Smartfren Siapkan Teknologi Baru untuk Jaringan 5G di Indonesia

25 Oktober 2019 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Special Project Smartfren. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Special Project Smartfren. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Smartfren telah bersiap untuk menyambut kehadiran jaringan generasi selanjutnya 5G yang telah di depan mata. Perusahaan telekomunikasi tersebut melakukan simulasi dari penerapan teknologi 5G di Surabaya, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Dalam uji coba itu, Smartfren menerapkan satu sistem dan juga infrastruktur yang mengambil salah satu prinsip dari teknologi 5G, yaitu kepadatan jumlah penerima dan juga pemancar.
Menurut Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Special Project Smartfren, salah satu contoh penerapan infrastruktur dan juga teknologi baru yang diterapkan Smartfren adalah dengan meletakkan antena lebih dekat ke tanah dengan menggunakan BTS (Base Transceiver Station) mini atau Small Cell, untuk mentransmisikan apa yang disebut sebagai “gelombang milimeter”, dan juga menambah jumlah pemancar serta penerima yang lebih besar.
“Ini akan memungkinkan kepadatan penggunaan yang lebih tinggi, salah satu prinsip teknologi 5G inilah yang sudah kami exercise dan terapkan sekarang. Memang saat ini prinsip teknologi ini kami gunakan untuk mengurai kepadatan dan juga mengoptimalkan layanan kepada para pelanggan,” ujar Munir, dalam acara Smartfren Media Experience di Surabaya, Kamis (24/10).
Perusahaan telekomunikasi Smartfren. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Selain teknologi dan juga prinsip di atas, sejak 2017 lalu, Smartfren juga telah menerapkan beberapa teknologi yang menjadi salah satu pendukung dari penerapan teknologi 5G, seperti Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA).
ADVERTISEMENT
Menurut Munir, saat ini teknologi 5G sendiri diprediksi akan dimanfaatkan terutama untuk kepentingan industri, dan belum menjadi suatu teknologi yang akan menggantikan konektivitas 4G.
Sementara untuk kebutuhan end-user yang memakai handset atau perangkat mobile, masih akan menggunakan 4G. Dengan kata lain, 5G nantinya masih akan fokus pada pasar tertentu. Terlebih, perangkat mobile yang mendukung 5G saat ini masih terbatas.
"5G nantinya bukan hanya sebagai suksesor 4G, kenapa demikian? Karena 5G punya spesifikasi tersendiri untuk pasar yang sangat fokus, seperti industri, mobil, entertainment, yang membutuhkan kapasitas bandwidth yang besar, jadi jangan terpikir 5G akan menggantikan 4G, tapi pelengkap, akan berbarengan," ujarnya.