Startup Ini Buat Fillet Salmon Hasil Cetak 3D, Bahannya dari Tumbuhan

25 Januari 2022 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plantish mengembangkan produk fillet salmon hasil cetak 3D yang terbuat dari tumbuhan atau plant-based. Foto: Plantish
zoom-in-whitePerbesar
Plantish mengembangkan produk fillet salmon hasil cetak 3D yang terbuat dari tumbuhan atau plant-based. Foto: Plantish
ADVERTISEMENT
Sebuah startup yang berbasis di Rehovot, Israel, membuat fillet daging salmon hasil cetak 3D. Produk yang masih di tahap prototipe ini adalah daging yang tak hanya berbentuk daging tanpa tulang, tapi juga diklaim menyamai rasa dan tekstur salmon asli.
ADVERTISEMENT
Menariknya, bahan yang digunakan di daging salmon ini 100 persen nabati atau plant-based.
Plantish, nama startup yang baru berumur enam bulan ini, mengatakan bahwa daging salmon hasil cetak 3D ini sepenuhnya vegan, tidak bertulang, dan secara struktur dan gizi menyamai ikan asli, yang tinggi protein, omega 3, omega 6, sam lemak dan vitamin B.
Plantish menambahkan, daging salmon hasil cetak 3D yang mereka keluarkan berbentuk fillet ketimbang cincang, karena mempertimbangkan permintaan pasar. Daging salmon hasil cetak 3D yang diproduksi ini pun bisa dimasak menggunakan cara konvensional.
“Sekitar 80 persen ikan dikonsumsi [dalam bentuk] potongan-utuh, utuh keseluruhan, atau fillet,” kata Plantish, seperti dikutip The Times of Israel.
Salah satu pendirinya, Dr. Ron Sicsic, mengatakan bahwa misi Plantish adalah menyelamatkan laut dan menghapus keharusan untuk mengkonsumsi hewan laut dengan menyediakan opsi ikan palsu yang lebih bernutrisi dan lebih enak.
ADVERTISEMENT
“Visi kami adalah memimpin semua merek seafood dunia tanpa melukai satu ikan pun” tambahnya.
Salmon brokoli untuk makanan bayi. Foto: Shutter Stock
Akhir-akhir ini tren bahan daging nabati memang semakin berkembang. Good Food mencatat ada kenaikan 27 persen penjualan produk plant-based di tingkat ritel di Amerika Serikat per April 2021.
Sementara IMARC, firma riset pasar, melaporkan bahwa perusahan yang mengembangkan produk alternatif ikan dan makanan laut tumbuh 30 persen dari 2017 sampai 2020.
Awal Januari 2022 ini KFC di Amerika Serikat merilis menu ayam goreng tanpa daging. Menu yang diberi nama Beyond Chicken ini adalah ayam goreng, tapi menggunakan bahan nabati.