Startup Essential Milik Andy Rubin Tersandung Isu Merek Dagang

4 Juni 2017 19:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Andy Rubin (Foto: Essential)
zoom-in-whitePerbesar
Andy Rubin (Foto: Essential)
Belum juga rilis ponsel pintar pertama Essential, namun perusahaan baru milik salah satu pendiri Android, Andy Rubin, sudah harus berurusan dengan hukum terkait merek dagang. Produsen aksesori ponsel, Spigen, menjadi pihak yang mempermasalahkannya.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari TheVerge, Spigen telah mengirim surat kepada Essential dan mendesak bisnis baru Rubin itu untuk berhenti menggunakan kata "Essential." Spigen diketahui memang memegang merek dagang Essential yang mencakup banyak produk konsumen, bukan ponsel pintar secara langsung.
Merek dagang Essential berhasil dipegang Spigen pada awal Agustus 2016 lalu dan masuk Kelas Internasional 9, kategori yang berhubungan dengan komputer dan perangkat ilmiah, termasuk ponsel pintar dan aksesori.
Ponsel Essential PH-1. (Foto: Essential)
zoom-in-whitePerbesar
Ponsel Essential PH-1. (Foto: Essential)
Merek dagang itu sendiri sangat luas, dan Spigen tampaknya hanya menggunakan sebutan untuk berbagai kemasan baterai dan charger, termasuk beberapa headphone Bluetooth.
Dalam surat tersebut, Spigen menegaskan bahwa penggunaan nama Essential hanya akan menimbulkan kebingungan. Pengacara Spigen juga menyinggung nama Essential dari perusahaan Rubin telah melakukan pengajuan merek dagang yang ditolak dua kali oleh Kantor Paten dan Merek Dagang AS.
ADVERTISEMENT
Dalam penolakan permohonan merek datang dari bisnis baru Rubin, Kantor Paten dan Merek Dagang AS menunjukkan adanya potensi kebingungan merek antara Essential dan Essential milik Spigen, yang sudah digunakan untuk sejumlah kemasan baterai dan aksesori ponsel pintar lainnya.
Jika permintaan tim hukum Spigen tidak ditanggapi hingga 15 Juni mendatang, maka produsen aksesori ini siap mengambil semua tindakan hukum untuk melindungi merek dagang milik Spigen.
Essential sendiri telah mengakui adanya klaim dari Spigen, dan perusahaan berencana untuk meresponsnya dengan cepat dan tepat.