Startup Indonesia Nodeflux Raih Prestasi Dunia Berkat Teknologi AI

27 September 2019 17:45 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Founder Nodeflux, Faris Rahman dan Meidy Fitranto Foto: Nodeflux
zoom-in-whitePerbesar
Founder Nodeflux, Faris Rahman dan Meidy Fitranto Foto: Nodeflux
ADVERTISEMENT
Satu lagi karya anak bangsa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dia adalah Nodeflux, startup artificial intelligence (AI) yang sukses meraih peringkat ke-25 pada September 2019 untuk penilaian algoritma pemrograman Face Recognition Vendor Test (FRVT) dari National Institute of Standards and Technology (NIST).
ADVERTISEMENT
Nodeflux bersaing dengan lebih dari 90 perusahaan teknologi AI terkemuka di dunia, termasuk China dan Rusia di kategori yang sama. NIST sendiri merupakan lembaga standarisasi dan salah satu laboratorium sains dan teknik tertua di AS. Lembaga ini didirikan pada 1901 silam.
Lembaga ini ingin menciptakan kompetisi unggul dalam perkembangan teknologi di seluruh dunia. Salah satu programnya adalah FRVT ini. Program FRVT menjadi tolak ukur kecanggihan teknologi pengenalan wajah berdasarkan pemrograman algoritma yang dimiliki sebuah perusahaan AI, serta dampaknya pada khalayak.
"Benchmark NIST sangat membantu para vendor yang memanfaatkan teknologi face recognition mendapat penilaian kualitas teknologi yang dimiliki," ujar Co-Founder dan CEO Nodeflux, Meidy Fitranto, dalam siaran pers yang diterima kumparan, Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
“Dengan peringkat ke-25 yang diraih Nodeflux untuk kategori Wild 1E - 4 dataset di antara vendor dari seluruh dunia, kami sangat bangga terhadap prestasi ini untuk membawa pengembangan teknologi asli Indonesia ke dalam kompetisi global,” sambung Meidy.
Nodeflux, startup berbasis AI. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
FRVT memiliki tiga kategori penilaian, yakni Visa, Mugshot, dan Wild Dataset dengan mengevaluasi kinerja identifikasi melalui berbagai skenario, etnik, gender, dan umur. Pengujian ini akan berguna untuk skenario di lapangan, misalnya pengawasan di perbatasan wilayah, akses ID, dan keamanan perkotaan.
Kategori Wild 1E - 4 dataset sendiri dirancang untuk menilai efektivitas teknologi dari memindai wajah yang berguna untuk sektor ritel dan ekosistem smart city, termasuk skenario pengawasan dan keamanan di keramaian.
Dengan begitu, Nodeflux menganggap teknologi pengenalan wajahnya ini dapat menjadi solusi keamanan dan keselamatan publik yang optimal, mulai dari pengawasan real-time seperti lewat CCTV, sistem absensi, hingga mendukung smart building untuk meningkatkan sistem manajemen pengunjung.
ADVERTISEMENT