Sony Stop Jualan Konsol Game PlayStation di Rusia

13 Maret 2022 12:01
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjualan PlayStation 5. Foto: Charly Triballe/AFP
ADVERTISEMENT
Sony memutuskan menyetop penjualan konsol Playstation, termasuk game-nya, di Rusia. Keputusan tersebut diambil imbas negara beribu kota Moskow tersebut menyerang Ukraina.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Sony mengatakan bahwa perusahaan telah menangguhkan semua pengiriman perangkat lunak (konsol PS4 dan PS5, aksesori, dan lain sebagainya) dan peranti lunak, termasuk menunda peluncuran game terbarunya Gran Turismo 7. Mereka juga menutup PlayStation Store di Rusia.
"Untuk mendukung bantuan kemanusiaan, Sony Group Corporation mengumumkan donasi 2 juta dolar AS kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) dan LSM internasional, Save the Children, untuk mendukung para korban tragedi ini," kata Sony dalam pernyataan resmi, Kamis (10/3).
Sony mengikuti jejak perusahaan teknologi lain. Microsoft, misalnya, yang menghentikan semua penjualan produk dan layanan baru di Rusia, termasuk konsol game Xbox, software, dan layanan berlangganan.
Epic Games, pengembang game Fortnite, juga melakukan hal serupa dengan menutup penjualan game-nya di Rusia. Sementara CD Projekt, pembuat game The Witcher dan Cyberpunk 2077, dan penerbit game Electronic Arts mengatakan telah memblokir semua penjualan game-nya di Rusia dan Belarusia.
ADVERTISEMENT
Keputusan yang sama juga dilakukan Nintendo. Mereka memangguhkan pengiriman semua produknya ke Rusia, termasuk menunda perilisan game terbarunya.
Tank Rusia yang hangus dan tank yang ditangkap terlihat, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Sumy, Ukraina, Senin (7/3/2022). Foto: Ukrainian Ground Forces/Handout via REUTERS
Lewis Ward, periset pasar game dari lembaga riset IDC, mengatakan keputusan Sony tersebut terbilang cukup berani. Sebab, di antara produsen konsol game lainnya, Sony memiliki pangsa pasar yang cukup besar di Rusia.
"PlayStation memiliki basis terpasang terbesar, jadi jika sebuah perusahaan dari sisi konsol memiliki pilihan yang sangat sulit dari sudut pandang keuangan murni, itu adalah Sony," ucap Ward.