdasarkan apa yang kalian suka, bukan apa yang teman-teman kalian unggah," jelas Spiegel.